Pengantar
Kegiatan penjelajahan di alam terbuka sering menjumpai rintangan alam seperti sungai, lembah, bukit, pohon, jurang, dsb. Menghadapi rintangan semacam itu dibutuhkan pengetahuan tentang "penaksiran", agar melewatinya tidak terjebak dalam kesulitan yang dapat membahayakan para Pramuka.
Agar aman menyeberangi sungai dibutuhkan kemampuan "penaksiran sungai" yang terdiri dari pengetahuan menaksir lebar sungai, menaksir tinggi permukaan sungai dan menaksir kecepatan arus sungai. Mengutamakan keselamatan dalam penjelajahan harus diutamakan, jangan hanya mengejar tingkat kesulitan tantangan, rintangan dan halangan semata.
Cara Menaksir Lebar Sungai
Cara Pertama
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga
- Tetapkan check point A di seberang sungai.
- Jadikan tempat kita berdiri sebagai titik B.
- Buat sudut 90° dan bergerak ke C sebanyak x langkah (x adalah jumlah langkah).
- Lanjutkan melangkah ke D sebanyak ½ x langkah. (1/2 x langkah adalah jumlah langkah
- Dari titik D buat sudut 90° dan bergeraklah mundur sambil mengintai ke point A dan C.
- tempat berdiri, berada di satu garis lurus.
- Berhenti setelah A: C dan E berada di satu garis lurus.
- (dengan dcmikian lebar sungai: AB = 2 DE).
Cara Kedua
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga
- Tetapkan check point A.
- Jadikan tempat tegak pada point B.
- Menghadap ke kiri dengan sudut 90° kemudian berjalan mundur.
- Berhentilah apabila telah dapat membuat sudut 45°, jika di proyeksikan ke titik A.
- Titik tersebut dinyatakan sebagai titik C. Dengan demikian maka dalam segitiga ABC diatas, sudut A juga = 45° karena itu sisi AB = BC. Jadi lebar sungai AB = BC.
Cara ketiga
Mengukur/menaksir lebar sungai dengan ujung topi
- Dengan pandangan melalui ujung topi, tentukan sebuah check point A di seberang sungai.
- Berputarlah ketepi yang lain dengan sikap tubuh dan topi yang sama.
- Suruh seorang teman menuju ke titik di hujung pandangan melalui topi tersebut.
- Titik tersebut kita anggap C. maka BA = BC = radius.
Cara keempat
Menaksir Lebar Sungai dengan Permukaan Air yang Tenang/Danau
- Jatuhkan benda berat ke dalam air, misalnya : batu atau sejenisnya
- Perhatikan riak air yang berjalan menuju titik C (diseberang).
- Perhatikan riak air yang menyentuh titik C yang bersama-sama menyentuh titik B
- Ukur jarak antara A dan B.
- Jarak A dan B akan sama dengan jara A dan C yang sekaligus menunjukan lebar sungai.
Menaksir Tinggi Permukaan Sungai
Dengan menggunakan batang ranting
- Kondisi sungai di hilir/muara berbeda dengan kondisi di hulu, oleh sebab itu pengukurannya dilakukan dengan cara berbeda (lihat fambar).
- Ambil galah yang cukup panjang dan masukan ke dalam sungai
- Galah yang dimasukan ke dalam air harus dalam posisi tegak lurus
- Lakuan pengukuran di berbagai tempat agar diketahui berbagai perbedaan titik terdalam.
Dengan memperhatikan Riam
Dengan memperhatikan riam maka akan dapat menduga mana bagian sungai yang lebih dalam dan mana yang tidak dalam, caranya :
- Gelombang tegak adalahh bagian sungai yang terdalam dan tercepat arusnya dibagian sungai sekitarnya.
- Bagian luar kelokan sungai bagian sungai yang lebih dalam
- Bagian ujung lancip dari lidah air (bentuk V) adalah bagian yang lebih dalam dibandingkan dengan ujung lidah di atasnya.
Kegunaan Menaksir Kedalaman Sungai
- Umumnya bagian tengah sungai lebih dalam dari bagian tepinya, maka kemampuan memperkirakan kedalaman sungai akan dapat terhindar dari bahaya ketika melalukan penyeberangan.
- Memperkirakan tinggi relatif (perbandingan tinggi air sejam yang lalu dengan cara menggoreskan tanda di benda tertentu kemudian ditancapkan di sungai atau menggantungkan benda tertentu di atas air sungai), akan dapat memperlihatkan kecenderungan permukaan air turun atau naik.
Menaksir Kecepatan Arus Sungai
Cara Pertama
- Letakkan benda terapung di titik 0 (benda yang bisa terapung dan hanyut - X)
- Setelah sekitar 15 meter (dari titik A), mulailah berjalan mengikuti benda yang dihanyutkan tadi (x), sambil menghitung sampai titik B
- Ukur jarak AB
- Kecapatan arus sungai = jarak AB/waktu
Cara Kedua
- Letakkan benda terapung di titik 0 (benda yang bisa terapung dan hanyut - X)
- Setelah sekitar 15 meter (dari titik A), mulailah berjalan mengikuti benda yang dihanyutkan tadi (x), sekitar 50 angkah (langah biasanya kecepatannya dapat diperkirakan)
- Setelah sampai titik B, misalnya benda sampai di X yang sejajar dengan titik B.
- Ukur jarak AB dan AX
- Kecepatan arus sungai = AX x kecepatan langkah
Catatan :
- Benda yang dihanyutkan sedapat mungkin hanyut mendekati bagian tengah sungai (antara dua tepi sungai)
- Jika sungai lurus kecepatan arus paling besar terjadi di tengah sungai dan kecepatan paling rendah di pinggir sungai.
Sumber :
Buku, Pedoman Kepramukaan, Kedai Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 1983
Buku, Panduan Pramuka (untuk SD, SMP, SMA, SMK), Agus Widodo, Klaten, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar