Jumat, 26 April 2013

Stand Up Comedy : Materi & Inspirasi untuk Pembina Pramuka



Pengantar
Suasana latihan yang menyenangkan, inspiratif dan motivatif akan mendorong para Pramuka untuk selalu ingin hadir latihan. Untuk  itu para Pembina dituntut mampu merancang program latihan yang menarik dengan menerapkan berbagai metode. Di bawah ini,  beberapa contoh  materi humor yang dikemas dengan gaya stand up comedy yang bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi Para Pembina Pramuka untuk tampil mengesankan di depan para peserta didiknya.


Materi 1 : Salam Pramuka, Kurang Kompak

Meteri ini bisa dibawakan dengan  stand up comedy teknik "rule of three" atau teknik tiga angka, yaitu  dua  kalimat awal sebagai set up dan kalimat ketiga sebagai punch punch line. Teknik ini bisa dikatakan teknik  normal, normal, gila.


Contoh :
Setelah Upacara Pembukaan Latihan Mingguan, Kakak Pembina meminta adik-adik penggalang duduk setengan lingkaran. Ia akan menyampaikan materi tentang Salam Pramuka (filosofi, manfaat dan cara memberi salam). Namun sebelumnya, Kakak Pembina ingin membukanya dengan sebuah humor yang dikemas dengan gaya stand up comedy.

Kakak Pembina : "Di sore yang cerah ini kakak ingin mengawali latihan dengan kisah dari kawan kakak bernama Kak Tatang.   Suatu saat Kak Tatang diminta membantu  menjadi Instruktur tamu di sebuah Pasukan Penggalang. Kak  Tatang dikenal tegas, penuh semangat dan bersuara lantang didalam memberikan instruksi. Di awal latihan Kak Tatang menyapa para Penggalang :

Kak Tatang  :  Selamat  sore, adik-adik !
Penggalang  :  Selamat Sore, Kak Tatang .. !
Kak Tatang  :  Kurang Kompak ... !!!
Penggalang  :  Selamat soreee .... Kak Tatang .... !!!!
Kak Tatang  :  Apa kabar, adik-adik !
Penggalang  :  Baik Kak Tatang !
Kak Tatang  :  Bagus kompak sekali ...!!


Kak Tatang  :  Salam Pramuka !!
Penggalang  :  Salam Pramuka !!!
Kak Tatang  :  Kurang Kompak !!!
Penggalang  :  Kurang Kompak ... !!!!
Kak Tatang  :  hah .... (kaget)

(Setelah semua tertawa dan suasana latihan cair kemudian Kakak Pembina mulai menjelaskan apa filosofi, menfaat dan cara pemberian Salam Pramuka).



Materi 2 : Taat Instruksi

Materi ini bisa dibawakan dengan  stand up comedy teknik "impersonation"  yaitu teknik menirukan sosok yang sudah terkenal  dan sudah dikenal oleh para penonton, dengan  mengambil gaya bicara, gerakan, atau kata-kata khas. Dalam materi ini Kakak Pembina bertindak sebagai Kak Tono impersonal Jendeal - Komandan Pasukan. Kakak Pembina juga bertindak sebagai para anggota pasukan impersonal prajurit tentara yang taat atasan. Perbedaan blocking (posisi berdiri) dan suara antara Kakak Pembina sebagai Jenderal dan sebagai Prajurit akan sangat menghidupkan materi stand up comedy di bawah ini.

Contoh :
Dalam sebuah latihan Pramuka Penegak, Kakak Pembina ingin menyampaikan materi "Cara Memberikan Instruksi" sebagai materi pengembangan potensi kepemimpinan. Pemimpin yang kompeten adalah Pemimpin yang bisa memberikan instruksi dengan jelas, tegas dan benar yang kemudian diikuti oleh anak buahnya dan menghasilkan pekerjaan yang benar. Agar Para Penegak terkesan dengan materi ini, Kakak Pembina ingin mengawalinya dengan humor yang dikemas dengan gaya stand up comedy, contoh  :

Kakak Pembina :  "Adik-adik, Pemimpin yang baik adalah yang mampu memberikan instruksi dengan jelas, tegas dan benar yang kemudian diikuti oleh anak buahnya.  Kak Tono  anggota DKD Kwarda DIY adalah tipe pemimpin seperti itu. Suatu hari Kak Tono diminta untuk menjadi Instruktur "Latihan Dasar-dasar Militer" di DKC yang diikuti oleh Para Penegak Pandega, sambil bergaya seperti Komandan Pasukan Tempur lengkap dengan tongkat komandonya, Kak Tono menjelaskan :

"Taat instruksi adalah sikap dasar dalam militer yang patut kita contoh, sebab dalam suasana genting atau peperangan jika instruksinya bermacam-macam dan tidak jelas maka pasukan akan tercerai berai  sehingga mudah dikalahkan lawan. Paham ..."

Peserta       :   "Paham ...."  (menjawab serempak seperti Prajurit)
Kak Tono   :   "Bagus .... "  (sambil memukul-mukulkan tongkat komandonya ditangan). Kak Tono melanjutkan bicaranya :  "Untuk menguji ketaatan kalian pada instruksi, saya minta kalian menjawab dengan mencari lawan kata atau antonim dari kata yang saya sebut,  saya berkata "kuat"  kalian jawab lawan katanya yaitu  "lemah". Jelas ..."

Peserta       :  "Jelasss ....."
Kak Tono   :  "Baik, mohon  konsentrasi dan harus kompak, satu komando" Sekarang kita mulai :
Kak  Tono  :  Siang  !!.
Peserta       :  Malam !!!
Kak Tono   :  Panjang !!
Peserta       :  Pendek !!!
Kak Tono   :  Gelap !!
Peserta       :  Terang !!!

Kak Tono   :  "Bagus-bagus, kalian memang pintar, kompak dan penuh konsentrasi" (Puji Kak Tono kepada para peserta dengan gaya seorang Komandan Tentara - Jenderal Lapangan). "Mari kita lanjutkan ...":

Kak Tono   :   Kasar ...
Peserta       :   Halus..
Kak Tono   :   Ke Kanan ...
Peserta       :   Ke Samping ...
Kak Tono   :   Salah  !!!   (sambil membentak)
Peserta       :   Benar !!!!!  (merasa tidak bersalah)
Kak Tono   :   Bukan itu...!!!!
Peserta       :   Iya ini ... !!!!!
Kak Tono   :   Kalian bodoh ..... !!!!!!!
Peserta       :   Kami pintar  ........ !!!!!!!!
Kak Tono   :   Sudah Cukup.  Diaaaaaaaam !!! ( Kak Tono mulai geram)
Peserta       :   Belum Cukup. Ribuuuutttt  !!!!! (merasa tidak ada yang salah)
Kak Tono   :   Aduhhh .... mati saya !?!!??  (Kak Tono panik)
Peserta       :   Aduhhh .... hidup kamu !!!   (para peserta terus menjawab dengan tenang)
Kak Tono   :   Awas, hari ini  kalian saya   hukum ... !!!
Peserta        :  Awas,  besok kami tidak dihukum  ..... !!!!
Kak Tono    :  (Bengong, kelelahan ....)
Peserta        :  (Bingung, mencari lawan sikap bengong .....)

(diinsipirasi dari sumber asli di : http://www.humoria.net)

(Setelah semua tertawa dan suasana latihan cair kemudian Kakak Pembina mulai menjelaskan "Teknik memberikan Instruksi" sebagai salah satu kompetensi kepemimpinan yang efektif)


Materi 3 :  Kak Fauzi & Penggalang Desa yang Cerdik

Materi ini bisa dibawakan dengan  stand up comedy teknik  "One Liner"  yaitu  bit (joke/humor) singkat yang terdiri dari satu sampai beberapa  kalimat saja. 

"Adik-adik Penggalang, Kakak Punya teman namanya Kak Fauzi, dia adalah Ketua Racana  gugusdepan IKIP YOGYAKARTA, suatu hari ia dan kawan-kawan  melakukan bina satuan di  pasukan Penggalang gugusdepan yang berpangkalan di SD Kampung pedalaman ...."

Kak Fauzi    :  "adik-adik siapa yang bisa mengukur tinggi tiang bendera dari bambu ini .."
Bagus       :  "saya tahu Kak" ... Penggalang Bagus maju, membawa tali ukuran dan langsung memanjat tiang bendera itu.
Kak Fauzi   : "lho ... lhoo ... lhoo ..." Tidak begitu caranya, berbahaya - bisa roboh. Begini, tiang ini kita robohkan baru kemudian kita ukur ..."
Bagus          : "Kak Fauzi, kalau dirobohkan begitu namanya mengukur panjang bambu, bukan mengukur tinggi bambu. Pertanyaan Kakak  tadi kan mengukur tinggi ..." (Protes Penggalang Bagus)
Kak Fauzi    :  tersipu ...

(Setelah semua tertawa dan suasana latihan cair kemudian Kakak Pembina mulai menjelaskan bahwa "bertindak dan berpikir cerdik dan cerdas, harus terus dikembangkan untuk dapat mencari jalan keluar memecahkan masalah")


Materi 4 :  Masuk Surga

Materi ini bisa dibawakan dengan  stand up comedy teknik  "comparisons" yaitu teknik humor/joke dengan membandingkan sesuatu dengan suatu yang lainnya khususnya tindakan satu orang dengan orang lain. Humor ini tepat untuk dijadikan sebagai pengantar atau membangun suasana latihan yang akan membahas tentang nilai-nilai agama.


Contoh :
Kak Aji adalah Pembina Pramuka yang sangat agamis, suatu hari ini ia ingin mengetes kecintaan adik-adik penggalang terhadap kehidupan di surga.

"Adik-adik, siapa yang mau masuk surga?" tanya Kak Aji dengan lemah lembut.
"Saya Kak, saya Kak ...," teriak Para Penggalang, kecuali  si Udin yang diam.
"Yang mau masuk surga berdiri...!" kata Kak Aji, lagi.
Semua murid berdiri, kecuali si Udin.
"Udin, kamu tidak mau masuk surga?" tanya Kak Aji dengan heran
"Mau donk, Kak" jawab Udin
"Kenapa kamu  tidak berdiri?" tanya Kak Aji, lagi.
"Lha, memang ....,  mau berangkat sekarang ke sorganya , Kak?"  Jawab Udin dengan kalem.

(Diisnpirasi dari sumber kiriman Septi Sawandi P dalam http://www.sabda.org)


Materi  5 :  Bohong itu Berbahaya

Materi ini bisa dibawakan dengan  stand up comedy teknik "rule of three"  yaitu  teknik tiga angka, yaitu  dua  kalimat awal sebagai setu up dan kalimat ketiga sebagai punch punch line. Materi humor ini sangat tepat untuk mengajarkan tentang kebohongan.

Contoh :
Kak Idi memiliki 3 orang Penegak yang suka bolos, suka terlambat datang ke latihan karena terlalu banyak main di jalan. Suatu hari para Penegak ini datang latihan terlambat lagi,  agar tidak dimarahi Kak Idi  mereka menyusun strategi  dengan menyampaikan alasan-alasan yang bohong.

Penegak 1 : Maaf  Kak kami terlambat Ujian SKU
Penegak 2 : Iya Kak tadi di  jalan, sepasang kakek nenek  ingin menyeberang, jalan ramai sekali
Penegak 3 : Iya Kak, sebagai Pramuka Penegak kita kan  harus rajin menolong terhadap sesama.
Penegak 1 : Kami telah berbuat baik Kak, maka kami terlambat. Mohon kami bisa ujian SKU minggu depan ya Kak.

Kak Idi menyetujui permintaan mereka - meski tetap agak curiga. Ketika saat ujian SKU tiba, Kak Idi memisahkan ketiganya pada tempat yang berbeda. Kemudian memberikan dua soal. Jawaban soal pertama hanya akan dinilai jika jawaban soal no 2 benar.

Soal pertama : "... sebutkan contoh-contoh perilaku Pramuka Penegak itu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia ...". Para Penegak itu tersenyum merasa sangat mudah untuk mengerjakan. Mereka baru berkeringat  dingin dan takut kebohongannya terbongkar ketika membaca soal kedua : "... sebutkan baju apa yang dipakai oleh Kakek dan Nenek yang minggu lalu kalian bantu menyeberang jalan ....."

(Diisnpirasi dari sumber kiriman Septi Sawandi P dalam http://www.sabda.org)

(... Setelah semua tertawa dan suasana latihan cair, Kakak Pembina mengajarkan tentang bahayanya berbohong dan akibat sikap bohong bagi kehidupan bersama. Sebab untuk mempertahankan kebohongan harus membuat kebohongan-kebohongan baru. Dalam kehidupan sosial makin banyak kebohongan yang dibuat maka daya rusak sosialnya akan makin besar pula .... )
 

Guyon  parikeno :  Menggembirakan Pramuka, Menggembirakan Dunia.


Sumber :
Dari berbagai sumber, ditulis ulang dan diadaptasi untuk keperluan  "ensiklopediapramuka"  (-aiw)


Lihat Entri/Topik Terkait



Minggu, 21 April 2013

Kerajinan Tangan Pramuka : Berlatih Membuat Anyaman dari Kertas




Pengantar

Kerajinan anyam merupakan salah satu kekayaan seni tradisi  bangsa Indonesia. Kerajinan ini hidup di kalangan suku-suku di Indonesia dengan  berbagai bentuk yang indah dan fungsi yang beragam. Dibanding dengan perkembangan seni tradisi lain kerajinan anyaman  memiliki perkembangan yang lambat.

Pada awala  perkembangannya kerajinan anyaman  memiliki bentuk yang sederhana  dan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan praktis, namun demikian  perkembangan terkini kerajinan ini mulau muncul dalam berbagai varian yang sangat indah dan digunakan tidak sekedar sebagai pembuat alat-alat kebutuhan praktis namun juga sebagai  benda hias, asesoris alat-alat kebutuhan pribadi, asesoris fashion, dsb. Pekembangan ini menunjukan bahwa karya seni anyaman memiliki potensi besar sebagai komoditas industri kreatif yang bernilai estetika dan ekonomi yang tinggi.

Kerajinan anyaman termasuk seni rupa terapan dua atau tiga dimensi. Berbentuk tiga dimensi karena  wujud karya seni anyaman  yang memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan volume. Berwujud benda utuh dan dapat dilihat da-ri segala arah.  Sedangkan dapat disebut dua dimensi karena bentuk benda yang dapat dihasilkan dari anyaman  dapat  berupa lembaran yang datar.

Bahan yang sering digunakan dalam  kerajinan anyam ini antara lain: pertama, bahan alam seperti: bambu, rotan mendong, pandan, dan bahan alam lain yang memiliki sifat lentur dan kuat seperti rotan, enceng gendok, akar, pelepah batang pisang, pandan, bambu, mendong, penjalin, purun, sepet (serabut kelapa) dll.  Bahan kedua adalah  bahan buatan/ sintetis seperti: kertas, tali plastik, limbah plastiks, tali kur, kain, agel, tali pramuka, dll. Sedangkan jenis motif anyam yang dihasilkan sangat banyak sekali, seperti  motif kepang, mata walik, mata itik, pasung dan sebagainya.

Kerajinan anyaman dapat menjadi materi latihan pramuka terutama untuk mengembangkan kreativitas peserta didik. Pada tingkat siaga dapat dilatih terlebih dahulu dengan kerajinan anyaman dua dimensi, sedangkan pada tingkat penggalang, penegak dan pandega disamping dilatih untuk menguasai seni anyaman dua dimensi juga dilatih untu menguasai seni anyaman tiga dimensi. Bahkan pada tingkat penegak pandega seni kerajinan tangan dapat dikenalkan sebagai  produk industri kreatif dengan cara para penegak pandega dilatih untuk mampu menghasilkan desain produk, cara produksi, cara pemasaran dan cara menghitung skala ekonomi/bisnis industri kreatif berbasis kerajinan tangan ini.


Kerajinan Anyaman dari Kertas

Seni menganyam kertas adalah awal atau dasar latihan untuk dapat menanyam ke berbagai bahan, berbagai bentuk dan berbagai fungsi. Dengan kata lain seni menganyam di kertas merupakan alat latih peserta didik untuk meningkatkan ketrampilan menganyam, mengembangkan ekspresi keindahan dan melakukan uji coba untuk memanfaatkan seni anyaman bagi produksi alat-alat kebutuha praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.



Bahan-bahan yang disiapkan untuk membuat kerajinan tangan
  1. Kertas buffalo 2 lembar  ( ukuran A4 atau F4 ) dengan pilihan warna yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
  2. Cutter
  3. Pengaris besi.
  4. Pencil

Langkah-langkah yang harus dilakukan :

1.   Siapkan kertas buffalo A4 atau F4 dua buah :
  
2.   Kertas  buffalo pertama :
  • Diberi tanda dengan garis vertical  dengan menggunakan pencil untuk menentukan jarak anyaman. 
  • Dipotong hanya bagian tengah saja, sisakan bagian pinggir kiri, kanan, atas dan bawah paling minimal 1,5 cm (masing-masing sisi/tepi). 
  
3.  Kertas buffalo kedua
  • Kertas buffalo diberi tanda dengan garis horisontal dengan menggunakan pencil untuk menentukan jarak anyaman. Ukurannya bisa sama dengan jarak garis vertikal pada kertas pertama atau bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung motif anyaman yang ingin dibuat.
  • Kertas buffalo yang horisontal  dipotong lepas - lepas sehingga menjadi lembaran-lembaran kecil yang siap digunakan untuk menganyam.



    Cara Menganyam

    Cara Pertama : buatlah pola diatas kertas lukis kemudian dibuat dengan cara anyaman sesungguhnya, seperti contoh di bawah ini.
     


     Pembuatan pola anyaman juga bisa dengan bantuan komputer, sbb :



    Cara Kedua  : buatlah anyaman dengan memperhatikan rumus/cara menganyam yaitu dengan memperhatikan kapan dan berapa bilah (kertas) horisontal masuk dan keluar dari bila (kertas) vertikal, seperti contoh di bawah ini.

     
     






     Beberapa contoh motif anyaman






    Selamat berlatih



    Sabtu, 20 April 2013

    Dinamika Kelompok : Jendela Johari




    Pengantar

    Penerapan sistim beregu (barung/regu/sangga/reka) sebagai salah satu metode pendidikan kepramukaan agar efektif membutuhkan pengembangan yang terus menerus. Regu (barung/regu/sangga/reka) yang sehat adalah yang anggotanya dinamis, memiliki saling pengertian yang tinggi, mampu bekerjasama secara positip, saling mengisi dan mengoreksi secara sehat dan bijaksana serta saling memotivasi dan menginspirasi. Para Pembina Pramuka dituntut mampu menerapkan "menejemen pengembangan regu" yang sehat,  dinamis, menarik dan efektif dengan beragam cara. Berbagai permainan dan metode pelatihan "Dinamika Kelompok"  perlu dikuasai oleh Para Pembina untuk membantu tugasnya itu. Salah satu bentuk dinamika kelompok yang sangat efektif  untuk "membangun perilaku regu/kelompok" yang sehat adalah "Jendela Johari". 


    Pengertian

    Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi dalam kelompok

    Konsep ini disebut dengan "Johari" karena  merupakan gabungan nama dari kedua orang ahli penemunya (Joseph & Harry). Jendela Johari  pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian antar orang yang berinteraksi dalam sebuah kelompok/organisasi/lembaga/dll. Jendela Johar juga mencerminkan tingkat keterbukaan diri yang dibagi dalam empat bagian yaitu; open, blind, hidden dan unknown. 

    Konsep

    Jendela Johari bisa dijadikan sebagai media permainan dinamika kelompok. Sebagai sebuah permainan, Jendela Johari membutuhkan keseriusan dalam penerpannya agar menghasilkan manfaat yang besar.  Jendela Johari  berfungsi untuk memetakan sifat orang yang  dalam permainan ini sifat orang tersebut dikelompokkan kedalam menjadi 4 jenis, yaitu “Open/terbuka”, “Blind/buta”, “Hidden/tersembunyi”, dan “Unknown/tidak diketahui”. Keempat sifat tersebut dipetakan dan ditulis dalam sebuah sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran. 

    • Kuadran 1 (Open/terbuka) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain (saya tahu orang lain tahu).  Sifat “open/diketahui” adalah sifat yang diketahui oleh pemilik sifat dan juga diketahui  orang lain. Pemilik sifat merasa mempunyai sifat ini, dan orang lain juga tau sesorang memiliki sifat ini. 
    • Kuadran 2 (Blind/buta ) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri (saya tidak tahu orang lain tahu) 
    • uadran 3 (Hidden/tersembunyi) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain (saya tahu orang lain tidak tahu). 
    •  Kuadran 4 (Unknown/tidak diketahui) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain (saya tidak tahu orang lain tidak tahu).




    Perilaku/perasaan/motivasi dimaksud di tiap kwadarn/kotak diisi  dengan kata sifat yang berjumlah 55 jenis yaitu : able (berkemampuan), accepting (diterima), adaptable (adaptif), bold (tegas), brave (berani), calm (tenang), caring (peduli), cheerful (ceria), clever (cerdas), complex (rumit/ruwt), confident (percaya diri), dependable (bisa diandalkan), dignified (berwibawa), energetic (energik), extroverted (ekstovet/terbuka), friendly (ramah/bersahabat), giving (mudah memberi), happy (ceria/bahagia), helpful (ringan tangan/mudah membantu), idealistic (idealis), independent (mandiri), ingenious (cerdas/banyak akanl), intelligent (cerdas/pandai), introverted (introvet/tertutup), kind (baik hati), knowledgeable (berpengetahuan), logical (logis), loving (penuh kasih sayang), mature (dewasa), modest (sederhana), nervous (mudah gugup), observant (jeli), organized (terorganizir), patient (sabar), powerful (kuat), proud (membanggakan), quiet (tenang), reflective (reflektif), relaxed (santai), religious (agamis), responsive (tanggap), searching (pencari), self-assertive (menonjolkan diri), self-conscious (percaya diri), sensible (bijaksana), sentimental (senitimental/mudah haru), shy (pemalu), silly (konyol), spontaneous (spontan), sympathetic (simpatik), tense (mudah tegang), dan trustworthy (dapat dipercaya).


     Alat & Perlengkapan
    • Kertas lembaran dengan kolom-kolom Jendela Johari  (lihat contoh di atas)
    • Daftar 55 kata sifat
    • Papan tulis/triplek/dll
    • Alat pendukung lain yang diperlukan  

    Cara Bermain

    • Kakak Pembina memberikan pengantar tentang pentingnya kelompok (regu/sangga) yang sehat, dinamis dan kreatif karena akan menjadi bekal berharga dalam bermasyarakat nantinya. Untuk mencapai kelompok yang semacam itu dibutuhkan adanya kerjasama antar anggota kelompok dan kerjasama baru bisa terbentuk jika ada saling pengertian. Dalam rangka membangun saling pengertian itulah maka Kakak Pembina akan mengajak bermain "Jendela Johari".
    • Kakak Pembina menjelaskan cara bermain, manfaat dan syarat permainan ini agar bisa mencapai tujuan yaitu jujur, terbuka, argumentatif dan tidak boleh memojokan, menjelekan dan mengundang konflik.
    • Kakak Pembina membagikan kertas  yang telah diisi dengan kolom-kolom "jendela johari" dan daftar 55 kata sifat, setiap anggota kelompok/sangga masing-masing mendapat lembaran sesuai kebutuhan. Disiapkan pula kertas cadangan. 

    Kakak Pembina menjelaskan cara mengisi sbb :

    • Kolom-kolom dalam Jendela Johari akan diisi dalam sebuah diskusi kelompok oleh masing-masing kelompok/sangga. Oleh sebab itu setelah dijelaskan masing-masing kelompok/sangga silakan mencari tempat yang nyaman dan aman. Diskusi dipimpin oleh  pemimpin sangga atau pemipin kelompok yang ditunjuk. 
    • Tahap pertama : masing-masing anggota mengisi terlebih dahulu kolom dalam kuadrant pertama yaitu kolom open/terbuka, yaitu sifat-sifat perilaku, perasaan, dan motivasi yang dia ketahui. Pilihlan 5 - 10 kata sifat yang paling sesuai dengan apa yang ada selama ini dalam diri sendiri.
    • Tahap Kedua :  setiap anggota kelompok secara begilir memberikan pendapat terhadap  sifat-sifat kawannya satu persatu sesuai dengan 55 kata sifat yang tersedia, pendapat disertai dengan argumentasi yang singkat. Kawan yang sedang dinilai tidak boleh memberi tanggapan, hanya mencapat terhadap penilaian tersebut. Fokus catatan adalah pada kita sifat dan penjelasan singkatnya saja.
    • Tahap ketiga :  setelah semua kawan mendapat giliran menilai kawannya yang lain maka tiba saatnya masing-masing anggota mengisi kotak-kotak yang lain berdasarkan masukan dari kawan-kawannya itu, dengan cara :
    • Pendapat dari kawan-kawannya yang sesuai dengan pendapat dirinya sendiri, masukkan dalam kotak/kuadratn pertama, karena ini termasuk sifat yang saya tahu orang lain juga tahu. Misalnya : saya berpendapat bahwa saya cerdas, bijak dan terbuka - ternyata dari hasil diskusi ada pendapat dari kawan-kawan yang sama tentang saya yaitu cerdas, bijak dan terbuka, maka berarti sifat ini diketahui oleh saya dan juga diketaui oleh orang lain.
    • Pendapat orang lain tentang diri saya yang tidak sesuai dengan pendapat saya, masukkan dalam kotak/kuadrant kedua, karena ini termasuk sifat yang orang lain tahu  tetapi saya tidak tahu. Misalnya : Dari hasil diskusi ternyata kawan-kawan saya  berpendapat bahwa saya peduli, dapat dipercaya dan pemalu sementara saya tidak merasa/tidka berpendapat  seperti itu.
    • Pendapat orang lain yang berbeda denga pendapat saya, masukan dalam kotak/kuadrant ketiga, karena ini termasuk sifat yang saya  tahu orang lain tidka tahu. Misalnya : menurut saya, saya memiliki sifat idealis dan mandiri, ternyata dari hasil diskusi tidak ada seorang kawanpun yang menyatakan bahwa saya memiliki sifa idealis dan mandiri.
    • Dari 55 kata sifat yang ada terdapat  sejumlah kata sifat, yang menurut saya dan kawan saya tidak ada dalam diri saya, masukan kata sifat ini dalam kuadratn keempat karena termasuk sifat-sifat tentang diri saya yang saya tidak tahu orang lain juga tidak tahu. 
    • Hasil ini dapat dipertukarkan dan didiskusikan antar anggota kelompok untuk memperkaya pendalaman masing-masing pribadi. Hasil "Jendela Johari"  kira-kira akan seperti :



    Manfaat Permainan

    Jendela Johari tepat untuk membangun atau meningkatkan dinamika kelompok pada regu/sangga/kelompok yang sudah cukup lama berinteraksi. Melalui permainan ini diharapkan para anggota kelompok memiliki konsep diri yang lebih mendalam baik dalam kaitan dengan keperluan "pengembangan kepribadiannya sendiri" mupun dalam "meningkatkan partisipasi dan sikapnya untuk membangun kelompok yang sehat"

    Melalui permainan ini juga dapat diketuhui pribadi-pribadi yang sulit  diterima kelompoknya dan pribadi-pribadi yang kesulitan dalam berkelompok. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi dengan melakukan perubahan sikap dan konsep diri atas hal-hal negatif yang ditemukan melalui permainan ini.

    Konsep diri positif  adalah ketika pemahaman orang lain tentang diri kita sama tau bahkan lebih banyak daripada pemahaman kita tentang diri kita sendiri. Untuk memperoleh hal itu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
    • Pengungkapan diri (Self Disclosure), dengan menceritakan informasi diri maka akan membuka daerah tersembunyi, sehingga orang lain akan mengetahui informas-informasi diri yang mungkin belum diketahuinya.  Dampaknya adalah semakin banyak informasi yang diketahui bersama dan akan memperluas daerah publik.
    • Umpan balik (feedback), informasi tentang diri yang diberikan oleh orang lain sebagai umpan balik akan membuka daerah buta sehingga seseorang yang menerima umpan balik akan lebih mengenal dirinya dan memperluas wilayah daerah A. Umpan balik bertujuan untuk memberikan informasi yang konstruktif bagi seseorang. Umpan balik diberikan ketika seseorang telah siap menerima umpan balik, karena jika orang itu tidak siap, umpan balik dapat berubah menjadi bumerang yang berbahaya.

    Joseph Luft berpendapat bahwa manusia harus terus meningkatkan self-awareness dengan mengurangi apa yang ada di Kuadran 2/area Blind. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita akan mengalami peningkatan.

    Luft menawarkan beberapa saran untuk meningkatkan self-awareness kita:
    • Mengurangi sikap merasa terancam atau terasing  dalam lingkungan sosial (kelompok) dan lebih mengembangkan sikap saling percaya 
    • Terus membangun kesadaran diri sendiri dengan sikap positip secara alami bukan dalam situasi keterpaksaaan
    • Megembangkan sikap interpersonal agar terus positip dengan cara memperbesar kudarant 1 (orang lain tahu saya tahu) dan memperkecil kuadrant yang lain.
    • Mengembangkan sikap sensitivitas untuk terus menjaga yang rahasia yang personal dan yang sensitif  menyankut informasi/perilaku orang lain sebagaimana tercantum dalam kuadran2,3,4.
    Penutup

    Para Pembina khususnya Pembina Penegak bisa melakukan permainan ini secara berkala. Data-data hasil permainan ini dari tiap anggota ambalan sebaiknya para Pembina juga memegang dan menyimpannya. Data ini sangat penting untuk melakukan pembinaan kepribadian dan juga bisa dimanfaatkan untuk membuat bahan renungan pada saat yang bersangkutan akan dilantik sebagai Penegak Bantara atau Laksana atau dalam moment-moment lain.

    Selamat Memandu

    Sumber :
    http://spss.wordpress.com
    http://ruangpsikologi.com
    http://faisaldwiyana.wordpress.com

    dan dilengkapi dari berbagai sumber lain,  diadaptasi dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopediapramuka" (-aiw)


    Sabtu, 13 April 2013

    Creative Thinking : Metode Membina Pramuka Menjadi Pribadi Yang Kreatif



    Pengantar
    •  Sebuah penelitian global yang dilaksanakan di  25 negara  menemukan data ternyata penduduk yang memilih menjadi kreatif mencapai 57%  sedangkan yang memimilih menjadi pintar hanya sebesar 43%. Data ini menunjukan menjadi pribadi yang kreatif ternyata  lebih didambakan oleh  banyak manusia dibandingkan menjadi pribadi  yang pintar.
    • Pendidikan Kepramukaan memberikan perhatian mendalam terhadap upaya pembentukan  pribadi-pribadi yang kreatif. Sifat  pendidikan kepramukaan yang mengutamakan pendidikan di alam bebas,  memberi ruang kebebasan berpartisipasi dan berkreasi,  mengutamakan terciptanya lingkungan pendidikan yang menyenangkan serta mengembangkan pendidikan berbasis kelompok/beregu merupakan sifat-sifat pendidikan yang mengarah pada pembentukan sikap kreatif peserta didik. 

    Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif
    Prof. Dr. Mustaji, M.Pd Dosen Program Studi Teknologi Pendikan Universitas Negeri Surabaya menjelaskan perbedaan antara berpikir kritis dan berpikir kreatif  (www.asca.tp.ac.id) sbb :
    • Berpikir kristis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Berikut adalah contoh-contoh kemampuan berpikir kritis, misalnya (1) membanding dan membedakan, (2) membuat kategori, (2) meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan, (3) menerangkan sebab, (4) membuat sekuen / urutan, (5) menentukan sumber yang dipercayai, dan (6) membuat ramalan.
    • Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan. Penelitian Brookfield (1987) menunjukkan bahwa orang yang kreatif biasanya (1) sering menolak teknik yang standar dalam menyelesaikan masalah, (2) mempunyai ketertarikan yang luas dalam masalah yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan dirinya, (3) mampu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif, (4) cenderung menatap dunia secara relatif dan kontekstual, bukannya secara universal atau absolut, (5) biasanya melakukan pendekatan trial and error dalam menyelesaikan permasalahan yang memberikan alternatif, berorientasi ke depan dan bersikap optimis dalam menghadapi perubahan demi suatu kemajuan. Marzano (1988) mengatakan bahwa untuk menjadi kreatif seseorang harus: (1) bekerja di ujung kompetensi bukan ditengahnya, (2) tinjau ulang ide, (3) melakukan sesuatu karena dorongan internela dan bukan karena dorongan eksternal, (4) pola pikir divergen/ menyebar, (5) pola pikir lateral/imajinatif.



    Makna Kreativitas 
    Kreativitas adalah proses mental yang berupa kemampuan memunculkan gagasan, pemikiran atau konsep baru. Konsep baru tersebut baik  konsep yang baru sama sekali, konsep yang masih ada hubungannya dengan  konsep lama yang sudah ada maupun  pengembangan dari konsep-konsep yang sudah ada. Dengan kata lain kreativitas merupakan proses "penemuan & pengembangan  sesuatu"  yang sebelumnya sudah ada maupun  tidak ada baik dalam ujud produk, proses atau pikiran.

    Dengan kata lain kreativitas tidak selalu menghasilkan produk konkret tetapi bisa juga dalam bentuk ide, konsep maupun proses. Kreativitas sangat penting untuk menyiasati segala keterbatasan yang dimiliki umat manusia terutama dalam ranka membantu  memecahkan masalah pada berbagai aspek kehidupan, sekaligus menghasilkan peluang atau karya baru untuk memudahkan kehidupan kita.

    Pada tataran teknis, kreatifitas juga dimaknai sebagai cara mengapresiasikan terhadap suatu masalah dan upaya mencari jalan keluarnya dengan menggunakan seluruh kemampuan daya cipta manusia seperti pikiran, imajinasi, feeling, ketrampilan berkarya dan sifat tidak kenal menyerah. Kreatif adalah sebuah kata sifat untuk menggambarkan proses penciptaan/penemuan  baik itu produk, konsep maupun proses. Penciptaan/penemuan baru tersebut  bisa  menjadi jalan keluar memecahkan masalah baik bagi diri sendiri maupun orang banyak untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

    Creative Thinking
    Creative Thinking atau berpikir kreatif  merupakan proses berpikir & berimajinasi untuk menghasilkan kreativitas. Menurut Haris (1998) dalam artikelnya tentang pengantar berpikir kreatif menyatakan bahwa indikator orang berpikir kreatif itu meliputi: (1) Ingin tahu, (2) mencari masalah, (3) menikmati tantangan, (4) optimis, (5) mampu membedakan penilaian, (6) nyaman dengan imajinasi, (7) melihat masalah sebagai peluang, (8) melihat masalah sebagai hal yang menarik, (8) masalah dapat diterima secara emosional, (9) menantang anggapan/ praduga, dan (10) tidak mudah menyerah, berusaha keras.  (www.asca.tp.ac.id).

    Dalam kehidupan sehari-hari manusia pada dasarnya selalu dituntut untuk bertindak kreatif karena dituntut untuk terus-menerus  mencari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapai, menemukan hal-hal baru, mengubah ide-ide lama dalam kehidupan yang sudah tidak relevan dan datangnya tantangan-tantangan baru yang harus dihadapi sebagai akibat peruahan lingkungan kehidupan. Sebagian manusia ada yang mampu melakukannya secara optimal sehingga mampu  mengubah kehidupan diri sendiri dan kemudian mengubah kehidupan dunia, sebagian lagi ada yang bersifat pasif dan lebih suka menikmati hasil-hasil perubahan/kreativitas yang dihasilkan oleh orang lain.

    Para kreator dan inovator adalah manusia-manusia yang produktif dan pengubah dunia atau sering disebut dengan trendseter sedangkpan para pasifis (orang yang pasif) adalah manusia-manusia konsumtif dan tidak produktif atau sering disebut follower (pengikut). Pendidikan Kepramukaan sejatinya memfasilitasi untuk lahirnya pribadi-pribadi yang kreatif, pribadi-pribadi yang mampu menjadi trendseter dimanapun ia berada.
     
    Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan pendidikan (baca latihan pramuka - pen) yang memungkinkan untuk mengembangkan proses berpkir dan bertindak kreatif adalah :
    • Arahkan peserta didik untuk mampu memikirkan dan menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya baik dalam bentuk produk, konsep maupun proses.
    • Arahkan peserta didik menciptakan sesuatu yang ada berdasarkan apa yang telah ada di tempat lain namun belum disadari keberadaannya ditempat yang sekarang.
    • Arahkan peserta didik untuk menciptakan sebuah proses baru dalam  melakukan sesuatu (baca : proses cepat mencuci pakain hemat detergen, proses mudah mendirikan tenda, proses cepat memasak di perkemahan, dll - pen)
    • Arahkan peserta didik untuk mampu menerapkan ulang proses (mendur ulang proses) yang telah ada/diciptakan orang lain untuk kepentingan atau untuk menciptakan produk yang berbeda.
    • Arahkan peserta didik untuk mengembangkan cara baru untuk memperbaiki cara lama yag tidak lagi up to date 
    • Arahkan peserta didik untuk mampu mengubah cara orang lain memandang sesuatu (misalnya : sampah dari hal yang kotor menjadi hal yang bernilai ekonomi, dsb).

    Metode Pelatihan Creative Thinking

    Metode DO IT 
    DO IT adalah singkatan yang terdiri dari  D : Define Problem, O : Open minda and apply creative,  I : Identify best solution, T : Transform : mengubah. Langkah-langkah metode DO IT sbb :
    • Define problem/tentukan masalah : Pada tahap ini  diterapkan sejumlah teknik untuk mengajukan dan  merumuskan pertanyaan yang tepat.
    • Buka Pikiran: Tahap ini adalah tahap  menerapkan teknik-teknik kreativitas untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin atas pertanyaan yang telah dipilih dan dirumuskan.  Pada tahap ini jawaban dikumpulkan saja dan tidak dilakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif jawaban yang ada..
    • Mengidentifikasi solusi terbaik: Tahap memilih dan menentukan solusi terbaik  dengan melakukan evaluasi kritis, kreatif dan inovati terhadap sejumlah jawaban yang ada. Jika mengalami kesulitan dalam memilih ide-ide makan dapat menggunakan teknik-teknik formal untuk membantu.
    • Transformasi: Tahap terakhir adalah untuk membuat rencana aksi (program kera) untuk implementasi dan melaksanakan solusi yang telah dipilih. Tanpa implementasi, maka kreativitas yang telah ditemukan tidak akan ada guna dan artinya.

    Brainstorming
    Brainstorming merupakan  proses untuk menghasilkan ide-ide baru, dengan melakukan mengatur pembicaraan kelompok yang dapat mendorong dan memicu dari ide-ide baru yang tidak akan terjadi dalam keadaan normal. Beberapa aturan brainstorming yang harus diperhatikan :
    • Tanpa judgment dan kritik. 
    • Selama tahap pertama dari sesi brainstorming ide-ide yang ada tidak dilakukan dievaluasi dengan cara apapun.
    • Ada ide yang aneh , biarkana saja.
    • Yang diutamakan adalah kuantitas (banyaknya ide)  bukan kualitas (bukan baik dan tidaknya ide).
    • Beri kesempatan untuk membangun dari ide yang diajukan oleh orang lain.
    • Melakukan mutasi dan kombinasi, yaitu memodifikasi ide-ide yang ada dan berusaha untuk membangun ide-ide baru dari kombinasi yang sudah ada.

    Edison’s Idea File
    Edison Idea File adalah metode dengan melatih kemampuan  melacak ide-ide yang baik yang dapat  jumpai kemudian ditulis dan disimpan di tempat yang mudah ditemukan jika sewaktuwaktu membutuhkan.   Semua ide dianggap sebagai tangan kedua, berharga dan  sadar atau tidak sadar diambil dari berbagai sumber,  digunakan oleh orang kreatif dan telah memberikan kebanggaan dan kepuasan bagi para kreatornya.

    Lateral thinking/Berpikir Lateral
    Lateral Thinking adalah metode yang melatih peserta didik agar mampu mencari untuk memecahkan masalah dengan metode tidak ortodoks atau metode yang tampaknya tidak logis. Otak manusia   merupakan “pattern recognition systems/sistem yang menggambarkan pengenalan pola”, yang membantu manusia  untuk dapat  mengevaluasi lingkungannya dengan respon yang sesuai.  Pola ini ternyata telah menjadikan manusia dalam berpikir terjebak dengan pola-pola yang telah dikenalinya. Hal inilah yang  menghambat kemampuan manusia  untuk menghasilkan ide-ide baru. Berpikir lateral adalah meyode untuk melatih peserta didik berusaha  keluar dari pola otak tersebut.

    Berpikir lateral dapat dipelajari, dan Dr de Bono telah menciptakan beberapa teknik untuk membantu anda menerapkan berpikir lateral untuk memecahkan masalah Berpikir lateral adalah istilah yang diciptakan oleh Edward de Bono dalam buku nya “New Think : The Use of Lateral Thinking yang diterbitkan pada tahun 1967

    Contoh sederhana aplikasi berpikir lateral : Bisakan anda menghubungkan sembilan titik-titik dengan menggunakan 4 garis lurus, tanpa mengangkat pensil anda dari kertas dan tanpa menapak ada garis? Secara psikologi banyak yang berspekulasi bahwa sembilan-titik masalah adalah sulit karena orang orang sangat didominasi oleh persepsi persegi bahwa mereka tidak “melihat” kemungkinan memperluas garis luar persegi yang dibentuk oleh titik-titik.

     

    The Lotus Blossom Approach
    The Lotus Blossom Approach bekerja sebagai berikut: Jelaskan masalah yang dihadapi dan menuliskannya pada kartu dan menempatkannya di tengah-tengah suatu area kerja yang besar. Gunakan alat lainnya untuk membuat ide-ide untuk menghasilkan satu set ide-ide tentang cara untuk memecahkan masalah. Tulis setiap gagasan pada kartu tadi sekitar deskripsi masalah. Ini adalah lapisan pertama dari The Lotus Blossom tadi.

    Buat salinan dari masing-masing kartu ide dan menempatkan mereka lebih jauh dari lapisan pertama. Sekarang mengelilingi masing-masing kartu ide disalin dengan ide-ide sekunder , ingat hanya menggunakan kartu ide disalin sebagai rangsangan. Hal ini harus menghasilkan ide-ide yang lebih lanjut dari masalah asli. Dengan melihat-lihat banyaknya  ide  yang telah dihasilkan, ditulis dikartu dan dipasang di papan, maka langkah selanjutnya adalah  berusaha untuk menghubungkan beberapa ide ini untuk melihat masalah asli.

    Selamat memandu. Salam Pramuka

    Lihat entri/topik terkait :
    Metode Brainstorming
    Metode Mind Map
    Metode Ask Question
    Metode Applied Imagination – Question Summary
    Metode Attribute Listing
    Metode Assumption Smashing
    Metode  Assumption-Busting Technique

    Sumber :
    http ://asca.tp.ac.id
    http://www.marketing.co.id/
    hhhp://mylifeinspirationblog.wordpress.com
    http://www.virtualsalt.com/crebook2.htm
    http://www.mindtools.com
    http://www.brainstorming.co.uk/tutorial/creativethinkingcontents.html
    http://www.marelisa.com
    http://crtv.co.id/

    Ditulis ulang dan disesuaikan untuk keperluan "ensiklopediapramuka"  (-aiw)








    Jawaban : Menggabungkan sembilan titik dengan 4 garis tanpa putus dan tanpa tangan diangkat dari kertas.







    Selasa, 09 April 2013

    SKK & TKK Dirgantara Krida Olah Raga Dirgantara




    SKK & TKK Kedirgantaraan Krida Olah Raga Dirgantara terdiri dari

    1. SKK & TKK Pesawat Bermotor
    2. SKK & TKK Pesawat Tak Bermotor
    3. SKK & TKK Pesawat Model
    4. SKK & TKK Terjun Payung
    5. SKK & TKK Layang Gantung


    01.    SKK & TKK Pesawat Bermotor
    Dengan memiliki 3 SKK masing-masing untuk Penggalang, Penegak, dan Pandega. Untuk Penggalang SKK nya bersifat pengenalan umum saja, sedang untuk Penegak sudah mengarah pada "Ground scholl" dasar dan untuk Pandega sudah "Ground scholl" bisa mengikuti pendidikan terbang yang mengarah pada PPL (Private Pilot License) yang nantinya bisa dikembangkan ke arah CPL (Cormmercial Pilot Lincense) dan seterusnya.

    SKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Siaga
    Tidak ada.

     SKK & TKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Penggalang
    • Mengenal bagian-bagian pesawat udara.
    • Mengenal jenis-jenis mesin pesawat (jet dan piston), bahan bakar.
    • Mengerti tentang arah mata angin.
    • Mengenal dasar aerodinamika.
    • Mengenal jenis-jenis pesawat udara.
    Gambar  TKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Penggalang

     
    SKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Penegak
    Persiapan “ground scholl”
    • Memahami navigasi udara.
    • Memahami komunikasi penerbangan.
    • Memahami tentang aerodinamika.
    • Memahami meteorology.
    • Memahami aircraft structure.
    • Memahami lalu lintas udara (PLLU).
    • Memahami theory of flight.
    Gambar  TKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Penegak




     SKK & TKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Pandega
    • Lulus ground scholl.
    • Telah lulus terbang solo sesuai ketentuan.
    • Mampu short cross country.
    • Mampu long cross country.
    Gambar  TKK Pesawat Bermotor untuk Tingkat Pandega

     
    02. SKK  & TKK Pesawat Tak Bermotor
    Dengan memiliki 3 SKK masing-masing untuk Penggalang, Penegak dan Pandega. Tingkat Penggalang masih bersifat pengenalan umum pesawat tak bermotor. Untuk penegak mengarah pada"ground scholl " dasar, sedangkan untuk Penegak sedang mengarah pada "ground scholl" untuk siap terbang yang nantinya dilanjutkan pendidikan penerbang sebagai penerbang untuk pesawat layang dan sejenisnya.
    SKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Siaga
    Tidak ada.

    SKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Penggalang
    • Mengenl bagian-bagian pesawat udara.
    • Mengetahui dan mengerti daerah latihan.
    • Mengetahui arah mata angin/membaca kompas.
    • Mampu membaca peta dan artinya.
    • Mengetahui dasar-dasar aerodinamika.
    • Mengetahui tentang pesawat glider, pesawat terbang layang.
    Gambar TKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Penggalang
     


    SKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Penegak
    • Memahami aircraft structure.
    • Memahami aerodinamika.
    • Memahami dasar-dasar navigasi udara.
    • Mampu membaca peta dan tahu artinya.
    • Mengetahui meteorologi, mengenal PLLU.
    • Mengenal karakteristik pesawat tak bermotor.
    • Memahami teori penerbangan (theory of flight).
     Gambar TKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Penegak



    SKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Pandega
    • Lulus ground scholl.
    • Mampu terbang solo sesuai ketentuan.
    • Mampu melakukan short cross country.
    • Mampu melakukan long cross country.
    • Mampu melakukan durance.
    • Safe Ianding, mendarat sesuai ketentuan.
    • Lulus ujian akhir.
     Gambar TKK Pesawat Tak Bermotor untuk Tingkat Pandega


    03.  SKK Pesawat Model (Aeromodelling)

    SKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Siaga
    • SKK Pokok : (a)    Bisa membuat dan menerbangkan pesawat kertas (Paper Plane).  (b)    Bisa menerbangkan pesawat model Chuck Glider. (c)    Bisa membuat dan menerbangkan layang-layang.
    • SKK Tambahan : (a)    Membuat gambar pesawat udara. (b)    Mengenal tokoh-tokoh penerbangan Indonesia. (c)    Mengenal tokoh-tokoh dalam 1 legenda penerbangan dalam pewayangan dan cerita pewayangan.
    Gambar TKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Siaga


    SKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Penggalang
    • SKK Pokok : (a)    Bisa membuat, merakit dan menerbangkan pesawat mode Chuck Glider. (b)    Bisa membuat pesawat kertas (Origami). (c)    Bisa menerbangkan pesawat model Glider yang dilempar.
    • SKK Tambahan : (a)    Mengetahui struktur pesawat terbang serta fungsi-fungsi kemudi. (b)    Mengetahui secara terbatas bahan-bahan untuk membuat pesawat model. (c)    Bisa membuat model layangan. (d)    Menguasai SKK Tingkat Siaga. (e)    Mampu mengikuti lomba.
    Gambar TKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Penggalang


    SKK Pesawat Model (Aeromodelling) untukTingkat Penegak
    • SKK Pokok : (a)    Bisa merancang, membuat dan menerbangkan pesawat model Chuck Glider.
    • (b)    Bisa membuat, merakit pesawat model kerangka. (c)    Bisa menerbangkan salah satu pesawat model klas : -    Free Flight. -    Control Line. -    Radio Control (biIa memungkinkan). (d)    Bi sa membuat, mencampur bahan bakar pesawat model.
    • SKK Tambahan : (a)    Menguasai SKK Penggalang. (b)    Mengetahui pengetahuan dasar Aerodinamika. (c)    Mengetahui pengetahuan dasar meteorologi. (d)    Mengetahui pengetahuan dasar PLLU. (e)    Mengetahui pengetahuan dasar Elektronika. (f)    Mengetahui bagian mesin pesawat model serta fungsi-fungsinya (Piston Cylinder, Carburator, Busi dlI). (g)    Mengetahui teori membuat baling-baling. (h)    Mengetahui kelompok dan klasifikasi pesawat model. (i)    Siap dan mampu mengikuti perlombaan.
     Gambar TKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Penegak



    SKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Pandega
    • SKK Pokok : (a)    Bisa merancang, membuat pesawat berangka. (b)    Bisa menerbangkan salah satu pesawat model dari 2klas pesawat model : -   RC dan FF. -    RC dan CL. -    CL dan FF. (c)    Menguasai SKK Pokok Tingkat Penegak.
    • SKK Tambahan: (a)    Menguasai SKK tambahan Tingkat Penegak. (b)    Mengetahui macam-macam mesin pesawat model serta cara kerjanya bagian-bagian mesin (2 Tak, 4 Tak, Diesel dll). (c)    Mengetahui aturan Perlombaan pesawat model. (d)    Mengetahui bagian-bagian RC dan fungsinya. (e)    Menguasai Tehnik/Teori menggunakan RC untuk manuver pesawat model seperti untuk Taxy, Take off, Climbing, Decend, Turning, Manuver Aerobatik, dll. (f)    Mampu menjadi instruktur, memberikan pelajaran :-    Teori Dirgantara. -    Teori Krida Pengetahuan Dirgantara Dasar. -    Teori Krida Jasa Dirgantara Dasar. -    Praktek terbang pesawat model. (g)    Menjadi Pembina atau Anggota salah satu CIub Aeromodelling FASI. (h)    Siap untuk mengikuti penerbangan.
    Gambar TKK Pesawat Model (Aeromodelling) untuk Tingkat Pandega



    04.    SKK & TKK  Terjun Payung

    SKK Terjun Payung untuk Tingkat Siaga
    Pramuka Siaga belum mendapat kesempatan untuk mengikuti Terjun Payung mengingat umur dan pendidikan belum memenuhi syarat.
    SKK Terjun Payung untuk Tingkat Penggalang
    Pramuka Penggalang mendapat kesempatan untuk mengenal dan mempelajari secara teoritis tentang Terjun Payung antara Iain :
    • Mengenal tokoh-tokoh terjun payung Indonesia.
    • Mensetahui istiIah-istiIah penerjunan antara Iain Dropping Zone, Initial Point, Altitude, Altimeter dan lain-lain.
    • Mengetahui jenis-jenis paying untuk penerjunan.
    • Mengetahui cara-cara perawatan payung yang benar.
    • Mengetahui jenis-jenis penerjunan.
    • Mengetahui dan dapat melipat payung dengan benar.
    • Mengetahui pengaruh cuaca dalam penerjunan.
    Gambar TKK Terjun Payung untuk Tingkat Penggalang


    SKK Terjun Payung untuk Tingkat Penegak
    Pramuka Penegak diberi kesempatan untuk mengikuti dan memiIiki kemampuan terjun payung melalui pendidikan khusus dengan persyaratan sebagai berikut :
    • Lulus seleksi/tes kesehatan, kesamaptaan jasmani yang berlaku dan psikologi.
    • Lulus mengikuti Ground Trainning.
    • Mengikuti dan Iulus terjun statik maupun terjun bebas.
    Gambar TKK Terjun Payung untuk Tingkat Penegak


     SKK Terjun Payung untuk    Tingkat Pandega
    Pramuka Pandega mendapat kesempatan untuk mengikuti dan memiliki kemampuan terjun payung dengan persyaratan yang sama dengan Pramuka Penegak dengan penambahan kemampuan :
    • Seperti persyaratan Penegak.
    • Mampu melakukan manuver dasar penerjunan bebas/Free Fall.
     Gambar TKK Terjun Payung untuk Tingkat Pandega




    05.    SKK & TKK Layang Gantung
    MemiIiki 3 SKK masing-masing Siaga yang diarahkan untuk mengenal diri dan lingkungan dan untuk penggalang yang diarahkan untuk mengenal alam dan lingkungan masyarakatnya. Untuk Penegak diarahkan pada kemampuan membantu dalam SAR dan penanggulangan bencana, sedangkan untuk Pandega di arahkan untuk mampu mencari dan menolong yang pada akhirnya akan bisa membantu perencanaan dalam kegiatan SAR.
    Gambar TKK Layang Gantung untuk S,G,T dan D




    Selamat berlatih. Salam Pramuka.
     
    Sumber :
    Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 29 Tahun 1996 tentang 
    Penyempurnaan Syarat-syarat dan Gambar Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan.