Jumat, 12 Oktober 2012

Upacara Penutupan Latihan Pramuka Siaga


Persiapan
  • Kurang lebih lima menit sebelum waktu penutupan yang telah ditentukan,  hentikanlah sernua kegiatan. Usahakan agar kegiatan itu dihentikan pada titik optimal sehingga mereka masih berkeinginan untuk mendatangi latihan pada minggu berikutnya.
  • Suruhlah para siaga merapihkan seragam, kaus kaki yang melorot, tali sepatu, pakaian, setangan leher, baret, rambut dan sebagainya. Pasti tidak akan sebersih dan serapih ketika pemeriksaan kebersihan sebelum latihan dimulai. Karenanya cukuplah kalau rapih.
  • Sang Merah Putih Pusaka perindukan yang masih berdiri pada standarnya, diangkat ke tengah lapangan oleh pemimpin upacara (hari itu) dengan bantuan wakil pemimpin barungnya.

Pelaksanaan 
  • Selanjutnya Pemimpin Upacara memanggil para siaga dengan teriakan "Panggilan Siaga": …..……...”SIAAAGAAAAAAAAAA…………..!”   sambil berdiri dengan sikap sempurna menghadap ke arah Pusaka Perindukan. 

  •  Para siaga menjawab dengan tegas: …………." SIAAAAAAAAP ! …………….”   Setelah ada isyarat tangan, mereka lari mengelilingi Pemimpin Upacara dengan tidak mengeluarkan suara membuat lingkaran kecil, kemudian mundur menjadi lingkaran besar.
  • Pegangan tangan lepas kalau pemimpin Upacara menurunkan tangannya.
  • Pemimpin Upacara keluar lingkaran dengan setengah lari melalui “pintu” dan lapor kepada pembina Siaga : “Yanda perindukan Siap untuk upacara penutupan”.   

  • Yanda menjawab : ”Mari kita tutup bersama!" 
  • Bersama Pemimpin upacara, pembina berjalan memasuki lingkaran dan berdiri di seberang pusaka perindukan. 
  • Para pembantu Pembina berdiri di antara para siaga dalam lingkaran. Pemimpin upacara disuruh kembali ke dalam barungnya. 
  • Pembina upacara bersikap “istirahat” dan semua siagapun bersikap "istirahat di tempat". 
  • Pembina Upacara menyampaikan pengumuman dan Pesan-pesan dilanjutkan  dengan Pembantu Pembina mengumumkan barung tergiat pada latihan hari itu.
  • Selesai memberi pesan-pesan, Pembina Upacara bersikap sempurna (siap) dan seluruh Siaga pun bersikap sempurna. 
  • Pembina Upacara memimpin do’a syukur. 
  • Selesai berdoa Pembina Upacara meminta Pemimpin Upacara untuk mengembalikan Pusaka Perindukan : "Simpan kembali Sang Merah Putih".  Pemimpin upacara memberi hormat di tempatnya kepada Pembina, kemudian berjalan menuju “Sang Merah Putih (Pusaka Perindukan), memberi hormat kepada Sang Merah Putih - melepas dan mengambil dari dudukannya kemudian  berjalan keluar lingkaran. 
  • Para Siaga pun secara serentak memberi hormat kepada Pusaka Perindukan.
  • Pada saat Sang Merah Putih sampai di batas lingkaran, peserta upacara kembari bersikap sempurna.  
  • Pemimpin Upacara kembali ke tengah lingkaran setelah menyimpan bendera yang tidak jauh tempatnya dari lingkaran. Kemudian Ia langsung menghadap Pembina Upacara dan melapor "Yanda, Upacara penutupan selesai". 
  • Pemimpin Upacara member hormat dan kembali ke barungnya. 
  • Pembina upacara kemudian menyampaikan kata : “Anak-anakku!  Perhatikan seluruhnya. Sampaikan salam Yanda dan Pak Cik serta Bu Cik kepada Ayah dan lbu di rumah. Bubar Jalan”. Perindukan saling memberi hormat, balik kanan lalu bubar.
  • Pembina Siaga dapat membuat variasi-variasi mengenai perpisahan setelah upacara penutupan. Misalnya dengan bersalam-salaman dengan Yanda, Pak Cik Bu Cik serta teman-teman Siaga lainnya.

Akhir latihan
Setelah upacara penutupan latihan selesai, Yanda dibantu Pak Cik dan Bu Cik kembali mengecek tempat latihan jangan sampai ada barang milik siaga yang tertinggal. Para pembina dan pembantu pembina baru meninggalkan lokasi latihan setelah semua siaga dipastikan sudah berjalan meninggalkann tempat latihan dan kembali ke rumah masing-masing.



Lihat entri/topik terkait :
Upacara sebagai media pendidikan dalam Gerakan Pramuka, Upacara di perindukan pramuka siaga.


Sumber :
Buku Pedoman Pembina Siaga, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, 1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar