Rabu, 10 Oktober 2012

PPPK : Transportasi & Evakuasi Korban




Pengertian
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harusmelakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.

Syarat  Evakuasi
  • Keadaan korban umumnya cukup baik 
  • Tidak ada gangguan pernapasan
  • Pendarahan sudah di atasi
  • Luka sudah dibalut
  • Patah tulang sudah dibidai, sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang: keadaan umum korban seperti sistem persyarafan (kesadaran) - sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah)- sistem pernapasan- bagian yang mengalami cedera.
  • Keadaannya harus stabil, jalan nafas harus dijamin terbuka/bebas, terus dimonitor secara ketat kondisi : jantung, nadi, paru-paru.
Cara pengangkutan korban
Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual. Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan. Beberapa contoh evakuasi :




Evakuasi yang dilaksanakan oleh 1 orang terutama
dapat dilakukan oleh anggota pemadan kebakaran
untuk  menolong penderita yang tidak sadar di dalam
gedung yang terbakar atau yang melewati jalan/
lorong sempit.










Cara mengevakuasi korban kecelakaan yang dalam posisi terlentang dan tidak terdapat
patah tulang punggung. Penolong harus menjaga keseimbangan dengan mengatur posisi
kaki (kuda2) secara benar, berdiri secara bertahap, hingga posisi akhir siap untuk berjalan.



Cara mengevakuasi korban kecelakaan yang dalam posisi tengkurap dan tidak terdapat patah tulang punggung. Posisi penolong seperti dijelaskan di atas, yaitu  harus menjaga keseimbangan dengan mengatur posisi kaki (kuda2) secara benar, berdiri secara bertahap, hingga posisi akhir siap untuk berjalan.


Pengangkutan & pemindahan korban:
Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter. Tata cara pemindahan korban : dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar memenuhi syarat pemindahan sesuai prosedur.

  • Alat bantu  : dengan tenaga manusia -  satu orang, dua orang, tiga orang atau empat orang. Dengan tandu - tandu khusus, tanda papan, tandu bambu/dahan, atau matras. Dengan kendaraan - darat, laut dan udara.
  • Tahapan :  persiapan, pengangkatan korban ke atas tandu, pemberian selimut pada korban, tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.Prinsip pengangkatan korban dengan tandu.
  • Caranya : harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok yaitu  gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban. Sikap mengangkat,  usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.  Posisi siap angkat dan jalan, umumnya  posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki., kecuali  menaik - bila tungkai tidak cedera dan menurun - bila tungkai luka atau hipotermia. Mengangkut ke samping - memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu-kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.

 Contoh cara mengangkat dan mengevakuasi korban



Cara mengangkat dan mengevakuasi korban dengan 3 orang yang berada di satu sisi - tangan berada di bawah badan korban. Perhatikan posisi kaki dan cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga orang penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan salah satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara pelahan.

 Cara mengangkat dan mengevakuasi korban dengan 3 orang yang berada di sisi berlainan, tangan berada di bawah badan korban dan saling berpegangan.Posisi orang ke dua berada di tengah.   Perhatikan posisi kaki dan cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga orang penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan salah satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara pelahan.

Cara mengangkat dan mengevakuasi korban dengan 4 orang yang berada di sisi berlainan, tangan berada di bawah badan korban dan saling berpegangan.Posisi penolong saling berhadapan di kedua sisi korban - agar lebih kuat menahan beban.   Perhatikan posisi kaki dan cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga orang penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan salah satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara pelahan.


Dapat pula  mengangkat dan mengevakuasi korban dengan 6 orang yang berada di sisi berlainan, tangan berada di bawah badan korban dan saling berpegangan.Posisi penolong saling berhadapan di kedua sisi korban - agar kuat menahan  beban.   Perhatikan posisi kaki dan cera berdiri hingga siap berjalan membawa pasien. Agar tiga orang penolong dapat bergerak secara serempak maka disarankan salah satu diantaranya agar dapat berperan memberi aba-aba secara pelahan.




Mengevakuasi dengan Tandu


Gambar 1 : adalah cara mengangkat penderita dengan kain sprei, perhatikan posisi 
korban yang tengkurap - terutama jika ada kecurigaan patah tulang punggung.
Gambar 2 : posisi penolong yang berjumlah 4 orang pada waktu berjalan 
membawa korban dengan tandu.



Beragam cara untukembikin tandu






Lihat entri/topik terkait :
Dragbar/Tandu Darurat  (Cara Pembuatan & Fungsi)


Sumber :
Buku Pedoman Kepramukaan, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta tahun 1983


Tidak ada komentar:

Posting Komentar