Sabtu, 20 Oktober 2012

Tali - temali : Simpul ujung tali, simpul mati, simpul anyam, simpul anyam berganda



Pengantar
  • Mudah dan sukarnya membuat simpul tergantung kepada macamnya simpul itu sendiri yang akan dibuat. Seorang Pramuka, harus mengetahui, bagaimana membuat simpul yang baik. Simpul yang baik akan kuat, tetapi mudah diuraikannya lagi. Sebaliknya simpul yang buruk akan mudah lepas, tidak kuat dan susah sekali diuraikan. 
  • Tali yang diperlukan untuk membuat simpul harus lemas dan tidak mudah putus. Bahan untuk tali yang seperti itu  harus yang baik, tahan panas dan hujan. Kain kurang baik untuk digunakan sebagai simpul. Tali yang baik bisa dibuat yang dibelah-belah sedemikian rupa dan baru kemudian dipilin.
  • Tali ijuk dan tali henap adalah tali yang tahan air. Tali yang baru sifatnya masih keras dan supaya menjadi lemas harus digosok-gosokan ke batang kayu dan supaya tahan lama gosoklah dengan lilin. Peliharalah talimu sebaik-baiknya. Simpanlah di tempat yang tertentu, sehingga mudah dicari jika diperlukan. 
  • Apabila tali basah secepatnya harus dikeringkan di panas rnatahari. Bawalah tali dengan cara yang mudah sekali dilepaskan dari gulungannya, sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan mudah sekali dilepaskan. 
  • Bagi seorang Pramuka tali bukan untuk asesoris dan bergaya, namun tali harus bisa dimanfaatkan untuk beragam kegiatan, berkreasi dan mampu memanfaatkan secara optimal dengan cara pandai membuat simpul dan ikatan untuk memudahkan dalam  memenuhi kebutuhan kegiatan atau kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Simpul
Gambar di bawah ini menunjukan beberapa jenis sambungan tali atau simpulan yaitu : 1. Pacung, 2. Sengkelit, 3. Sosok, 4. Simpul.



Simpul Ujung Tali :
Simpul ujung tali berguna agar pintalan tali tidak terlepas. Cara ara membuat simpul ujung tali tehapannya sbb :


Pertama
Pertama : tali A ditaruh sedemikian rupa. Belitkan tali B beberapa kali mengelilingi A


 

Selanjutnya kedua : bagian ujung b masukkan ke dalam sosok






Setelah langkah kedua bagian ujung  a ditarik sehingga b tertarik ke dalam belitan.



Terakhir,  ujung a dan b digunting, maka dengan demikian ujung atau pintalan tali tidak akan lepas/terurai sehingga tali menjadi awet.


Simpul Mati
Berguna untuk menyambung dua utas tali yang sama besarya. Tahapan pembuatan dan yang perlu diperhatikan dalam pembuatannya adalah sbb :




Perhatikanlah baik-baik letak kedua ujung a dan b.  Jika menaruhnya salah, maka simpul itu tidak akan memenuhi syarat dan dengan sendirinya tekanannya kurang kuat.

Simpul Anyam 
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besar. Cara pembuatannya, sbb :




Langkah pertama : buat sosok pada ujung tali, masukkan tali yang lebih kecil ke dalam sosok tersebut





Langkah kedua : belitkan tali kecil itu kepada sosok tersebut, kemudian sisipkan ke bawah badan tali itu sendiri




 Lengkah terakhir : tariklah tali yang kecil itu sedemikian rupa



Simpul Anyam Berganda



Gunanya untuk menyambung 2 utas tali
yang tidak sama besar dan basah atau licin.


 


 

Caranya sepertinya menyambung simpul anyam,
tetapi belitannya 2 kali.






Sumber :
Buku,  Pedoman Kepramukaan, Kedai Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta,  1983
Buku, Tali Temali Seri Teknik Kepramukaan, Ki Samsu, Saltu Raya, Bandung, 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar