Henti Jantung
Cara mengenal adanya henti jantung.
- Tidak sadar.
- Tidak terabanya nadi karotis.
- Henti nafas.
- Tampak seperti mati.
- Orang-orangan mata melebar,
- Warna kulit pucat sampai kelabu.
Kompresi Jantung Luar
- Pada orang dewasa : korban diletakkan di tempat yang keras dan rata, pangkal telapak tangan anda ditindihkan satu sama lain dan diletakkan dua jari di atas ujung tulang dada korban. Ditekan sedalam 3-5 cm ke arah tulang belakang korban dengan kecepatan 60 kali per menit.
Pada anak-anak: korban diletakkan ditempat
yang keras dan rata, sebelah dari pangkal
telapak tangan diletakkan dipertengahan
tulang dada. Ditekan sedalam 2-3 cm
ke arah tulang belakang
dengan kecepatan
-/+ 100 kali per menit.
- Pada bayi: Punggung korban diletakkan di kedua telapak tangan, kedua ibu jari di pertengahan tulang dada. Kedua ibu jari tersebut ditekan ke arah tulang belakang 1-2 cm sebanyak 100-200 kali per menit atau dengan cara lain yaitu : Penekanan dilakukan dengan ujung jari telunjuk dan jari tangan. Lihat gambar di bawah ini :
Teknik kombinasi kompresi jantung luar dengan pernafasan buatan
Dengan satu penolong:
Setiap 15 kali kompresi jantung luar, diikuti 2 kali pernafasan buatan.
Dengan dua penolong:
- Setiap 5 kali kompresi jantung luar, diikuti 1 kali pernafasan buatan. Di sini tidak terputus-putus.
- Dengan satu penolong, sewaktu memberikan pernafasan buatan kompresi jantung luar terhenti. Sedangkan dengan dua penolong: pernafasan buatan diberikan/diselipkan diantara kompresi ke-5 dan ke6.
- Teknik kombinasi ini dinyatakan berhasil kalau ada “tanda-tanda", nadi karotis mulai berdenyut, pernafasan mulai sponton dan kulit yang tadinya berwarna keabu-abuan mulai meniadi merah. Bila denyut karotis sudah timbul teratur, maka kompresi dapat dihentikan tetapi pernafasan buatan tetap diteruskan sampai timbul nafas spontan.
- Bila orang-orangan mata tetap lebar, warna kulit tetap pucat kelabu dan resusitasi sudah berlangsung 85-30 menit, maka resusitasi dihentikan.
- Bila orang-orangan mata mengecil, warna kulit menjadi kemerah-merahan, tetapi denyut karotis belum teraba, maka kompresi jantung dan pernafasan buatan tetap diteruskan dan bawa korban ke Rumah Sakit secepatnya.
Lihat entri/topik terkait :PPPK : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Sumber :
Buku, Pedoman Kepramukaan, Kedai Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, tahun 1983.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar