Bentuk :
Dua buah siluet tunas kelapa yang ukurannya sama dan sebangun dengan posisi saling bertolak belakang.
Kiasan
Makna kiasan dari lambang di atas adalah mencerminkan bagian dari isi Tri Satya Pramuka Penegak Pandega yang berbunyi "IKUT SERTA MEMBANGUN MASYARAKAT".
Penjelasan
Dari makna bentuk lambang dan kiasan lambang dimaksud, adalah :
1. Menggambarkan bahwa Pramuka Penegak dan Pandega sudah memiliki kewajiban ikut serta
membangun masyarakat. Oleh sebab itu kegiatan dan latihan kepramukaan para Penegak
Pandega tidak lagi hanya untuk kepentingan pengembangan diri dan pribadi sendiri melainkan
juga untuk memenuhi kewajiban mengabdi pada kepentingan masyarakat.
2. Kedua sisi siluet tunas kelapa dimaksud, satu sisi menggambarkan kegiatan untuk "diri sendiri",
dan sisi lainnya menggambarkan kegiatan untuk mengabdi kepada masyarakat.
Ukuran kedua sisi yang sama sebangun menandakan bahwa antara sisi pengembangan diri dan
pengabdian masyarakat dilaksanakan secara seimbang, saling melengkapi, saling mengisi dan
saling menguatkan satu sama lain.
3. Letak / posisi siluet tunas kelapa yang bertolak belakang mengkiaskan bahwa antara kegiatan
pengembangan diri dan pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan
atau saling mengisi. Maksudnya kegiatan untuk mengembangkan diri sendiri akan juga
meningkatkan dan berpangruh pada kegiatan pengabdian masyarakat demikian pula sebaliknya
dengan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat maka para Penegak Pandega akan dapat
mengembangkan dirinya melalui pengalaman langsung (learning by doing) di tengah-tengah kehidupan
nyata masyarakat.
4. Dalam kegiatan Pramuka Penegak Pandega pengembangan diri sendiri disebut dengan
pengembangan sisi internal/indidisu sedangkan pengabdian pada masyarakat disebut dengan
pengembangan sisi eksternal/lingkungan sosial. Sisi internal dan sisi eksternal dikembangkan
secara bersama-sama dengan kegiatan yang menarik, partisipatif, sehat dan menyenangkan
dengan dilandasi pengamalan Kode Kehormatan Pramuka dan dilaksanakan dengan menerapkan
Sistem dan Metode Pendidikan Kperamukaan.
Sebagai contoh :
a. Agenda kegiatan dalam lingkup Sangga yang dimaksudkan untuk pengembangan indivisu
dapat disebut dengan kegiatan internal namun pada saat yang bersamaan agenda kegiatan
Sangga yang sifatnya berkelompok dan digunakan untuk pengembangkan sikap (kecerdasan)
sosial dapat disebut dengan kegiatan eksternal.
b. Agenda kegiatan ditingkat Ambalan / Racana maka kegiatan internal nya adalah Sangga dan
para pribadi anggota Sangga sedangkan kegiatan eksternal nya adalah Ambalan / Racana
sebagai lembaga.
c. Agenda kegiatan di tingkat Gugusdepan, maka kegiatan internalnya adalah Ambalan dan
Racana sedangkan kegiatan eksternalnya Gugusdepan itu sendiri sebagai sebuah lembaga,
demikian sterusnya.
5. Keseimbangan sisi internal dan eksternal mencerminkan bahwa para Penegak Pandega tetaplah
sebagai peserta didik oleh sebab itu semua kegiatan dan program pembinaan yang dirancang dan
dilaksanakan, apapun bentuknya harus tetap menjadi sebuah media pendidikan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Contoh konkrit dari kiasan Lambang Pramuka Penegak & Pandega tsb diatas adalah : Proses
pencapaian SKU, SKK, Latihan Kepemimpinan, Kegiatan kesakaan, Ubaloka, Perkemahan
Wirakarya, Raimuna, dll.
Lihat Entri/Topik Terkait :
Perjalanan Bakti Pramuka Penegak, Perjalanan Bakti Pramuka Pandega, SKU Penegak Bantara, SKU Penegak Laksana ,SKU Pandega, Wadah Pembinaan Pramuka Penegak & Pandega, Satuan Karya Gerakan Pramuka, Tri Bina Model Pembinaan Pramuka Pandega.
Sumber :
Kak Amang Tarunaningprang (Mantan Ketua DKD Kwarda Jawa Tengah yang Pertama)
Print this page
Tidak ada komentar:
Posting Komentar