Tampilkan postingan dengan label KWARDA SE SUMATERA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KWARDA SE SUMATERA. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Agustus 2012

KWARDA BANGKA BELITUNG

 KWARDA GERAKAN PRAMUKA BANGKA BELITUNG
d/a Kak Drs. H. Hardijono
Jln. Jend Sudirman, Lembawal Rt.011 No 11
Kota Pangkalpinang, Panhkalpinang
Bangka Belitung 33100
Tlp. (0771) 424844 Fax 424844, 722775
print this page Print this page

KWARDA LAMPUNG


  
 
KWARDA GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG
Jln. Pramuka No. 4
Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Kedaton
Bandar Lampung 35144
Telp. (0721) 485412/254766

http://kwarda-lampung.blogspot.com/



SEJARAH KWARTIR DAERAH LAMPUNG

I.         Kelahiran Kwarda Lampung.
   
Tahun 1961 Lampung masih menjadi karesidenan dan merupakan bagian dari propinsi Sumatera Selatan, dengan Residen Raden Muhamad ( ayah dari Letjen Himawan Sutanto / mantan Ka.Kwarnas ).

Kelahiran Gerakan Pramuka di daerah Lampung, dapat dikatakan besamaan  dengan kelahiran Gerakan Pramuka di Indonesia yaitu tanggal 14 Agutsus 1961. Hal ini dapat ditinjau dari penuturan salah seorang pelaku sejarah yaitu kak Hadi Suratman seorang pelatih senior yang saat ini masih hidup dan masih eksis serta aktif dalam kepramukaan yang mengalami dan menjalani langsung tahap dan peristiwa-peristiwa awal keberadaan dan perkembangan Gerakan Pramuka di daerah Lampung. Saat  awal kelahiran Gerakan Pramuka kak Hadi Suratman menjadi pemimpin yang membina kepanduan PKS di tempat beliau bertugas sebagai guru di SMP Negeri 2 Tanjungkarang. Sayang dokumentasi secara administratif maupun foto yang menunjukkan bukti keabsahan peristiwa tersebut tidak bisa didapat lagi karena pada saat itu semuanya masih serba terbatas.tetapi informasi dari kak Hadi Suratman ini dapat diakui kebenarnnya karena selain beliau masih ada pelaku sejarah yang hidup yaitu kak Muchtar Seman Truna Irawan , yang meskipun beliau tidak dapat aktif dalam Gerakan Pramuka tetapi masih memberikan perhatian dan dukungan terhadap Gerakan Pramuka.

Sebagai kelanjutan dari peleburan kepanduan menjadi Gerakan Pramuka pada tanggal 9 Maret 1961, dan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 Tahun 1961  pada bulan Mei 1961, tokoh-tokoh kepanduan di daerah Lampung menerima Keppres Nomor. 238/1961 tentang peleburan Pandu menjadi satu wadah satu organisasi kepanduan yang disebut Pramuka ( Praja Muda Karana ) , beberapa tokoh kepanduan yang ada di Tanjungkarang antara lain Kakak Suwardi dari Pandu Rakyat, kak Usman Amin dari dari Pandu HW, Kak Raden Syarih Jufri dari Pandu N.A, Kak Sujas dari Pandu Katolik, Kak Aswar dari Pandu Islam ( S.I.A.P ), Kak Muhtar Seman dari Pandu Udara, Kak Hadi Suratman dari Pandu PKS dan beberapa orang lainnya berkumpul di rumah kak Suwardi, dan bermusyawarah menyikapi Keppres 238 tersebut.

Pertemuan tersebut menyepakati bagi pandu yang setuju meleburkan diri menjadi Pramuka tidak dihalangi dan bagi yang tidak setuju tidak ada permasalahan dan tidak perlu dimusuhi. Dari beberapa tokoh yang berkumpul tersebut disepakati kak Hadi Suratman , Kak Usman Amin  , Kak Syarih Jufri, untuk segera menghadap Bapak Walikotapraja Tanjungkarang-Telukbetung  yang saat itu yang dijabat oleh Bapak Zainal Abidin Pagar Alam untuk menyampaikan beberapa hal antara lain melaporkan adanya Keppres 238/1961, tentang Gerakan Pramuka dan mohon restu akan dibentuknya Gerakan Pramuka di daerah Lampung.  Dalam pertemuan dengan bapak Walikota itu dilaporkan juga rencana akan dilaksanakan pawai sosialisai Gerakan Pramuka Lampung bersamaam dengan kirab Gerakan Pramuka di Jakarta pada tanggal 14 Agustus 1961.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, bersamaan dengan kirab sosialisasi Gerakan Pramuka di Jakarta, sebagaimana yang telah dilaporkan kepada walikota diadakanlah pawai Gerakan Pramuka berkeliling kota Tanjungkarang dengan rute dari lapangan Enggal ( saat ini Saburai ) menuju Durian Payung ( Jalan. Kartini ) terus kearah Bambu Kuning melalui Jalan Pemuda ( simpang empat kantor CPM, sekarang depan Pos Polsekta Tanjungkarang Pusat ), terus melalui Jln. Raden Intan dan kembali ke lapangan Enggal melalui pertigaan toko Gramedia ( sekarang jalan Tulangbawang ). Dalam pawai tersebut peserta masih mengenakan seragam pandu lama dengan peci nasional tetapi belum memakai  setangan leher pramuka seperti setangan leher sekarang. dalam pawai tersebut juga tidak dipakai setangan leher pandu dan segala atributnya. Sesampainya di lapangan Enggal, beberapa tokoh berkumpul kembali untuk menindaklanjuti pembentukan Gerakan Pramuka di daerah Lampung. Perkembangan selanjutnya terbentuklah Kwartir Cabang Tanjungkarang/Telukbetung ( nama sebelum Bandar Lampung ) dengan Ka. Kwarcab yang pertama Kak Syoekri Koharurizal, Sekretaris kak Muhtar Seman Truna Irawan dan Kak Hadi Suratman, Andalan cabang uurusan lat latihan  kak Suparto RS., Andalan urusan Rohani Islam kak M. Yasin dan kak Urip, Urusan Rohani Katolik kak Sujas dan beberapa pengurus lainnya yang ditunjuk.

Setelah karesidenan Lampung terpisah dari propinsi Sumatera Selatan pada tahun 1964 dan menjadi Propinsi Lampung dengan ibukota Tanjungkarang/Telukbetung maka dibentuklah Kwartir Daerah Lampung pada tahun itu dan yang menjabat sebagai Ketua Kwarda yang pertama adalah Kak Yunada SH, dengan sekretaris Letnan Salim, Andulat Kak Suparto RS., Anduperkap kak Hadi Suratman , Andukeb Kak.M.Basir dan pengurus lainnya.

II.  Masa pertumbuhan dan berperan

Seiring dengan perjalanan waktu terbentuklah empat kwartir cabang Gerakan Pramuka yaitu Kotapraja Tanjungkarang-Telukbetung, Lampung Utara, pada tahun 1962 yang ditandai dengan pelantikan pengurus Kwartir Cabang dengan Ketua Kwartir Cabang pertama kak Saleh Achmad ( mantan tokoh pandu SIAP ) selanjutnya berdiri dan dilantik Kwartir Cabang Lampung Tengah, dan Kwartir Cabang Lampung Selatan sesuai dengan jumlah kabupaten dan kotapraja di provinsi Lampung saat itu. Secara bertahap masing-masing kwartir cabang melakukan penyempurnaan organisasi dan personil pengurusnya, dan melakukan pembinaan bagi anggota dan peserta didiknya. Pembinaan ini diwujudkan dalam bentuk latihan para anggotanya, dengan mengadakan kegiatan ditingkat  satuan-satuan gugusdepan, maupun menyelenggarakan kegiatan tingkat kwartir cabang dan tingkat kwartir daerah, bahkan tingkat nasional.

Sejalan dengan kebijakan kwartir nasional para pengurus dan Pembina aktif mengikuti pertemuan-pertemuan tingkat nasional antara lain pada bulan April 1962 di Bogor Jawa Barat, mengikuti Muker Anpuda I /Andalan Pusat dan Daerah nama musyawarah Gerakan Pramuka sebelum berganti nama dengan Munas, dan mengikuti Muker Anpuda II di Senayan Jakarta pada tanggal 7 s.d 13  Agustus 1963. Dan Muker Anpuda III tahun 1966 di Pasar Minggu. Untuk memenuhi tuntutan perkembangan Gerakan Pramuka dan kebutuhan tenagapembina   pramuka maka Kwartir Nasiolan  Gerakan  Pramuka  menyelenggarakanKursus  Pembina  pada  tanggal 8 s.d 24 November 1964 di Senayan dan Pasar Minggu Jakarta yang diselenggarakan oleh satu lembaga  pendidikan yang bernama PUSDIKA (Pusat pendidikan kader Gerakan Pramuka ) Candradimuka. Kursus ini dilanjutkan dengan Kursus Aplikasi pelatih pada tanggal 12 s.d 15 Desember 1964. Pada kesempatan tersebut daerah Lampung mengikutsertrakan 12 ( duabelas) orang pembinanya yang terdiri dari pembina satuan siaga, penggalang dan penegak yang mewakili empat kwartir cabang Gerakan Pramuka daerah Lampung masing-masing Kwartir Cabang Kotamadya Tanjungkarang-Telukbetung ( nama Bandar Lampung saat itu ) , Kwartir Cabang Lampung Selatan, Kwartir Cabang Lampung Utara, dan Kwartir Cabang Lampung Tengah. Dua belas orang Pembina ini merupakan Pembina mahir pertama, juga sekaligus sebagai pelatih Pembina Pramuka di Kwarda Lampung .

Tindak lanjut dari kursus aplikasi pelatih ini ini para pembina lulusan Kursus yang telah berpredikat pelatih tersebut melaksanakan kurus yang sama bagi pembina pramuka di daerah Lampung pada tanggal 1 Mei sampai dengan 25 Mei 1965  bertempat di komplek Lembaga Malaria ( sekarang Dinas kesehatan ) propinsi Lampung, Jl.dr.Susilo Pahoman Bandar Lampung. Kursus pembina pramuka yang pertama ini dilaksanakan oleh DADIKA (Daerah Pendidikan kader Gerakan Pramuka) Intan Pura. dipimpin oleh kak Soeparto Rusman, dengan anggota 11 orang pelatih yang mengikuti kursus pembina dan Aplikasi pelatih di Jakarta. Secara bertahap Gerakan Pramuka di Lampung memperkuat keberadaan dan pengembangan organisasinya dengan meningkatkan segala upaya untuk mendukung laju jalannya organisasi dengan berbagai kegiatan baik bagi pengurus kwartir, pembina maupun peserta didik.

III.     Masa pengembangan dan meningkatkan kemampuan

Sejalan dengan perkembangan dan pemekaran daerah di propinsi Lampung maka kwarda Lampung juga melaksanakan pengembangan kwartir cabang pada tahun 1984 kwartir cabang di kwarda Lampung yang semula hanya memiliki 4 kwartir cabang berkembang menjadi 5 kwartir cabang ,kemudian berkembang menjadi 7 kemudian berkembang menjadi 10 kwartir cabang. Perkembangan terakhir sampai dengan 50 tahun usia Gerakan Pramuka pada tahun 2010 kwartir daerah Lampung memiliki 14 Kwartir cabang sejalan dengan pemekaran Daerah Otonomi di provinsi Lampung yaitu 2 kota dan 12 kabupaten. Keberadaan kwarda Lampung diwujudkan dalam aktifitas pembinaan organissi dan anggotanya yaitu peserta didik dan anggota dewasa sebagai pelaksana dan fasilitator sesuai dengan kapasitas, fungsi dan tugas masing-masing.

Dalam bidang pngembangan Satuan Kaya Kwarda Lampung menyesuaikan dengan pembentukan dan pengembangan Satuan Karya tingkat nasional. Dimulai dengan pembentukan Kompi Taruna Bumi ( nama sebelum Saka Tarunabumi ) pada tahun 1966, Komandan Kompi Taruna Bumi yang pertama adalah Kak Jauhari ( Denca seorang pandega yang membina regu LT IV tahun 1964, dan Pramuka Samudra ( nama sebelum Saka Bahari ) dipimpin oleh kak Harjulian Suwardi. Kwarda Lampun menjadi daerah yang mencetuskan Saka Bhakti Husada dan menguatkan keberadaannya melalui penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam berbagai kegiatan baik ditingkat daerah, nasional, maupun internasional.


Pada tahun 1977, Kwarda Lampung menjadi salah satu unit pusat pengembangan Apiari Nasional di Natar Lampung Selatan. Dalam dasa warsa pertama ini kwarda Lampung juga tidak tertinggal menikuti berbagai kgiatan tingkat nasional dan internasional antara lain.

a.      Kegiatan peserta didik.
Kegiatan peserta didik tingkat nasional yang pertama diikuti oleh kwartir daerah Lampung adalah Lomba Tingkat Nasional yang ketika itu dikenal dengan istilah Lomba Tingkat IV ( LT IV ) pada tanggal 1 s.d 14 Agustus di 1964 di Cijantung Jakarta. Dalam LT IV ini Kwarda Lampung mengikutsertakan 2 regu penggalang putera – puteri  pemenang lomba ( LT III) tingkat daerah.  Kegiatan LT tingkat nasional yang kemudian menjadi LT V dikuti oleh Kwarda Lampung sampai yang terakhir  tahun 2006 di Jakarta dan berhasil menjadi regu berprestasi tertinggi.

Pada tanggal 5 s.d 30 Agutsus 1968 Kwartir Daerah Lampung mengikutsertakan penegak dan pandeganya dalam kegiatan perkemahan Wirakarya I ( PW ) nasional di Cihideung Bogor Jawa Barat. Diakhir dasa warsa pertama kwarda Lampung dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Perkemahan Wirakarya II ( PW ) nasional di Gisting atas, Lampung Selatan pada tanggal 17 Juli s.d 28 Agustus 1971. Kegiatan yang diawali dengan Perkemahan tingkat daerah ini diikuti oleh seluruh kwartir daerah se Indonesia. Berbarengan dengan pelaksanaan Perkemahan Wirakarya itu pada tanggal 4 s.d 14 Agustus 1971 kwarda Lampung juga mengikutsertakan 4 orang penggalang dan 1 orang pembina dalam Jambore dunia di Asagiri Hight Jepang. Kegiatan perkemahan Wirakarya tingkat nasional ini juga dilaksanakan kembali di desa Gisting atas pada tahun 1983 dengan proyek pembangunan instalasi air bersih.

Kwarda Lampung juga selalu mengikutsertakan peserta didik dalam setiap kegiatan Jambore nasional sejak yang pertama tahun 1973,  sampai dengan yang terakhir tahun 2006 di Jatinangor Sukabumi Jawa Barat. Dalam Jambore nasional yang pertama di Cibubur, Kwarda Lampung diberi peran pada upacara pembukaan yaitu prosesi penyambutan masyarakat Lampung (diwakili oleh sepasang muli meranai / bujang dan gadis Lampung yang berpakaian adat Lampung ) menerima obor Transmigrasi yang meneyeberangi laut ( disimbolkan dengan menyeberangi danau Situ Baru) sebagai simbol bahwa Lampung siap menerima saudara-saudaranya para transmigran dari seberang.

Pada tahun 1972 Kwarda Lampung menerima transmigrasi pramuka (transpram) program Kwartir Nasional pertama yang ditempatkan di Way Abung Lampung Utara ( sekarang kabupaten Tulang Bawang Barat ), dan yang kedua di Rajabasa Lama Lampung Tengah ( Sekarang kabupaten Lampung Timur ) pada tahun 1973. Kwarda Lampung juga tidak pernah absen mengikutsertakan anggotanya dalam kegiatan Perppanitra ( nama sebelum Raimuna ) setelah Perppanitra yang pertama pada tanggal 21 s.d 26 Agustus 1969 di Cimanggis Bogor sampai dengan Raimuna yang terakhir tahun 2008 di Jakarta. Kegiatan Perti Saka juga diikuti Kwarda Lampung sejak yang pertama sampai yang taerakhir tahun 2008 di Jakarta, demikian juga kegiatan Peran Saka yang terakhir diikuti tahun 2010 di Batam. Peserta didik juga turut berperan dalam kepengurusan tingkat nasional antara lain Ridho Ficardo, Tri Indah Noviana, Titi Maryanti, Eko Andriyanto dan  Ella Novrianti sebagai pengurus Dewan Kerja Penegak Pandega Nasional.

b.     Kegiatan anggota dewasa.
Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kompetensi anggota dewasa untuk membina peserta didik dan pelaksana organisasi Kwarda Lampung selalu mengikuti dan menyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi anggota dewasa baik dalam bentuk kursus pembina, pelatih maupun pertemuan-pertemuan lain sejak Kursus Pembina Mahir yang pertama tahun 1964, sampai dengan yang terakhir tahun 2010.

Kwarda Lampung juga berkali-kali diberi kepercayaan dan menjadi pelaksana kegiatan bagi anggota dewasa tingkat nasional yang diselenggarakan kan di Kwarda Lampung. Andalan Kwarda Lampung juga pernah berperan dalam kepengurusan tingkat nasional antara lain : Kak.Subki E.Harun, kak H.Mursyid Arsyad, sebagai andalan Nasional, Kak Faried Djahidin sebagai anggota tim Verifikasi nasional, Kak Joko Mursitho sebagai Kepala Pusdiklatnas, serta Kak M. Afif Anshori dan  Kak M.Syarief Hidayat sebagai anggota Tim Pelatih Pusdiklatnas.

IV.             Kepengurusan Kwartir
Kepengurusan kwartir daerah Lampung silih berganti sejalan dengan masa baktinya. Sejak tahun 1961 sampai dengan 50 tahun Gerakan Pramuka kwartir daerah Lampung telah melaksanakan 13 kali musyawarah daerah termasuk Musyawarah kerja Andacab sebelum ada istilah Munas, dan Musda, telah 9 kali berganti Majelis Pembimbing Daerah, dan 11 kali pergantian  Ketua Kwartir Daerah dalam beberapa kali periode kepengurusan. Dibidang pembinaan dan pengembangan kepemimpinan melalui lembaga Dewan Kerja Penegak-pandega, kwartir daerah Lampung juga membentuk dan memfungsikan Dewan Kerja Penegak – Pandega Kawarda Lampung. Sejak tahun 1969 DKD Lampung telah mengalami 15 kali pergantian ketua dalam beberapa peride kepangurusan.

Secara periodisasi Majelis Pembimbing daerah dan Ketua kwartir Daerah serta Dewan Kerja daerah adalah sebagai berikut:
             
DAFTAR NAMA KETUA. MABIDA, KETUA. KWARDA DAN KETUA DKD
KWARTIR DAERAH  LAMPUNG PERIODE 1961 – 2011
No.
Ketua.Mabida
Ketua.Kwarda
Ketua.DKD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Raden Muhamad ( Residen)
Koesno Danupojo
Zainal Abidin Pagar Alam
Sutiyoso
Yasir Hadi Broto
Poedjono Pranyoto
Drs. Oemarsono
Sjachroedin ZP
R. Yunada, SH.
May ( L ) Abdul Moeloek
May ( L ) Siswo Suwarno
Drs. Thabrani Daud
Letkol. Pol (Pur) R. Suhardini
Drs. H. Subki E.Harun
Drs. Suwardi Ramli
H. Mursyid Arsyad,SH.
Ir. Rachmat Abdullah
Hi. Sjacrazad ZP., SH

Upik Suprihati,
Masduki
Hermawati. CA.
YP Surachmat
Joko. SS. Hartono
Andri Wida  yanti
Catur Agus Dewanto
Sunarti
Mubasit, SA.
Eko Setiawan
Afrianta
Roni Gustian
Dian Kusuma Sailendra
Jaka Wijaya.
SUMBER http://kwarda-lampung.blogspot.com/
print this page Print this page

KWARDA SUMATERA SELATAN

KWARDA GERAKAN PRAMUKA SUMATERA SELATAN
Jln. Aerobik No. 129
POM IX Kampus, kelurahan Lorok Pakjo, Ilir Barat II
Palembang, Sumsel 30137
Tlp. (0711) 350074 Fax (0711) 350074
Visi dan Misi

Visi
Terwujudnya anggota Pramuka Sumatera Selatan yang berakhlak mulia, berilmu,terampil, berkeahlian, dan berdaya saing dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia berdisiplin, cinta tanah air dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki etos kerja yang tinggi.
Misi
melaksanakan pendidikan yang berorientasi spiritual,
melaksanakan pendidikan kepramukaan yang berbasis intelektual
melaksanakan pendidikan kepramukaan yang mengakomodasi aspek-aspek emosional dan sosia




print this page Print this page

KWARDA JAMBI





SEJARAH KWARDA JAMBI

BAB I
PENDAHULUAN

Umum Gerakan Pramuka adalah Gerakan Pendidikan di luar lingkungan keluarga dan di luar lingkungan sekolah bagi anak-anak dan pemuda yang dilaksanakan di alam terbuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Sistem Among, bertujuan menjadikan manusia yang berkepribadian dan berwatak budi luhur serta menjadikan Warga Negara Indonesia yang berpancasila, siap dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada hakekatnya Pendidikan tersebut adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan fisik, ketahanan mental, keyakinan spiritual dan derajat kehidupan sosial anak-anak dan Pemuda Indonesia dengan memberi bekal Pengetahuan serta pengalaman agar kelak mampu berdiri sendiri dan dapat secara layak menempatkan diri di tengah-tengah masyarakat serta dapat pula berperan aktif selaku kader pembangunan bangsa yang pada akhirnya memimpin menuju cita-cita perjuangan bangsa.

Proses pembentukan anggota masyarakat yang berbudi pekerti luhur, baik, berguna yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara, dilakukan dengan penyelenggaraan Pendidikan Kepra- mukaan yang didasarkan kepada : Kepribadian, Cerdas dan trampil, kuat dan sehat fisiknya,Warga Negara Indonesia yang berpancasila dan setia, patuh pada negara.

Dalam proses pembentukan anggota masyarakat yang dimulai sejak dahulu hingga sekarang perlu dibukukan secara baik dan tertib sehingga dapat merupakan dokumen yang tak bisa dihapuskan dan ini dinamakan sejarah peninggalan generasi tua ke generasi muda.

Sejarah bukan semata-mata rentetan kenyataan atau peristiwa, tetapi juga peristiwa pasang surutnya perjuangan, keberhasilan dan kegagalan, serta suka dan dukanya. Sejarah bagi kita yang sedang membangun adalah juga pengalaman dan perjalanan yang tidak ternilai harganya untuk melanjutkan pembinaan dan pengembangan atau pembangunan Gerakan Pramuka dimasa yang akan datang.

Kita wajib memelihara Organisasi Gerakan Pramuka dengan sebaik-baiknya, meningkatkan mutu anggotanya, memperbaiki administrasi dan pengelolaannya, sehingga benar-benar dapat menunjang penciptaan manusia Indonesia seutuhnya, yang mampu melaksanakan Pembangunan Nasional.

Untuk itu Gerakan Pramuka yang pada khususnya Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi diusia 50 tahun ini perlu menyusun buku sejarah Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi mulai tahun 1961-2011 sebagaimana tersebut di bawah ini.

Dasar Dasar penyusunan buku Sejarah Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi adalah:
1.   Keputusan Presiden RI No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
2.   Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3.   Surat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 0063-00-A tanggal 31 Januari 2011 perihal Sejarah
      Kwartir Daerah seluruh Indonesia.
4.   Program Kerja Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi tahun 2011.
5.   Surat Tugas Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : Sgas/075/06-A tanggal 10 Februari 2011
      tentang Penyusunan Buku Sejarah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi.

Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan disusunnya 50 Tahun Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi adalah untuk melengkapi penulisan buku 50 Tahun Gerakan Pramuka Kwartir Nasional yang isinya antara lain sejarah singkat beridirinya Kwartir Daerah se-Indonesia.

Nama Buku
Nama buku ini adalah 50 Tahun Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi atau Sejarah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi dari Tahun 1961 – 2011

Nara Sumber Guna memperoleh data-data atau informasi yang akurat dalam penyusunan buku sejarah ini diperoleh sumber informasi dari :

1.   Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Surat Keputusan Gubernur Propinisi Jambi.
2.   Surat Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi. Data-data yang ada di Kwartir Daerah
      Gerakan Pramuka Jambi. Informasi Person yang merupakan pelaku atau pengelola Kwartir Daerah
      Gerakan Pramuka Jambi antara lain : Lamin Surawan Mahmuddin Sutiman Karmin. S. Suharmiati
      Suryanto Trimulyono, BSc. Sumber informasi lainnya yang akurat.


Tim Penyusun
Berdasarkan Surat Tugas Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi nomor : Sgas/075/06-A tanggal 10
Feburari 2011, Tim Penyusun buku Sejarah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi dan Nara Sumber adalah :

Ketua : Suharmiati
Sekretaris : Suryanto Trimulyono, BSc.
Anggota : Ricki Wahyudi, SE, Mahmuddin BA, Sutiman
Nara Sumber : Lamin Surawan Karmin. S.

Sistematika Sistematika Penyusunan 50 Tahun Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Umum,  Dasar,  Maksud dan Tujuan Nama Buku Nara Sumber Tim Penyusun, Sistematika

Bab II 50 Tahun Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi
Kepengurusan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Dewan Kerja Daerah Jambi Sarana Prasarna Kantor Bumi Perkemahan Pramuka Kebun Kelapa Sawit Lemdikada Koperasi Transportasi Jumlah Kwartir, Gugusdepan dan Anggota Pramuka Kegiatan -

Bab  III Penutup
Lampiran - lampiran
Surat Keputusan Foto-foto Dokumentasi Data Potensi Anggota Gerakan Pramuka Jambi

BAB II
50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA KWARTIR DAERAH JAMBI
(SEJARAH GERAKAN PRAMUKA KWARTIR DAERAH JAMBI DARI TAHUN 1961-2011)
KEPENGURUSAN MABIDA DAN KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAMBI 

Gerakan Pramuka mulai dibentuk pada tanggal 9 Maret 1961, para tokoh dan pemimpin pandu yang mewakili organisasi-organisasi kepanduan yang ada di Indonesia dikumpulkan di Istana Merdeka untuk mendengarkan Amanat Presiden. Beliau memutuskan untuk mengambil tindakan tegas membubarkan semua organisasi Kepanduan guna dilebur menjadi satu organisasi baru yang diberi nama “Gerakan Pramuka”.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 ditetapkan bahwa Gerakan Pramuka adalah satu-satunya Organisasi yang ditugaskan menyelenggarakan Pendidikan Kepanduan bagi Anak-anak dan Pemuda Indonesia. Organisasi lain yang menyerupai dilarang adanya.

Pada tanggal 14 Agutus 1961 di Istana Presiden Jl. Merdeka Timur, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada saat itu adalah dijabat oleh Sri Sultan Hamengkubowono IX menerima Tunggul Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, maka pada setiap tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Panglima Daerah Militer IV/Sriwidjaja selaku Penguasa Perang Daerah untuk Daerah2 Sumatera Selatan dan Djambi mengeluarkan surat Keputusan Penguasa Perang Daerah Nomor : 110/Tahun 1961 tanggal 26 Djuli 1961 tentang Pembentukan Panitia Pembimbing dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Tingkat I Djambi, yang didahului dengan penadatanganan Naskah Pembubaran Organisasi Kepanduan yang ada di Propinsi Jambi dan bergabung kedalam organisasi Gerakan Pramuka, dan hadir dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka antara lain Kak Aziz Saleh dan Kak Sugeng DKN, selanjutnya menetapkan antara lain :
Membentuk Panitia Pembimbing Gerakan Pramuka Daerah Tingkat I Djambi sbb : S U S U N A N :
1.   Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Djambi selaku Ketua merangkap anggauta.
2.   Pekuper/Korem Gapu Djambi selaku anggauta
3.   Kepala Polisi Komisariat Djambi selaku anggauta.
4.   Pd. Ketua DPRD Tingkat I Djambi selaku anggauta.
5.   Kepala Kantor Pendidikan Masjarakat Tingkat I Djambi selaku anggauta.
6.   Kap/PM. R. Soemardio (Wakas Pekuper) selaku anggauta.
7.   Kepala Perwakilan P.P. & K. Djambi selaku anggauta.
8.   Kepala Kantor Urusan Agama Tingkat I Djambi selaku anggauta.

Membentuk Kwartir Daerah Tingkat I Djambi sbb : S U S U N A N :
1.    Ketua - R. Soedarsono.
2.    Wakil Ketua - Achmad Soedarto
3.    Wakil Ketua - Anwar Lubis
4.    Sekretaris I - Ali Oesman
5.    Sekretaris II - Hasan Zaini
6.    Bendahara I - Nj. Soetadji
7.    Bendahara II - Ishak Bakar
8.    Komisaris Latihan - M.B. Sandiman
9.    Komisaris Putra - Sjamsulwatir
10.  Komisaris Putri - J.L. Pirnadi
11) Komisaris Pemula - Bakda Rasiman

TJATATAN :
1.  Kepada Kwartir Daerah jang telah ditoendjuk dalam keputusan ini diminta agar segera supaja:
     a.  Mempersiapkan perentjanaan pakaian.
     b.  Mempersiapkan perentjanaan latihan, sehingga karenanja pada tanggal 17 Agustus 1961 Pramuka
          Daerah sudah dapat diperkenalkan kepada Masjarakat.
     c.  Membentuk terlaksananja pembentukan Gerakan Pramuka Daerah Djambi Tk. II (Tjabang) didaerah
          Djambi.
          1)   Markas Besar Daerah Gerakan Pramuka Daerah Djambi ditetapkan sementara di Kantor DPRD
                Tingkat I Djambi
           2)  Penjusunan Panitia Pembimbing dan Kwartir Tjabang (Tk. II) dipertanggung djawabkan kepada
                Pekuper Djambi.
           3)  Agar isi Keputusan ini dilaksanakan dengan rasa tanggungdjawab.
           4)  Apabila kemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat Keputusan ini akan diadakan perubahan
                seperlunja.

*) Lihat Lampiran 1.
Berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 22/Kpts/KNH/1962 tanggal 5 Djuni 1962 Djam 22.00 yang isinya menetapkan : Tanggal 9 Maret adalah sebagai Hari Lahirnya Gerakan Pramuka. Tanggal 20 Mei sebagai Permulaan Tahun Kerdja bagi Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus sebagai Hari Pramuka. Pendjelasan : Pada Tiap2 bulan Maret, sebagai Hari Lahirnja Gerakan Pramuka diadakan Musjawarah Andalan Nasional dan Daerah guna membitjarakan Pola Kerdja Gerakan Pramuka untuk tahun berikutnya.

*) Lihat Lampiran 2.

Gubernur Propinsi Djambi selaku Ketua Madjelis Pembimbing Gerakan Pramuka Daerah Djambi dengan Surat Keputusan No : 23/Kpts/1970 tanggal 11 Mei 1970 Menetapkan Susunan Pengurus Kwartir Daerah V Gerakan Pramuka Propinsi Djambi yang ketuanya adalah KBP. R. Soenardjo Notohandojo, dengan anggota 31 Andalan Daerah urusan. *) Lihat Lampiran 3.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 28/KN/70 Tahun 1970 tanggal 8 Agustus 1970 tentang Pengesahan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka dan Madjelis Pembimbing Gerakan Pramuka Daerah Djambi, menetapkan R.M. Noer Atmadibrata, Gubernur/KDH. Propinsi Djambi selaku Ketua Madjelis Pembimbing Gerakan Pramuka Daerah Djambi dengan Sekretaris Majoor M. Sjoekor B.P.N. Propinsi Djambi dan Wakil Sekretaris Majoor Den Hasan, Kasi V Rem 42/Gapu serta 13 orang Anggota Mabi. Juga menetapkan KBP. R. Soenardjo Notohandojo sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Djambi dengan Waka Kwarda Bidang Pembinaan Drs. Z. Mochtar DM. Waka Kwarda Bidang Kegiatan Kapten Saman Idrus, Waka Kwarda Bidang Pengembangan Djaksa Umar Hamid SH. dan Andalan Daerah Urusan Sekretariat Iptu Radjuddin Arus serta 26 Andalan dan Pembantu Andalan Daerah Urusan.
 *) Lihat Lampiran 4.

Ketua Kwartir Daerah V Gerakan Pramuka Djambi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 007/Kpts-D.V/’71 tanggal 21 Oktober 1971 menetapkan dan mengangkat : Sdr. Ir. Kusnadi Affandi/Kepala Dinas Pertanian Rakjat Propinsi Djambi, untuk mendjabat Andalan Daerah Urusan Taruna Bumi Kwarda V Djambi, dan Sdr. Lukmanulhakim/Pengatur muda-tata usaha tki I pada Dinas Pertanian Rakjat Propinsi Djambi, untuk mendjabat Pembantu Andalan Daerah Urusan Taruna Bumi Kwarda V Djambi. *) Lihat Lampiran 5.

Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jambi selaku Ketua Madjelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka, mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 001/Kpts-D.V/73 menetapkan:

Pertama Memberhentikan dengan hormat : Brigjen Pol. R. Soenarjo Notohandoyo Kolonel Selamat Ginting. Anas Yakub, SH. Mayor. M. Syukur. Drs. Budoyo. H. Thoha Karda.Masing-masing dari jabatannya selaku anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi.

Kedua Mengangkat Kolonel A.K.Hudoyo (Dan Rem 42 Garuda Putih Jambi) KBP. Koerhidayat Warsaprawira (Kadapol V Jambi) R.S. Harahap SH. (Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi) Drh. Soegondo (Kepala Dinas Peternakan Propinsi Jambi) Masing-masing sebagai anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. *) Lihat Lampiran 6.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 031/KN/74 tahun 1974 tanggal 2 Mei 1974, menetapkan : Memberhentikan dengan hormat anggota-anggota Majelis Pembimbing Daerah dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi seperti tersebut dalam lampiran keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 28/KN/70 tahun 1970. Menetapkan Susunan Majelis Pembimbing Daerah dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi seperti tercantum dalam lampiran Surat Keputusan Nomor : 031/KN/74 tahun 1974, dengan Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi adalah RM. Noer Atmadibrata, Gubernur KDH Propinsi Jambi dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi adalah Kol. Pol. R. Koerhidayat Warga Prawira serta dibantu Para Wakil dan Andalan Daerah urusan sebanyak 31 orang. *) Lihat Lampiran 7.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 061/KN/74 tahun 1974 tanggal 31 Juli 1974, memutuskan : Memberhentikan dengan hormat anggota-anggota Majelis Pembimbing Daerah dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi seperti tertera dalam lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 28/KN/1970 Tahun 1970. Menetapkan Susunan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi seperti tertera dalam Lampiran I Surat Keputusan Nomor : 061/KN/74 dengan Ketua adalah Jamaludin Tambunan SH. Pj. Gubernur KDH Propinsi Jambi, dengan dibantu Sekretaris dan Anggota Mabi sebanyak 16 orang. Menetapkan Susunan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi seperti tertera dalam lampiran II Surat Keputusan Nomor : 061/KN/74, dengan Ketua adalah Zainir Havis, BA. dengan dibantu 3 orang Waka Bidang dan 25 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 8

Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 013/Kpts-D.V/1980 tanggal 6 Maret 1980 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat : 1) Saudara Let Kol Pol Drs. Soentono, dari jabatannya sebagai Waka Kwarda Bidang Pengembangan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi.
2) Saudara Let Kol Laut Sunardjo, dari jabatannya sebagai Waka Kwarda Bidang Pembinaan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi.

Mengangkat Saudara-saudara : 1) Saudara Let Kol Pol Drs. Usman Ibrahim, sebagai Waka Kwarda Bidang Pengembangan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi.
2) Saudara Mayor CPL Daud Admani, sebagai Waka Kwarda Bidang Pembinaan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi. *) Lihat Lampiran 9.

Surat Gubernur Jambi kepada Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Jakarta Nomor : 01/OA-D.V/1980 tanggal 24 April 1980 perihal Susunan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi yang baru. Yang isinya adalah Mengingat beberapa pejabat Daerah yang ikut serta didalam susunan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi pindah keluar Daerah karena mendapat tugas baru maka memohon segera menerbitkan Surat Keputusan serta pengukuhannya. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 047 Tahun 1980 tanggal 19 Mei 1980 menetapkan bahwa :
Memberhentikan dengan hormat Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 061/KN/74 tahun 1974.

Mengukuhkan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan Nomor : 074 Tahun 1980 dengan Ketua adalah Maschun Sofwan, SH. Gubernur KDH Tk I Jambi yang dibantu Wakil Ketua, Ketua Harian, Sekretaris dan 35 orang Anggota Mabi. *) Lihat Lampiran 10.
Keputusan Gubernur KDH Tk. I Jambi selaku Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 002 Tahun 1983 tanggal 27 Juli 1983 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat anggota Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 1974 – 1983. Mengukuhkan pengangkatan anggota Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Nomor : 002 Tahun 1983, dengan ketua adalah Kolonel Pol Drs. Djoni Harjono, yang dibantu 3 orang Waka Bidang dan Sekretaris serta 27 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 11


Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 139 Tahun 1983 tanggal 13 Desember 1983 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat anggota Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa sebagaimana tercantum dalam lampiran II Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 061/KN/74 tahun 1974. Mengukuhkan Susunan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti tahun 1983-1987 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan Nomor : 139 Tahun 1983, dengan ketua adalah : Kolonel Pol Drs. Djoni Harjono, yang dibantu 3 orang Waka Bidang dan Sekretaris serta 27 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 12.

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Jambi selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 004/Kpts-Jbi/84 tanggal 31 Juli 1984 menetapkan bahwa :
Memberhentikan dengan hormat : 1) Saudara Kol Pol Drs. Djoni Harjono, dari jabatannya sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi. 2) Dan seterusnya sampai nomor 4. Mengangkat Saudara : 1) Drs. H. Abdurrahman Sayoeti, Sekwilda Tk. I Jambi sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 1983-1987. 2) Dan seterusnya sampai nomor 9.
Susunan lengkap Kepengurusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 1983-1987 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini. *) Lihat Lampiran 13.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 01 Tahun 1990 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat Ketua dan Anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi, sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jambi, selaku Kamabida Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 005 Tahun 1985 tanggal 12 Agustus 1985. Mengukuhkan anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi, sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini. Dengan Ketua Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi dan dibantu para Waka, Ketua Harian dan Sekretaris serta Anggota Mabi yang terdiri dari para Ketua, Kepala, Asisten Setwilda, Rektor, Direktur, Ketua Darma Wanita dan Kepala Kanwil Departemen Propinsi Jambi. *) Lihat Lampiran 14.

Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 027 Tahun 1990 tanggal 24 Februari 1990 menetapkan bahwa : Mengukuhkan pengangkatan Drs. H. Abdurrachman Sayoeti, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. *) Lihat Lampiran 15.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi selaku Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 05 Tahun 1991 tanggal 31 Agustus 1991, menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat anggota Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 1987-1991 sebagaimana tercantum dalam keputusan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 001 Tahun 1987. Mengukuhkan Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti tahun 1991-1995 sebagaimana tercantum dalam keputusan nomor 05 Tahun 1991. Dengan Ketua adalah Musa wakil Gubernur KDH Tk. I Jambi yang dibantu 4 orang Waka Bidang, dan 26 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 16.

Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 006 Tahun 1993 tanggal 26 Februari 1993 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat :

1.   Saudara Ir. Soemarsono, dari jabatannya sebagai Andalan Daerah Urusan Keuangan dan Usaha Dana,
      karena Alih tugas ke Jakarta.
2.   Saudara Zainudi, SKM, dari jabatannya sebagai Wakil Andalan Daerah Urusan Kegiatan Saka, karena
      Alih Tugas ke Aceh.
3.   Saudara Marlis Ramali, dari jabatannya sebagai Wakil Andalan Daerah Urusan Humas dan
      Penerangan, karena Alih Tugas ke Padang.
4.   Saudara Drs. H. Enggus Subarman, dari jabatannya sebagai Andalan Daerah urusan Sekretariat, karena
      alih tugas ke Lampung.

Mengangkat Saudara-saudara : 1) Saudara Ir. Harnanto, HM. Sebagai Andalan Daerah urusan keuangan dan usaha dana.2) Saudara Bairizal, BSc. Sebagai Wakil Andalan Daerah Urusan kegiatan Saka. 3) Saudara Drs. Madil HS. Sebagai Andalan Daerah Urusan Sekretariat. 4) Saudara Adjubar Tjang Abbas sebagai Wakil Andalan Daerah Urusan Humas dan Penerangan. *) Lihat Lampiran 17.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi selaku Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 02 Tahun 1994 tanggal 31 Mei 1994 menetapkan bahwa: Mengangkat Saudara :
Musa/Wakil Gubernur KDH Tk, I Jambi sebagai Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. Ny. Sri Atmiati Musa/Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi Jambi/Wakil Ketua Dharma Wanita Propinsi Jambi, sebagai Anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. Drs. H. Hasip Kalimuddin Syam/Pembantu Gubernur KDH Tk. I Jambi Wilayah Barat, sebagai Anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. Drs. H. Mohd. Awal/Pembantu Gubernur KDH Tk. I Jambi Wilayah Timur, sebagai Anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. Sabran Ali, SH/Asisten IV Sekwilda Tk. I Jambi sebagai Anggota Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi. *) Lihat Lampiran 18.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi selaku Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Jambi Nomor: 300 Tahun 1996 tanggal 23 Juli 1996 menetapkan bahwa: Memberhentikan dengan hormat anggota Majelis Pembimbing dan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti Tahun 1991-1995, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 05 Tahun 1991 tentang Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka masa bakti tahun 1991-1995 dan Keputusan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 01 Tahun 1991. Mengukuhkan kembali Susunan Majelis dan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 1995-1999 sebagaimana tercantum dalam keputusan Gubernur Nomor : 300 Tahun 1996. Susunan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti tahun 1995-1999 diketuai oleh Gubernur KDH Tingkat I Jambi yaitu Drs. H. Abdurrahman Sayoeti dan dibantu 5 orang Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua Harian dan 49 Anggota Mabi. Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Masa Bakti Tahun 1995-1999 diketuai oleh Uteng Suryadiyatna, Wakil Gubernur KDH Tingkat I Jambi dan dibantu 7 orang Wakil Ketua Bidang serta 49 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 19.

Surat Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 025 Tahun 1998 tanggal 14 September 1998 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat Pengurus Kwartir Daerah Harian Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi sebagaimana tersebut dalam Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 032 Tahun 1991, disertai ucapan terima kasih dan penghargaan atas dharma baktinya selama menjalankan tugas. Membentuk dan mengukuhkan Kwartir Daerah Harian antar Waktu Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi masa bakti tahun 1995-1999, disingkat Kwardari sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan nomor 025 Tahun 1998. Yang diketuai oleh Drs. H. Ruslan Bahauddin Waka Kwarda Jambi dan dibantu 7 orang Andalan Daerah, Staf Kwarda dan Ketua DKD Jambi. Tugas Kwardari adalah memimpin pelaksanaan kebijaksanaan Kwarda sehari-hari dan Fungsi Kwardari adalah : 1) Pelaksana Harian Kebijaksanaan Kwarda. 2) Koordinator Pembinaan Tugas para Andalan Daerah. 3) Penyiapan bahan-bahan untuk Rapat Kwarda dan Majelis Pembimbing Daerah Harian (Mabidari). *) Lihat Lampiran 20.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 069 Tahun 2002 tanggal 14 Mei 2002 menetapkan bahwa : Mengukuhkan Susunan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2002-2007, yang diketuai oleh Gubernur Propinsi Jambi dan dibantu 6 Wakil Ketua dari unsur Muspida Propinsi Jambi serta dibantu Sekretaris dan Anggota Mabi yang terdiri dari unsur Kepala Dinas Propinsi Jambi dan Rektor Perguruan Tinggi Propinsi Jambi. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 070 Tahun 2002 tanggal 14 Mei 2002 menetapkan bahwa : Mengukuhkan Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2002-2007, yang diketuai oleh Drs. H.A. Chalik Saleh, MM. Yang dibantu Ketua Harian dan 5 orang Wakil Ketua, serta 28 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 21.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 165 Tahun 2007 tanggal 24 Agustus 2007 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat Pengurus Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2002-2007 sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor : 069 Tahun 2002. Mengukuhkan Susunan Pengurus Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam keputusan Kwarnas Nomor : 165 Tahun 2007, dengan Ketua Mabi adalah Gubernur Provinsi Jambi yang dibantu 7 orang Wakil Ketua, Sekretaris dan 47 Anggota Mabi. *) Lihat Lampiran 22.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 166 Tahun 2007 tanggal 24 Agustus 2007 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2002-2007 sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kwarnas nomor : 70 Tahun 2002 dan 079 Tahun 2003. Mengukuhkan Susunan Pengurus Kwarda Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2007-2012, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Kwarnas Nomor : 166 Tahun 2007. Dengan ketua Drs. H.A. Chalik Saleh, MM. Yang dibantu 7 orang Waka Bidang, sekretaris dan 46 orang Andalan Daerah Urusan. Pada Bulan Februari 2008 samapai dengan April 2009, Ka. Kwarda Gerakan Pramuka Jambi Drs. H.A. Chalik Saleh,MM berhalangan tetap maka di tunjuklah Lamin Surawan sebagai Pelaksana tugas Ka. Kwarda Geraka Pramuka Jambi *) Lihat Lampiran 23.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 065 Tahun 2009 tanggal 27 April 2009 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kwarnas nomor : 165 Tahun 2007. Mengukuhkan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kwarnas Nomor : 065 Tahun 2009, dengan Ketua Mabi adalah Gubernur Provinsi Jambi yang dibantu 8 Wakil Ketua, sekretaris dan 64 Anggota Mabi. *) Lihat Lampiran 24.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 066 Tahun 2009 tanggal 27 April 2009 menetapkan bahwa : Memberhentikan dengan hormat Pengurus Kwarda Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 166 Tahun 2007. Mengukuhkan Pengurus Kwarda Gerakan Pramuka Jambi masa bakti 2007-2012 sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan Kwarnas Nomor : 066 Tahun 2009. Dengan ketua Kwarda adalah Drs. A.M. Firdaus, Msi. Yang dibantu 7 orang Waka Bidang, sekretaris dan 34 orang Andalan Daerah Urusan. *) Lihat Lampiran 25.

KEPENGURUSAN DEWAN KERJA DAERAH JAMBI.
Tahun 1971-1974 Hasil Musppanitera I Tahun 1971, Ketua DKD : Karmin S. dan Wakil Ketua Arifuddin Yasak, dengan dibantu Kerani, Keuangan dan Anggota 5 orang. **) Lihat Lampiran 1.

Tahun 1974-1977 Hasil Musppanitera II Tahun 1974, Ketua DKD : Karmin S. dan Wakil Ketua Arifuddin Yasak. Pada tahun 1975-1977 terjadi pergantian Ketua DKD karena yang bersangkutan telah menikah dan ditetapkan Arifuddin Yasak sebagai Ketua DKD dan Suharmiati sebagai Wakil Ketua DKD.

Tahun 1977-1979 Hasil Musppanitera III Tahun 1977, Ketua DKD Arifuddin Yasak dan Wakil Ketua Suharmiati. Tahun 1979-1983 Hasil Musppanitera IV Tahun 1979, Ketua DKD Fauzi Busli dan Wakil Ketua Sinar Meiti. Tahun 1981 Fauzi Busli mengundurkan diri berhubung sudah berkeluarga maka diganti sampai akhir masa bakti yaitu Ketua DKD nya Sinar Meiti.

Tahun 1983-1987 Hasil Musppanitera V Tahun 1983, Ketua DKD Dahrul Aini dan Wakil Ketua Riama Aritonang. Tahun 1987-1991 Hasil Musppanitera VI Tahun 1987, Ketua DKD Indriani dan Wakil Ketua Mohd Abid Amin. Pada tahun 1989 karena Ketua DKD berhalangan tetap maka diganti Mohd Abid Amin sebagai ketua DKD dan Nila Rizal Noor sebagai Wakil Ketua.

Tahun 1991-1995 Hasil Musppanitera VII Tahun 1991, Ketua DKD Jhon Eka Powa dan Wakil Ketua RTS. Ledyanita. Pada Tahun 1992 Jhon Eka Powa Sekolah ke Jakarta maka diangkat RTS Ledyanita sebagai Ketua DKD sampai masa bakti habis.

Tahun 1995-1999 Hasil Musppanitera VIII Tahun 1995, Ketua DKD Alamsyah dan Wakil Ketua Suci Rahayu. Tahun 1999-2002 Hasil Musppanitera IX Tahun 1999, Ketua DKD Dien Novita dan Wakil Ketua Kartono Saputro. Tahun 2001 Dien Novita selaku Ketua DKD mengundurkan diri karena menikah, maka Kartono Saputro selaku Wakil Ketua diangkat menjadi Ketua DKD dan Sepni Yowanita sebagai Wakil Ketua sampai masa bakti habis.

Tahun 2002-2007 Hasil Musppanitera X Tahun 2002, Ketua DKD Sepni Yowanita dan Wakil Ketua Yevi Rivaldi. Tahun 2007-2009 Hasil Musppanitera XI Tahun 2007, Ketua DKD Suci Lestari dan Wakil Ketua Harianto. Tahun 2009-2012 Hasil Musppanitera XII Tahun 2009, Ketua DKD Satria Muhdi Mulyana dan Wakil Ketua Lian Firmadora Musa. Tahun 2012-2015 Hasil Musppanitera XIII Tahun 2012, Ketua DKD Satria Muhdi Mulyana dan Wakil Ketua Ika Panggih Wahyuningtyas
SARANA-PRASARANA : Kantor : Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi mulai tahun 1961 – 1982 tidak menetap dan berpindah-pindah antara lain :

Berdasarkan Keputusan Penguasa Perang Daerah No. 110 Tahun 1961 tanggal 26 Djuli 1961 Markas Besar Daerah Gerakan Pramuka Daerah Djambi ditetapkan sementara di Kantor DPRD Tingkat I Djambi. Kemudian mulai tahun 1970 – 1978 Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi berada di GIA ( Garuda Indonesia Airlines) Jl. Dr. Wahidin di Lantai 2. Tahun 1979-1982 Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi pindah ke Gedung Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Jambi di Jl. Slamet Riadi belakang Mesjid Agung Jambi. Tahun 1982-1988 Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi pindah ke Cadika Kota Jambi Jl. Karya Lorong Pakis IV Telanaipura Jambi. Tahun 1989-2011 Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi pindah ke Gedung terletak di atas tanah seluas 7.477 m2 berlokasi di Jl. Jend. Basuki Rahmad Kotabaru Jambi atas bantuan Bapak Gubernur KDH Tk. I Jambi, dengan fasilitas : Bangunan Kantor 2 unit (200 m2 dan 240m2). Bangunan Aula 8 x 15 m = 120 m2 Bangunan Rumah Jaga 36 m2 Tahun 2008-2009 mendapat Bantuan Dana APBD dari Gubernur Jambi untuk Rehabilitas dan Pembuatan sarana prasarana Kantor di Jl. Jend. Basuki Rahmat Kotabaru Jambi antara lain : 1) Renovasi 1 (satu) unit Gedung dari Gedung yang tidak bertingkat menjadi Gedung bertingkat 2 (dua) lantai. 2) Rehab Atap Genteng 1 (satu) unit Aula dan 1(satu) Unit Gedung Kantor. 3) Pembuatan 1 (satu) unit Asrama Penginapan 2 (dua) lantai dengan 25 ruang kamar yang berkapasitas 100 orang. 4) Pembuatan 1 (satu) unit Rumah Jaga.

Bumi Perkemahan Pramuka Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi mendapat bantuan lahan hak pakai sesuai Keputusan Gubernur KDH Tk. I Jambi nomor : 357 Tahun 1985 tanggal 7 Desember 1985 tentang pencadangan tanah untuk Keperluan Lokasi Camping Ground Pramuka di Desa Sungai Gelam Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Batanghari, seluas 4.894.735 m2 terletak di Desa Sungai Gelam Kabupaten Batanghari dengan jarak 27 km dari Kota Jambi, dengan Buku Tanah 3479 Tahun 1987 GS = No. 1139/1987.

Kemudian dengan bantuan Dana Pemda Tk. I Jambi, dalam tahun anggaran 1986/1987, 1987/1988, 1988/1989 telah dibangun sarana prasarana antara lain : 1 unit balai pertemuan. 1 unit kantor 2 unit rumah petugas Pembuatan jalan batas keliling Buper Pembuatan sumur air bersih Pembuatan waduk dengan kedalaman 2 m dan jembatan Pembuatan wc dan kamar mandi sebanyak 2 unit 2 unit Kantor Kecamatan Putra dan Putri untuk kegiatan Halang rintang sebanyak 2 unit untuk putra dan putri Dan Selanjutnya mulai tahun 1991-2007 berangsur-angsur mendapat bantuan dari Pemda Tk. I Jambi maupun Pemda Tk. II dan Dinas Instansi terkait beberapa sarana prasarana antara lain :
1 unit bangunan Gudang 3 unit bangunan Pos Jaga 1 unit bangunan tempat Mesin Lampu Diesel 1 unit bangunan Mesjid dan tempat wudhu 2 unit Danau Lapangan Induk untuk Upacara, 1 unit tribun dan 19 batang tiang besi permanen untuk bendera. 5 unit bangunan Pendopo Kwartir Cabang 1 unit Pendopo Kwarcab Tebo 1 unit bangunan Pendopo Saka Wanabakti Jalan lingkar Buper Pengembangan Buper : 1) Untuk pengembangan dan pelestarian kawasan Hutan telah dimasukkan dalam Proyek Sadar Lingkungan, yang dikelola oleh 8 Hak Pengguna Hutan (HPH) dan sekarang tidak berfungsi lagi.
2) Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar seluas 20 Ha yang dikelola oleh Dinas Perikanan bekerjasama dengan Bank Dunia. 3) Pemanfaatan Buper disamping untuk kegiatan kepramukaan, juga telah dimanfaatkan oleh organisasi Pemuda lainnya seperti Remaja Mesjid, Karang Taruna, Organisasi Olah Raga, Remaja Gereja, Remaja Budha, Dinas Instansi Lainnya

Kebun Kelapa Sawit Sesuai dengan keputusan Gubernur KDH Tk. I Jambi Nomor : 346 tahun 1992 tanggal 20 Agustus 1992 tentang Pencadangan Tanah Untuk Perkebunan Kelapa Sawit Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi, seluas + 400 hektar terletak di Dusun Mudo Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung. Sebagai langkah awal pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit, telah dilakukan penandatangan Naskah Kerja Sama antara Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi dengan PT. Indo Sawit Subur pada tanggal 15 Juni 1994 dengan ketentuan bahwa semua urusan pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemasaran dll dilakukan oleh PT Indo Sawit Subur.

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi akan menerima penghasilan sebesar 30% dari harga penjualan tandan buah segar (TBS). Perjanjian kerja sama ini berlaku dalam jangka waktu 25 Tahun sampai penanaman kembali, yang selanjutnya kebun kelapa sawit tersebut kembali menjadi milik Kwartir Daerah Gerakan Pramuka jambi. Pada tahun 2000 Kebun Kelapa Sawit Kwarda Jambi telah panen buah tandan segar pertama dengan hasil bagian 30% = Rp. 17.000.000,- per bulan dan sampai saat ini telah menghasilkan setiap bulan + Rp. 200.000.000,-

Lemdikada Pada tahun 1980 Gubernur Propinsi Jambi selaku Kamabida Gerakan Pramuka Jambi Bapa Masjchun Sofwan SH. Memberikan bantuan dana kepada 6 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka masing-masing sebesar Rp. 10.000.000,- untuk pembangunan Lemdikacab Gerakan Pramuka.

Koperasi : Untuk mendukung kesejahteraan Staf Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi dan unit usaha dana lainnya telah dibentuk koperasi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi adalah sebagai berikut :
Keputusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Nomor : 010 Tahun 1989 tanggal 10 Juni 1989 menetapkan : Mengangkat dan Mengukuhkan susunan Pengurus Koperasi Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi, antara lain :
1)   Dewan Penasehat :
      a) Ketua : Drs. H. Abdurrahman Sayoeti, Ka. Kwarda Jambi.
      b) Anggota : Drs. H. Ruslan Bahauddin, Waka Kwarda Jambi.
      c) Anggota : H. Oemasin Zainuddin, BA. Waka Kwarda Jambi.
2)   Badan Pemeriksa :
      a) Ketua : Drs. Taufik Ridha, Waka Kwarda Jambi
      b) Anggota : Drs. Haris Fadhillah, Andukuang Kwarda Jambi
      c) Anggota : Djodjo Djohari, SH; Waka Kwarda Jambi
3)   Pengurus :
      a) Ketua : Lamin Surawan
      b) Sekretaris : Dahrul Aini, BA.
      c) Bendahara : Suryanto Trimulyono, BSc.
      d) Unit Usaha : Mahmuddin

Pada tahun 2004 s/d 2008 diadakan Rapat Anggota Koperasi maka menetapkan susunan pengurus Koperasi Cikal Sejahtera antara lain :
1)   Pengurus :
      a) Ketua : Drs. H. Ruslan Bahuddin
      b) Sekretaris : Yevi Rivaldi
      c) Bendahara : Suryati
2)   Badan Pengawas :
      a) Dra. Hj. Wardiah, MM.
      b) Drs. H.M. Hatta MA.
      c) Hermanto
3)   Telah berbadan hukum dengan No. 12/BH/Dispenrindag Kop/2004

Pada tahun 2008 s/d 2011 pengurus Koperasi Kwarda Jambi hasil Rapat Anggota Koperasi :
1)   Pengurus :
      a) Ketua : Dra. Hj. Wardiah, MM.
      b) Wakil Ketua : Ricki Wahyudi, SE.
      c) Sekretaris : Alamsyah, SE.
      d) Wakil Sekretaris : Yuniharto
      e) Bendahara : M. Ridwan, SE.

Transportasi Untuk Kelancaran Tranportasi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi mendapat bantuan alat angkutan antara lain dari : Gubernur Propinsi Jambi sebuah Mobil merek Kijang warna merah pada bulan Nopember tahun 1987. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebuah Mobil merek Kijang warna coklat tua coklat muda pada tanggal 10 Juli 1989. Kwarda Jambi membeli sebuah Mobil Panther warna hijau pada tahun 2001. Kwarda Jambi membeli sebuah Mobil Kijang Pick Up warna hitam pada tahun 2002. Kwarda Jambi membeli sebuah Sepeda Motor Honda Win = NJCB warna hitam pada tahun 2001.

Kwarda Jambi membeli sebuah Sepeda Motor Astrea warna hitam pada tahun 1987. Kwarda Jambi membeli 13 unit Sepeda Motor Supra Fit Warna hitam dan biru pada tahun 2003 untuk bantuan 10 Kwarcab dan Pejabat Staf Kwarda Jambi. Kwarda Jambi mendapat Bantuan 1 Unit Sepeda Motor merek Kanzen dari Kwartir Nasional untuk kegiatan Penyuluhan Narkoba pada tahun 2007 dan untuk operasionil dilapangan diserahkan kepada Kwartir Cabang Kota Jambi. Kwarda Jambi membeli 3 unit Sepeda Motor Supra X Warna Merah pada tahun 2007 untuk pejabat Staf Kwarda Jambi.


JUMLAH KWARTIR, GUGUSDEPAN DAN ANGGOTA ANGGOTA PRAMUKA :

Perkembangan Jumlah Kwartir Cabang : Pada Tahun 1961-1998 jumlah Kwartir Cabang sebanyak 6 Kwarcab terdiri dari : 2) Kwartir Cabang Kotamadya Jambi.
1) Kwartir Cabang Batanghari.
2) Kwartir Cabang Bungo Tebo.
3) Kwartir Cabang Sarolangun Bangko.
4) Kwartir Cabang Tanjung Jabung.
5) Kwartir Cabang Kerinci.

Pada Tahun 1999-2009 jumlah Kwartir Cabang sebanyak 10 Kwarcab 1) Kwartir Cabang Cabang Kerinci
1) Kwartir Cabang Merangin
2) Kwartir Cabang Sarolangun
3) Kwartir Cabang Bungo
4) Kwartir Cabang Tebo
6) Kwartir Cabang Batanghari
5) Kwartir Cabang Muaro Jambi
6) Kwartir Cabang Tanjung Jabung Barat
7) Kwartir Cabang Tanjung Jabung Timur
8) Kwartir Cabang Kota Jambi

Pada Tahun 2009-2011 Jumlah Kwartir Cabang sebanyak 11 Kwarcab Kwartir Cabang Cabang Kerinci Kwartir Cabang Merangin Kwartir Cabang Sarolangun Kwartir Cabang Bungo Kwartir Cabang Tebo Kwartir Cabang Batanghari Kwartir Cabang Muaro Jambi Kwartir Cabang Tanjung Jabung Barat Kwartir Cabang Tanjung Jabung Timur Kwartir Cabang Kota Jambi Kwartir Cabang Kota Sungai Penuh
Jumlah Kwartir Ranting sebanyak 115 Ranting.

Jumlah Gugusdepan sebanyak 5455 gudep terdiri dari 2727 Gudep Putra dan 2728 Gudep Putri Jumlah Anggota Pramuka tidak semua dapat ditampilkan dalam Buku Sejarah ini namun hanya diambil sempelnya saja yaitu pada tahun 1976 dan tahun 2010 antara lain : Jumlah Anggota Pramuka berdasarkan Data sampai Februari 1976 :

1) Siaga : 17.955 Putra + 13.341 Putri = 31.296 orang
2) Penggalang : 6.738 Putra + 4.254 Putri = 10.992 orang
3) Penegak/Pandega : 2.044 Putra + 820 Putri = 2.864 orang
4) Pembina : 525 Putra + 372 Putri = 897 orang
5) Pelatih : Putra + Putri = 71 orang
6) Mabi : Putra + Putri = 795 orang

Jumlah : 27.262 Putra + 18.787 Putri = 47.915 orang
Jumlah Anggota Pramuka berdasarkan Data sampai April 2010 : Siaga : 104.105 Putra + 99.161 Putri = 203.266 orang Penggalang : 74.358 Putra + 73.120 Putri = 147.478 orang Penegak : 16.466 Putra + 16.887 Putri = 33.273 orang Pandega : 822 Putra + 799 Putri = 1.621 orang Pembina : 8.332 Putra + 6.585 Putri = 21.502 orang Pelatih : 163 Putra + 48 Putri = 211 orang Andalan : Putra + Putri = 5.653 orang Mabi : Putra + Putri = 5.186 orang Jumlah : 204.246 Putra + 196.600 Putri = 400.846 orang


KEGIATAN :
Kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi antara lain :
Menyelenggarakan Musyawarah Daerah dan Musppanitera Daerah setiap kali masa bakti. Menyelenggarakan Rapat Kerja dan Sidparda setiap tahun. Menyelenggarakan peringatan Hari Pramuka setiap tahun secara bergiliran di Kwarcab sebagai tuan rumah. Menyelenggarakan kegiatan Pesta Siaga dalam rangka Peringatan Hari Pramuka untuk Pramuka Siaga. Menyelenggarakan Jambore Daerah dan Lomba Tingkat Daerah untuk Pramuka Penggalang. Menyelenggarakan Raimuna Daerah untuk Pramuka Penegak dan Pandega. Menyelenggarakan Perkemahan Wirakarya untuk Pramuka Penegak dan Pandega.

Menyelenggarakan Perkemahan Bakti Saka untuk Anggota Saka yang ada di Jambi. Menyelenggarakan Pendidikan/Pelatihan bagi Anggota Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega, seperti Dianpinru, Dianpinsat, KPDK dan lain-lain. Menyelenggarakan Kursus/Pelatihan/Karang Pamitran untuk Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka, Majelis Pembimbing, Andalan dan Staf Kwartir. Mengikuti Kegiatan Tingkat Nasional seperti, Jambore, Raimuna, Perkemahan Wirakarya, Perkemahan Bakti Saka, Perkemahan Putri dll. Mengikuti Kegiatan Tingkat Internasional seperti Jambore Dunia, Jambore Asean, Kegiatan Muhibah dll. Mengikuti Pelatihan/Kursus Tingkat Nasional seperti Karang Pamitran, KMD, KML, KPD, KPL, Kursus Pengelola Kwartir, Kursus Pengelola Dewan kerja, Pelatihan Instruktur Alam Terbuka, dll. Mengirimkan Satgas Pramuka Peduli ke Aceh dan Sumatera Barat dalam rangka membantu Bencana Alam Stunami, Gempa Bumi dan Gunung Meletus.

BAB III
P E N U T U P

Buku 50 tahun Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi ini disusun mulai tahun 1961-2011 dalam rangka melengkapi 50 Tahun Gerakan Pramuka dengan harapan dapat dipergunakan oleh Generasi Penerus Bangsa guna membangun Generasi Muda selanjutnya.

Dengan keterbatasan waktu Tim Penyusun telah bekerja sekuat tenaga menghimpun data-data dan informasi-informasi yang diperolehnya dan selanjutnya disusun buku sejarah sedemikian rupa, sehingga masih kurang sempurna atau terdapat kekurangan-kekurangan yang mungkin belum terhimpun, untuk itu saran usul dari para pembaca masih diperlukan guna kesempurnaan dalam penyusunan sejarah ini. Saran-usul dari pembaca kami tunggu guna penyempurnaan penyusunan Sejarah ini dan dapat disampaikan kepada Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi Jl. Jendral Basuki Rahmat Telp/Fax. 0741.40586 Jambi Kode Pos 36128.

Demikianlah Sejarah ini disusun, atas perhatian, koreksi dan saran usulnya dari semua pihak kami ucapkan terima kasih.



Jambi, Maret 2012
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi
Ketua,
Ir. Syahrasadin, SH




 Sumber :   http://pramuka.jambiprov.go.id/index.php/show/read/1/Sejarah

print this page Print this page

Kwarda Kepulauan Riau

Kwarda Kepri 
Alamat : Jalan DI Panjaitan No :03 Km 6 Tanjung Pinang Tlp / Fax ( 0771)314800

print this page Print this page

KWARDA RIAU

KWARDA  GERAKAN PRAMUKA RIAU
Jln. Diponegoro, No. 15
Kelurahan sukamulya, Kecamatan Sail,
Pekanbaru, Riau 28133
Tlp. (0761) 22261



SEJARAH GERAKAN PRAMUKA DI DAERAH RIAU

I.         Pendahuluan

Gerakan Pramuka Riau sejak terbentuknya 50 tahun lalu telah tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bermacam kegiatan Kepramukaan baik tingkat cabang, daerah, nasional maupun internasional telah dilaksanakan dan diikuti sesuai dengan dinamika organisasi, pasang surut Gerakan Pramuka di Bumi Melayu, Lancang Kuning pun telah mewarnai Gerakan Pramuka di Indonesia.

Untuk melihat sejarah serta perkembangan Gerakan Pramuka di Riau dapat dibagi menjadi      beberapa babak antara lain:
  1. Awal terbentuknya Kwarda Riau dan Kwartir Cabang
  2. Dampak Buruk Peristiwa G 30 S
  3. Pertumbuhan Kwarda dan Kwarcab
  4. Penutup

II.    Awal terbentuknya Kwartir Daerah Riau dan Kwartir Cabang di daerah Riau
 
Terbentuknya Kwartir Daerah Riau tidak terlepas dari terbentuknya Propinsi Riau berdasarkan Undang-Undang Darurat nomor 19 tahun 1957 dan kemudian disempurnakan dengan undang-undang nomor 61 tahun 1958 (Lembaran Negara nomor 75 tahun 1958) , dengan ibukota Tanjungpinang. Secara administratif,  awalnya Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Riau terdiri dari 5 (lima) daerah Tingkat II yang terdiri dari 4 Kabupaten dan 1 Kotapraja yaitu:
  1. Kabupaten Kepulauan Riau dengan ibukota Tanjungpinang;
  2. Kabupaten Bengkalis dengan ibukota Bengkalis;
  3. Kabupaten Indragiri dengan ibukota Rengat;
  4. Kabupaten Kampar dengan ibukota Pekanbaru;
  5. Kotapraja Pekanbaru di Pekanbaru
Dengan surat keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor : Des.52/I/44.25 tanggal 20 Januari 1959 pusat Pemerintah Daerah Tingkat I Riau dipindahkan dari Tanjungpinang ke Pekanbaru.
 
Seperti halnya di daerah lain di seluruh Indonesia, sebelum terbentuknya Gerakan Pramuka, di daerah Riau juga terdapat beberapa perkumpulan  Kepanduan, seperti antara lain Al Anshar, HW (Hizbul Wathan), KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia), Pandu Rakyat Indonesia, SIAP (Serikat Islam Afdeling Padvindery) dan lain-lain. Di Pekanbaru sebagai suatu kota kecil yang berstatus Kotapraja dengan penduduk kurang dari seratus ribu jiwa, tidak banyak terdapat organisasi/ perkumpulan Kepanduan. Sedangkan di Tanjungpinang pada waktu itu sebagai ibukota Propinsi Dati I Riau, cukup banyak organisasi atau perkumpulan pandu termasuk Pandu Laut.
 
Keberadaan Gerakan Pramuka di Daerah Riau diawali dengan terbentuknya Kwartir Cabang di Tanjungpinang pada tanggal 29 Juni 1961, yang diresmikan/ dilantik pada tanggal 17 Juli 1961 oleh PANGDAMAR II Tanjungpinang. Beberapa pengurus yang memprakarsai terbentuknya Kwartir Cabang Tanjungpinang secara administratif tidak diketahui, hanya berasal dari cerita para mantan Pandu pada waktu itu.
 
Untuk wilayah Pekanbaru, awalnya akan dibentuk Aero Club di Pangkalan Udara Simpang Tiga, namun karena dinilai tidak layak, maka dibentuk Pandu Udara dengan mendatangkan pelatih dari Medan yaitu Kak Soeparno sebagai pelatih dan T.M. Lutfy sebagai asisten Pelatih. Dari 163 pendaftar setelah ditest wawancara, kesehatan pengetahuan umum maka hanya diterima 14 orang saja untuk dilatih sebagai anggota Pandu Udara. Merekalah yang merupakan cikal bakal anggota Pramuka untuk Kota Pekanbaru. Pada awal tahun 1961, oleh Komandan Pangkalan Udara mereka dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Wakil Presiden RI, Ir.H. Juanda di Pekanbaru.
 
Pembentukan Kwarda Riau sendiri didapat informasi, diprakarsai oleh Kak A. Muin Sadjoko selaku anggota BPH (Badan Pemerintahan Harian) Propinsi Dati I Riau dan A. Rusli Nasution sebagai Kepala Perwakilan Kementrian P dan K Propinsi Riau, pada tanggal 1 Juli 1961 dibentuk Kwartir Daerah Riau. Sayangnya, susunan personil Kwarda Riau maupun Panitia Pembimbingnya tidak ditemukan akibat kantor Kwarda di kompleks Stadion Dwikora pada tahun 1976 terbakar. Tanggal 1 Juli 1961 diperkirakan sebagai tanggal pembentukan Kwarda Riau setelah memperhatikan surat undangan rapat nomor: 04/D III/71 tanggal 21 Mei 1962 yang ditandatangani oleh Kak Imam Satoto Abdulkahar selaku Anduset yang mencantumkan catatan agar para Andalan Daerah membawa laporan hasil kerja terhitung tanggal 1 Juli 1961 s.d 31 Desember 1961. Pengurus yang tercatat antara lain Kapten Amiruddin sebagai Ketua Kwarda, Imam Satoto sebagai Anduset, Syafri S dan Hery Caksono sebagai anggota, sedang A. Muin Sadjoko dan A. Rusli Nasution sebagai Panitia Pembimbing.
 
Bulan Mei 1961, saat diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tentang pembentukan Gerakan Pramuka, proses pemindahan Ibukota Propinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru belum selesai. Belum semua perangkat pemerintahan Daerah Tingkat I selesai memindahkan kegiatannya maupun personilnya ke Pekanbaru. Gedung perkantorannya juga belum semuanya tersedia, sehingga masih ada yang menumpang dirumah-rumah penduduk atau bangunan toko. Kota Pekanbaru yang sebelumnya berstatus Kotapraja tidak memiliki fasilitas fisik yang memadai. Begitu juga lembaga-lembaga atau organisasi kemasyarakatan juga tidak banyak seperti di kota-kota lain yang lebih besar dan lebih tua.
 
Di Pekanbaru sebagai Ibukota Propinsi Riau pengganti Ibukota lama Tanjungpinang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor Des. 52/I/44.25 tanggal 20 Januari 1959 (dan proses perpindahanya bari dimulai bulan Januari 1960), Gerakan Pramuka baru dibentuk sekitar tanggal 1 Juli 1961 dengan susunan personil Kwartir Daerah yang diketuai oleh Kapten Amiruddin dan Imam Satoto Abdul Kahar sebagai Andalan Daerah sebagai Andalan urusan Sekretariat. Kapan dilantik, siapa yang melantik dan siapa-siapa yang dilantik tidak diproleh informasi. Informasi yang diproleh adalah bahwa pembentukannya diprakarsai oleh A. Muin Sadjoko anggota BPH (Badan Pemerintah Harian) Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau.
 
Pada bulan Agustus 1961, di Rengat Ibukota Kabupaten Indragiri, Bupati Masnoer bersama tokoh-tokoh Pandu HW dan Ali Talib dari Pandu Al Anshar, membentuk Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Indragiri. Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Indragiri dilantik/ diresmikan tanggal 17 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-16. Sayangnya, susunan personil Kwartir Cabang dan Panitia Pembimbing yang dilantik tidak diproleh informasinya.
 
Sampai akhir tahun 1961, tidak ada pertumbuhan dan perkembangan organisasi Gerakan Pramuka di Daerah Riau. Di Kabupaten Kampar yang Pemerintahnya masih berada di Kota Pekanbaru, belum dibentuk Kwartir Cabang, tetapi kegiatan Kepramukaan sudah berlangsung di beberapa tempat seperti Kecamatan Bangkinang dengan para tokohnya seperti Kak A. Sani Is, Kak Anwar, Kak Damhuri, Kak Abbas  dan Kak Fahruddin. Di Kecamatan Kampar dengan pelakunya Sipun, Maasin, Abbas Bay, SN Wirjasa, Abdul Hamid, dan H. Muchtar Muhammad dan di tempat-tempat lain dengan pelaku yang lain pula. Di Kotapraja Pekanbaru sendiri sebagai ibukota Propinsi Riau yang baru , Kwartir Cabang Gerakan Pramuka belum terbentuk. Kegiatan Kepramukaan di Kotapraja Pekanbaru dibina langsung oleh Kwarda Riau . Gugusdepan yang ada di Pekanbaru masih melakukan kegiatan pembinaan Pramuka sendiri-sendiri tanpa dikoordinir oleh Kwartir Cabang. Untuk berkemah masih dilakukan dengan memanfaatkan halaman sekolah, karena Kota Pekanbaru sendiri sangat minim fasilitas perkemahan dengan alam yang indah.
 
Untuk Kabupaten Bengkalis, Kwartir Cabangnya masih belum berdiri, namun   di beberapa tempat seperti Bagansiapi-api, Selatpanjang, dan Dumai sudah berlangsung kegiatan kepramukaan dipimpin langsung oleh para mantan Pandu disana.
 
Pada tahun 1962, tepatnya tanggal 7 sampai 9 April 1962, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan Musyawarah Andalan Pusat dan Daerah disingkat ANPUDA pertama di Bogor. Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau mengirim utusan terdiri dari Kapten Amiruddin dan Imam Satoto (Ketua dan Sekretaris Kwartir Daerah Riau), A. Muin Sadjoko dan A Rusli Nasution dari Panitia/ Majelis Pembimbing Daerah. Sekembalinya dari mengikuti Musyawarah ANPUDA I, di Kotapraja Pekanbaru dibentuk Kwartir Cabang Gerakan Pramuka, tetapi tidak tercatat siapa ketua dan sekretarisnya, kapan dan oleh siapa personil Kwartir Cabang dilantik. Yang diproleh informasinya hanya nama beberapa orang pengurus, antara lain Sardjoe sebagai Andalan Cabang urusan Putra (Ancutra), Nurbaiti sebagai Andalan Cabang urusan Putri (Ancutri) dan Hasibuan sebagai Andalan Cabang Urusan Kristen (Ancukris). Ini diketahui dari surat Pengantar Kwartir Daerah nomor OA/D.III/088/1962 tanggal 6 Juli 1962 kepada andalan yang bersangkutan yang hanya dilampiri petikan Surat Keputusan Pengukuhan Kwartir Cabang Pekanbaru tanpa mencantumkan nama-nama Andalan yang lain.
 
Sementara itu di Tanjungpinang pada tanggal 21 Juli 1962 terjadi perubahan Pengurus Kwartir Cabang dengan susunan sebagai berikut, Kisworo sebagai Ka.Kwarcab, Sudirman sebagai Ancusek dan beberapa andalan cabang lain,  Majelis Pembimbing tidak mengalami perubahan.
Pada tanggal 7 s.d. 16 Agustus 1963 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan musyawarah ANPUDA II di Jakarta. Kwartir Daerah Riau mengirim 3 orang utusan dipimpin oleh A. Muis Sadjoko dari panitia Pembimbing Daerah, Kapten Amiruddin dan Herry Caksono dari Kwartir Daerah sebagai anggota. Sekembali dari mengikuti ANPUDA II, untuk pertama kalinya Kwartir Daerah Riau menyelenggarakan Kursus Pembina (dengan kurikulum Kursus penuntun Pandu) bertempat di SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas) Perhentian Marpoyan.  Pesertanya sebagian besar guru-guru Sekolah Dasar di Kotapraja Pekanbaru. Lulusan kursus yang dipimpin oleh Syafitri S inilah yang membentuk gugusdepan-gugusdepan di Kotapraja Pekanbaru.
 
Memasuki tahun tahun 1964, tidak ada perkembangan yang berarti di lingkungan Gerakan Pramuka di Riau. Hal ini anatara lain karena kesulitan dana dan kurangnya tenaga di Kwartir Daerah. Sampai tahun 1964 ini belum ada informasi tentang pembentukan Kwartir Cabang Kampar dan Bengkalis. Namun di semua kabupaten baik yang sudah ada Kwartir Cabangnya maupun yang belum, baik ditingkat Gugusdepan dengan latihan mingguan maupun ditingkat Kwartir/ Kabupaten. Dan pada akhir tahun 1964 Kwartir Daerah Riau mengirim peserta kursus Pembina Pramuka yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional tanggal 8 Nopember s/d 15 Desember 1964 di Jakarta. Kursus ini dilaksanakan dalam persiapan Pembentukan Cor Daerah (Kelompok Pelatihan Pembina Pramuka sebagai : “jantung” yang menggerakan kegiatan kepramukaan di daerah). Peserta yang berjumlah 7 orang, masing-masing Syafitri S, Jamal Janait dari Kwartir Daerah ; Alinas, Maradjab Mars, Suryati Tamsur dari Kwartir Cabang Indragiri (Rengat), Sukamdi dan Maryanto dari Tembilahan. Setelah selesai mengikuti Kursus yang berlangsung 5 minggu, Sjafri S ditunjuk sebagai Nayawan Cor Daerah disingkat NCD (suatu perangkat Kwartir Daerah yang bertugas menyelenggarakan pelatihan bagi anggota Dewasa Gerakan Pramuka), 6 orang lainnya sebagai anggota Cor Daerah.
 
Sementara itu, pada tanggal 12 Agustus 1965 Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau, R Soebrantas S meresmikan berdirinya Kwartir Cabang Indragiri Hilir dalam suatu upacara di lapangan Kota Tembilahan setelah Kabupaten Indragiri dimekarkan menjadi Indragiri Hulu dengan Ibukota Rengat Indragiri Hilir dengan Ibukota Tembilahan Pengurus Kwartir Cabang Indragiri Hilir pada saat peresmian terdiri dari Ahmad Muhammad, Ketua Kak Irham Mas, Ancusek serta beberapa Andalan Cabang lainnya.

III.  DAMPAK BURUK PERISTIWA G 30 S
 
Pada tahun 1965, tepatnya tanggal 18-30 September 1965 Nayawan Cor Daerah dengan Kak Sjafrie S ditugaskan untuk menyelenggarakan Kursus Mahir I dan Kursus Mahir II yang diselenggarakan di Kulim 8 km kearah timur Kota Pekanbaru. Diawali dengan Kursus Pembina Pramuka (Kursus Dasar A dan B) di Air Tiris dan Rengat, kursus ini (M-I dan M-II) dilaksanakan berdasarkan surat perintah Operasi dari Gubernur Kepala Daerah tingkat I Riau nomor LAT/D.III/0125/1965 tanggal 31 Agustus 1965 yang harusnya dilaksanakan tanggal 10 sampai 24 September 1965. Karena menunggu keluarnya dana  penyelenggaraan maka pelaksanaanya ditunda 8 hari menjadi 18 September sampai 2 Oktober 1965. Tetapi karena pada tanggal 30 September 1965 terjadi peristiwa Gerakan 30 September, maka kursus tersebut terpaksa ditutup 2 hari lebih cepat dari jadwal yang direncanakan.
Disamping dampak langsung yang dialami Gerakan Pramuka di Daerah Riau antara lain dengan dipercepatnya penutupan Kursus Mahir I dan Mahir II; peristiwa Gerakan 30 September 1965 juga berdampak luas bagi Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia.
 
 Sebagaimana kita ketahui, Gerakan Pramuka merupakan perkumpulan yang dibentuk dengan Keputusan Presiden RI nomor 238  tahun 1961, dan peresmian/ pengukuhannya dilakukan Bung Karno Presiden RI tanggal 14 Agustus 1961. Masyarakat awam beranggapan bahwa Gerakan Pramuka adalah “anak kandung” Bung Karno, sehingga Gerakan Pramuka dianggap terlibat dalam Gerakan 30 September. Akibatnya, hari-hari latihan Pramuka di Gugusdepan menjadi sepi, anak-anak dan orang dewasa sebagai peserta didik dan Pembina Pramuka merasa enggan mengenakan pakaian seragam Pramuka, dan enggan menghadiri latihan. Padahal Gerakan Pramuka tidak ada hubungan sama sekali dengan G. 30 S. Lagi pula sejak berdirinya dan didalam Anggaran Dasarnya, Gerakan Pramuka dinyatakan tidak menjadi bagian dari partai/ Organisasi Politik, dan tidak melakukan kegiatan Politik praktis.
 
Masyarakat awam memang banyak yang tidak tahu bahwa pada saat pembentukannya telah terjadi “ perebutan” antara kelompok sosialisasi dibawah Prof. Dr. Priyono dengan kelompok Pancasilais dibawah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang di menangkan oleh kelompok Pancasila dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961 tentang Pembentukan Gerakan Pramuka, bukan Pioneer Muda seperti yang diperjuangkan oleh kelompok sosialisas/ Komunis.
Kondisi “tidak menentu” di lingkungan Gerakan Pramuka di daerah Riau sebagai akibat terjadinya peristiwa G 30 S tidak berlangsung lama. Para tokoh Pramuka meminta kepada Gubernur untuk menjernihkan masalah tersebut dengan upaya nyata yang dipandang efektif, yaitu melalui guru-guru dari tingkat Sekolah Dasar, SMP dan SLTA serta dosen Perguruan Tinggi. Keinginan ini dianggap oleh pemerintah Daerah Tingkat I Riau dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah tingkat I Riau selaku Kepala Markas Daerah Pertahanan Sipil/HANRA IV Riau nomor MD/IV/035/SK/65 tanggal 8 November 1965 tentang panitia Perumusan Pola Pembinaan Gerakan Pramuka di Sekolah/ Universitas dengan S. Panjaitan dari perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau sebagai Ketua, Drs. Muchtar Lutfi dari IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru sebagai Wakil Ketua, Imam Satoto Abdulkahar dari Kwarda Gerakan Pramuka Riau sebagai Sekretaris dan sejumlah dan sejumlah anggota dari berbagai Unsur seperti perwakilan Departemen Agama, Pembantu Rektor III 
UNRI dan UIR serta Pembantu Dekan III dari berbagai Fakultas terkait dan unsure-unsur lainnya.
 
Dengan adanya pola Pembinaan Gerakan Pramuka di Sekolah Dasar, SLTP dan SLTA diseluruh daerah Riau. Sementara di Perguruan Tinggi baru kira-kira 10 tahun kemudian (tahun 1975) terbentuk gugusdepan. Dengan semangat yang sama, Panglima Daerah Kepolisian (PANGDAK) IV Riau Drs. Chaeruddin Nitikusumah mengeluarkan surat keputusan nomor Pol. 72/Bimas/1965 tanggal 10 Desember 1965 yang berisi instruksi pembentukan Gugusdepan Gerakan Pramuka bagi anak-anak Polisi dilingkungan Komando Daerah Kepolisian (KOMDAK) IV Riau dengan Panitia Pembimbing yang diketuai oleh Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sjafei Sutan Putih.
 
Dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah Daerah Provinsi Riau (dengan SK no. MD/IV/031/SK/1965 tanggal 8 Nopember 1965, maka anak-anak Pramuka khususnya di Kota Pekanbaru dan di daerah Riau pada umumnya mulai bergairah lagi mengikuti latihan/ kegiatan. Di sebagian besar sekolah (SD, SLTP/PGA, SLTA/PGAA) dibentuk Gugusdepan, dan anak-anak sekolah mengenakan seragam pramuka. Keadaan semacam itu secara fisik menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka telah “hidup kembali” di daerah Riau, meskipun kegiatan latihan belum terlaksana dengan baik, karena masih kurangnya tenaga orang dewasa sebagai Pembina Pramuka.

IV.   PERTUMBUHAN KWARTIR CABANG DAN DAERAH
 
a.  Musda I tahun 1970
 
Sampai tahun 1966, di daerah Riau baru terbentuk 5 kwartir Cabang Gerakan Pramuka, yaitu Kwartir Cabang Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Kwartir cabang Indragiri Hulu di Rengat, Kwarcab Indragiri Hilir di Tembilahan, Kwartir Cabang Pekanbaru di Pekanbaru dan Kwartir cabang Kampar di Bangkinang. Kwarcab Bengkalis baru terbentuk pada tahun 1967 (tanggal dan bulanya tidak tercatat) dengan Letnan I Tuwono sebagai Ketua (nama-nama andalan/ pengurus lainnya tidak tercatat). Pengukuhannya ditetapkan dengan surat keputusan Bupati Zalik Aris (nomor dan tanggalnya tidak tercatat), pelantikannya dilakukan oleh R. Soebrantas Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau yang baru terpilih pada tahun 1966 menggantikan Kapten Amiruddin yang pindah ke Medan Sumatera Utara. Imam Satoto selaku Andalan Daerah Urusan Sekretariat, mendampingi Ketua Kwartir Daerah pada upacara Pelantikan Kwartir Cabang Bangkalis.
 
Kembali dari mengikuti Musyawarah MPP I di Pandaan, Jawa Timur Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau menyelenggarakan Musyawarah Andalan Daerah dan Cabang (ANDACAB) yang kemudian disebut Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung Wanita Pekanbaru dari tanggal 26-28 Desember 1970. Pembukaanya antara lain dihadiri oleh Kolonel Wirasmo (Danrem 031 Wirabima), Kombes Pol Adnan Kasim (mewakili Kadapol IV Riau) dan Razali Yahya Kepala Perwakilan Dep. P dan K Provinsi Riau. Pesertanya terdiri dari para Andalan Daerah dan utusan dari 6 Kwartir Cabang, yaitu :
1.       Kwartir Cabang Kepulauan Riau yang dibentuk tahun 1961
2.       Kwartir Cabang Indragiri yang dibentuk tahun 1961
3.       Kwartir Cabang Pekanbaru yang dibentuk tahun 1963
4.       Kwartir Cabang Indragiri Hilir yang dibentuk tahun 1965
5.       Kwartir Cabang Kampar yang dibentuk tahun 1966
6.       Kwartir Cabang Bengkalis yang dibentuk tahun 1967.
 
Untuk melengkapi dan mengisi formasi Andalan Daerah yang kosong pada tahun 1972 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau melakukan pengangkatan 2 orang Andalan Antar Waktu (PAW), masing-masing Soeyono MS (Kambigus 33-34 Pekanbaru) sebagai Andalan Urusan Perlengkapan dan Ny. Mulyono istri Kepala Agraria Provinsi Riau sebagai Andalan Urusan Putri. Keduanya dilantik dengan mengucapkan Trisatya oleh R Soebrantas S selaku Ketua Kwarda Riau disalah satu ruangan Stadion Dwikora Pekanbaru yang merupakan kantor Kwarda Riau. Pada  tahun yang sama (1972) di Dumai salah satu kota Kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang sedang dipersiapkan menjadi Kotamadya, mendesak minta dibentuk Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Mengingat bahwa kegiatan Kepramukaan di Kota Dumai sudah berlangsung sejak 1964, dengan diprakarsai oleh T. Masdulhak, Camat Dumai yang juga menjabat sebagai kepala Staf Persiapan Pembentukan Kota Madya Dumai bersama M. Tahir dan beberapa tokoh Pramuka, pada tahun 1972 diadakan Musyawarah Pembentukan Kwartir Cabang  Gerakan Pramuka Dumai. Melalui Musyawarah tersebut disepakati dibentuknya Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Dumai dengan M. Tahir sebagai Ketua, Abu Bakar sebagai Sekretaris dan beberapa orang Andalan Cabang. Hasil musyawarah ini dilaporkan ke Ka. Kwarda dan oleh Kwarda disetujui dan dikukuhkan/ dilantik pada tahun itu (1972) oleh R Soebrantas, Ketua Kwartir Daerah.
 
Dengan terbentuknya Kwartir Cabang Dumai, jumlah Kwartir Cabang di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Riau bertambah satu menjadi tujuh di  5 Kabupaten, 1 Kotamadya dan 1 Kota Kecamatan (calon Kota Administratif). Sampai tahun 1974, saat diselenggarakan Musyawarah Daerah II di Pekanbaru dan Musyawarah Nasional  (MUNAS) I di Manado, Kwartir Cabang Dumai merupakan satu-satunya Kwartir Cabang yang ada di Kota Administratif, kemudian baru disusul di kota-kota Administratif lainnya. Keadaan ini berlangsung sampai tahun 1985, saat terbentuknya Kwartir Cabang Gerakan Pramuka di Kotamadya Administratif Batam terpisah dari Kwartir Cabang Kepulauan Riau.
 
b.  Periode    1974-1978
 
Dengan 7 (tujuh) Kwarcab yang telah terbentuk sejak 1961, maka pada tahun 1974 Kwarda Riau menyelenggarakan Musda di Gedung Wiratama, Korem 031 Wirabima tepatnya tanggal 8-12 Nopember 1974. Pada saat itu formatur berhasil menetapkan pengurus Kwarda Riau dengan Ketua Kak Kol. R. Soebrantas yang pada saat itu menjabat Bupati Kampar dengan Kak Soeyono MS sebagai Sekretaris dengan beberapa Andalan Daerah. Pada masa ini, Kwarda Riau berhasil membentuk perangkat-perangkat organisasi seperti Sekretariat, DKD, Panitia Usaha Dana serta Apiari Pramuka. Pada masa ini juga di bentuk HIPPRADA daerah Riau. Pada masa ini (tahun 1976) juga Kwarda Riau mengirikan peserta sebanyak 3 orang ( Kak Soeyono, Kak Soeparno dan Kak Imam Satoto)  ke Konferensi Asia Pasific di Singapura.
 
3. Periode 1978-1981
 
Melalui Musda III tahun 1977, pengurus Kwarda Riau terbentuk dengan menetapkan kembali Kak R. Soebrantas sebagai Ketua dan Kak Soeyono sebagai Sekretaris. Pada periode ini Kwarda Riau mencatat beberapa peristiwa penting seperti, Ka.Kwarda Riau, Kak R. Soebrantas ditetapkan  menjadi Gubernur Riau, pada masa ini Kwarda Riau juga ditetapkan sebagai Kwarda Tergiat II yang diumumkan pada saat Munas II di Bukit Tinggi. Kwarda Riau juga mengirimkan 2 anggota Penggalang (Priyo Anggoro dan Mimi Sandriani) ke Jambore Dunia di Australia serta mengirimkan 2 orang delegasi (Kak Maka Hamid dan Kak Soeyono) mengikuti ASPAC Conference di Wellington, Selandia Baru.
 
4. Periode 1982-1986
 
Musyawarah Daerah IV yang harusnya dilaksanakan pada tahun 1981 tertunda satu tahun akibat meninggalnya Kak Soebrantas pada masa bakti 1977-1981. Terpilih sebagai Ka.Kwarda adalah Kak H. Nahar Effendy, BA dan Sekretaris  Kak Soeyono MS. Pada masa ini (tahun 1983) Kwarda Riau mengirimkan delegasi (Kak Nahar Effendy dan Kak Soeparno)  ke World Scout Conference di Dearborn, Detroit, AS serta tahun 1985 menghadiri konferensi yang sama dihadiri oleh Ka.Kwarda.
5. Periode 1986-1991
 
Musda V yang diadakan pada bulan September 1986, tim formatur menunjuk Kak Imam Munandar (Gubernur Riau) sebagai Ka.Kwarda dan Kak Soeparno sebagai sekretaris. Pada masa bakti ini Kwarda Riau mengikuti Munas 1988 di Dili Tomor Timur dengan utusan antara lain Ruslaini, Soeparno, Hamzah, Soeyono, Yulizar Maralis, Al Munir Syafei dan Rosnaniar dan dari Mabida, Atar Sibero, Pj. Gubernur Riau.
 
6. Periode 1991-1995
 
Musda VI yang seharusnya diselenggarakan bulan September 1990, tertunda hingga Januari 1991, antara lain karena Gubernur Imam Munandar yang juga Ka.Kwarda meninggal, dan Pj. Gubernur Drs. Attar Sibero sibuk menyiapkan pemilihan Gubernur. Sementara itu, Kwarda harus mempersiapkan kontingen untuk Jamnas 1991.
 
Melalui tim formatur maka ditunjuk Kak Syamsir Karim (Letkol Pol) dan Kak Ali Amran Ujas, BA sebagai sekretaris). Pada masa ini Kwarda Riau menorehkan prestasi penting sebagai Kwarda Tergiat I (Wilayah Sumatera dan Kalimantan) pada Munas 1993 di Irian Jaya.
7. Periode 1995-1999
 
Musda VII tahun 1995, oleh tim formatur ditunjuk Kak OK. Nizami Jamil sebagai Ka.Kwarda dan Kak Soeparno sebagai sekretaris. Pada masa ini Kwarda Riau ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakerwil se-Sumatera. Pada masa ini juga Kwarda Riau mulai menjalin hubungan dengan Pengakap Malaysia, khususnya Pengakap Negeri Melaka. Antara lain Kwarda Riau mengirim utusan ke Jamboree Pengakap Melaka Bersejarah pada tahun 2007 di Melaka.
 
8. Periode 1999-2004
 
Melalui Musda VIII tahun 1999, yang diadakan di Hotel Indrapura, Pekanbaru tanggal 13-18 April 1999, Kak Drs. H.OK. Nizami Jamil terpilih secara demokratis sebagai Ka.Kwarda masa bakti 1999-2004 sekaligus menjadi ketua tim formatur. Pada masa ini (pada tahun 2000) Kwarda Riau dipercaya menjadi tuan rumah Perkemahan Muhibah yang diikuti oleh anggota Pramuka, Pengakap Malaysia, Boys Scout Singapore serta utusan Pramuka KBRI yang dilaksanakan di Dumai dan kemudian pada tahun 2003 juga dipercaya menjadi tuan rumah yang sama di Batam. Pada masa ini terlihat adanya peningkatan kerjasama antara Pengakap Malaysia dengan Kwarda Riau, kedua belah pihak sering mengadakan kegiatan yang mengudang peserta antara Pengakap Malaysia dengan Pramuka khususnya yang berada di wilayah Riau.
 
9. Periode 2004-2009
 
Pada tanggal 13-16 September 2004 diadakan Musda IX dengan menetapkan Kak H. Wan Abubakar sebagai Ka.Kwarda Riau periode 2004-2009 sekaligus sebagai Ketua Tim Formatur. Pada masa ini juga tercatat sejarah dengan dibentuknya Kwarda Kepulauan Riau berdasarkan rekomendasi hasil Musda dan juga diadakan Musda khusus tentang pembentukan Kwarda Kepulauan Riau pada tanggal 28 April 2005 di Batam. Pada masa ini juga Kwarda Riau kembali mendapat Kwarda Tergiat I untuk wilayah Sumatera pada saat berlangsungnya Munas tahun 2008 di Cibubur, Jakarta.
10. Periode 2009-2014
 
Musda  X, Kwarda Riau diselenggarakan pada tanggal 29 s.d 31 Desember 2009 dibuka langsung oleh Gubernur Riau Kak M. Rusli Zainal bertempat Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dan dilanjutkan dengan sidang-sidang di Hotel Furaya Pekanbaru. Terpilih secara aklamasi adalah Kak Hj. Septina Primawati Rusli (istri Gubernur Riau) sebagai Ketua Kwarda Riau. Sebulan usai Musda, Tim Formatur berhasil membentuk kepengurusan Kwarda Riau dan secara resmi dilantik di Gedung Daerah pada tanggal 17 Februari 2010 oleh Gubernur Riau dan disaksikan oleh Ka.Kwarnas, Kak Azrul Azwar. Sesuai dengan Keputusan Kwarnas nomor: 062 tahun 2010 tanggal 28 Januari 2010 susunan pengurus Kwarda Riau masa bakti 2009-2014 antara lain Kak Hj. Septina Primawati Rusli, Waka Kwarda: Kak H.M. Wardan, Kak OK. Nizami Jamil, Kak Amir Husin, Kak Ardi Basuki, Kak Hendro Ekwarso dan Sekretaris Kwarda Kak Anshari Kadir serta beberapa andalan lainnya. Pada periode ini Kwarda Riau mencoba “mengangkat batang terandam” Gerakan Pramuka Riau di tengah-tengah masyarakat daerah ini. Secara aktif Ka.Kwarda beserta pengurus andalan bahu membahu mensosialisasikan kembali kiprah Gerakan Pramuka yang menurun di daerah Riau. Beberapa bulan usai dilantik, berbagai gebrakan kegiatan secara kontinyu dan terus menerus dilakukan oleh pengurus ini diantaranya adalah konsolidasi pengurus dan penguatan kapasitas Kwartir, mendorong ditetapkannya Undang-Undang Gerakan Pramuka,  kegiatan Kepramukaan yang lebih meningkat seperti mengadakan Jambore Daerah di Pasir Pengarayan dengan melibatkan utusan Kwartir Ranting yang selama ini tidak pernah dilaksanakan. Promosi kegiatan Kepramukaan di daerah Riau melalui berita-berita di media cetak dan elektronik, menerbitkan Tabloid Tunas Riau, website:www.kwardariau.org, facebook (kwarda riau) dll.
 
Sampai saat ini Kwarda Riau terdiri dari 12 Kwarcab yaitu:
1.   Kwarcab Indragiri Hulu
2.   Kwarcab Indragri Hilir
3.   Kwarcab Kampar
4.   Kwarcab Bengkalis
5.   Kwarcab Dumai
6.   Kwarcab Kota Pekanbaru
7.   Kwarcab Rokan Hulu
8.   Kwarcab Kuantan Singingi
9.   Kwarcab Rokan Hilir
10. Kwarcab Siak
11. Kwarcab Pelalawan
12. Kwarcab Kepulauan Meranti
 
V. Penutup
 
Demikianlah sekelumit sejarah singkat keberadaan Gerakan Pramuka di Bumi Lancang Kuning, Riau. Dalam perjalanannya Kwarda Riau selalu aktif mengadakan dan mengikuti kegiatan peserta didik maupun orang dewasa seperti Jambore Nasional, Raimuna Nasional, PW Nasional, LT dan kegiatan –kegiatan lainnya yang bersifat nasional maupun internasional
Sumber  http://gelarsenja.blogspot.com





print this page Print this page