Tampilkan postingan dengan label A. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label A. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 Oktober 2013

Api Unggun : Tata Acara & Naskah Pembawa Acara



Persiapan :

  • Semua peserta sudah berkumpul membentuk lingkaran besar mengitari  kayu api unggun
  • Petugas : Pembawa Acara, Sesepuh Upacara, Pemimpin Upacara, Pembawa Obor Utama, Pembawa Obor Dasa Darma, Petugas Do'a - telah siap.
  • Semua perlengkapan upacara telah dicek dalam keadaan lengkap serta siap digunakan. 

Pelaksanaan  
Pembawa Acara Pramuka Putra & Putri :
"Assalamualaikum warokhmatullahi wabarakatuh ..."
"Salam Sejahtera bagi kita semua ..."
"Salam Pramuka ...."

Pembawa Acara Pramuka Putra :
"Di malam yang hening dan sunyi, kita berkumpul membentuk lingkaran ..."

Pembawa Acara Pramuka Putri :
"Mempererat rasa persaudaraan, agar rasa kasih sayang yang ada tetap terpatri di hati ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kita sering kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka kita perlu Pemimpin Upacara ... "

Pemimpin Upacara :
Pemimpin upacara memasuki arena api unggun
 
Pembawa Acara Putri :
"Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh agar mudah tuk berlabuh ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kami takkan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk Gerakan Pramuka, tak kan sempurna bila kami tak dibantu Kakak Pembina ..."

Pembawa Acara Putri :
"Jemputlah Kakak yang telah banyak membantu kita, untuk hadir di tengah-tengah kita, agar kita tenang dalam melakukan kegiatan ..." 

Pemimpin Upacara :
Pemimpin upacara menjemput  Kakak Pembina - Kakak Pembina menempatkan diri di tempat yang ditentukak, Pemimpin Upacara menempatkan diri di tempat semula menghadap Kakak Pembina.

Pembawa Acara Putra :
"Malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan Upacara Api Unggun ..."

Pembawa Acara Putri :
"Yang diawali degan penghormatan kepada Kakak Pembina selaku Sesepuh Upacara oleh Pemimpin Upacara ..." 

Pemimpin Upacara :
Memimpin Penghormatan kepada sesepuh upacara dan laporan pemimpin upacara :

Pembawa Acara Putra :
"Kita terkadang hanya bisa mengucapkan, namun sering kita tak menghayati ..."

Pembawa Acara Putri :
"Apa lagi mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam  Dasa Darma, cobalah renungkan ..."

Pembawa Acara Putra :
"Bagaimana bisa kita menjadi panutan, sedangkan kita sendiri tak pernah berbuat ..."

Pembawa Acara Putri :
"Kita masuki acara pokok api unggun ini, dengan penyalaan obor utama, yang diikuti dengan api-api Dasa Darma ..."

Petugas Pembawa Obor Utama :
Petugas pembawa obor memasuki arena api unggun di tempat yang ditentukan.

Pembawa Acara Putra :
"Pembakaran Api Unggun diawali oleh sesepuh upacara ..."

Pembawa Acara Putri :
"Dan dilanjutkan dengan pengucapan moto Gerakan Pramuka ..."

Prosesi Pembakaran Api Unggun :
(Prosesei "pembakaran api unggun" sangat beragam versinya, tergantung pada kreasi Kakak Pembina dan juga para Peserta Didik. Tentunya, makin kreatif akan makin berkesan).

Contoh prosesi 1 : 
  • Petugas menyerahkan Obor Utama kepada Sesepuh Upacara.
  • Sesepuh  Upacara  menyalakan obor Dasa Darma - di mulai dari Petugas  Pengucap Dasa Darma kesatu.
  • Setelah obor menyala - petugas pengucap Dasa Darma kesatu  mengangkat obornya dan dengan lantang mengucapkan darma ke satu, kemudia menyalakan obor pengucap darma kedua.
  • Setelah obor kedua menyala, petugas pengucap Dasa Darma kedua  mengangkat obornya dan dengan lantang mengucapkan darma ke dua, kemudia menyalakan obor pengucap darma ketiga, dst hingga10 obor Dasa Darma menyala semua.
  • Setelah 10 Obor Dasa Darma menyala - maka dilanjutkan dengan pengucapada moto Gerakan Pramuka "SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “ 
  • Sesepuh Upacara  maju menyalakan api unggun dengan obor utama, kemudian dilanjutkan dengan ke 10 obor dasar darma yang maju bersama-sama menyalakan api unggun.
  • Setelah api menyala - semua kembali ke tempat masing-masing.
Contoh prosesi 2 :  
  • Di dalam unggunan kayu digantungkan bensin di dalam plastik, dan dibawahnya diberi triplek yang berpaku, tali gantungan adalah sebuah senar yang agak tebal dan dihubungkan ke sesepuh upacara) 
  • Petugas menyerahkan Obor Utama kepada Sesepuh Upacara 
  • Petugas obor Dasa Darma no.1 dan no. 10 maju menghadap Sesepuh Upacara untuk menyalakan obor 
  • Setelah obor menyala, petugas kembali ke tempat semula, dan dilanjutkan dengan penyalaan obor dari no. 1 ke no. 2 dan dari no 10 ke no. 9, selanjutnya dari no. 2 ke no. 3 dan no. 9 ke no. 8, dan seterusnya
  • Setelah menyala semua, selanjutnya mengucapkan Dasa Darma Pramuka di mulai dari no. 1 dan seterusnya sampai ke no. 10 
  • Sesepuh Upacara dan Petugas obor Dasa Darma serentak mengucapkan Motto Gerakan Pramuka: “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN”, setelah itu Sesepuh Upacara membakar tali senar yg telah disediakan dengan menggunakan obor utama di tempat Sesepuh Upacara berdiri (bisa juga menggunakan alat media lain, misalnya kendi yang dipukul)
  • Petugas obor Dasa Darma meletakkan obornya di tempat dia berdiri (tonggak telah disediakan), selanjutnya Petugas keluar dari lingkaran dan bergabung dengan peserta lainnya ke dalam lingkaran
Pembawa Acara Putra :
"Api-api Dasa Darma Gugahlah hati kami, agar kami dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur Dasa Darma ..."

Pembawa Acara Putri :
"Berilah kami semangat seperti kobaran Dasa Darma"

Pembawa Acara Putra :
"Api semangat akan membakar, gairah mudahmu yang menggebu, tonggak telah terpancang, lanjutkan perjuangan ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tanpa kenal putus asa, kita akan mengatur langkah, membuka kata tanpa makna, tuk taklukan dunia fana ...:

Pembawa Acara Putra :
"Kakak jangan tinggalkan kami, karena kami bukanlah apa-apa, banyak yang harus kami lakukan, tapi tanpa bimbinganmu tak ada yang dapat kami perbuat ..." 

Pembawa Acara Putri :
"Kakak ...  Kami masih butuh petuahmu, yang dapat menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita dengarkan amanat sesepuh upacara ..."

Sesepuh Upacara 
Amanat sesepuh upacara

Pembawa Acara Putra :
"Dikala suka terkadang kami lupa, dikala kami berduka selalu menyebut nama Mu ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tuhan Bimbinglah kami agar tetap di jalan MU. Untuk itu marilah kita panjatkan doa ..."

Petugas Doa :
Memimpin dan membacakan doa.

Pembawa Acara Putra :
"Ada pertemuan ada perpisahan, ada awal ada akhirnya ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tapi kami ingin akhir dari acara api unggun ini, bukan akhir dari pengabdian kami pada Gerakan Pramuka ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kita telah melaksanakan acara pokok api unggun, dan untuk menandai berakhirnya acara ini, kita dengarkan laporan Pemimpin Upacara yang dilanjutkan dengan penghormatan kepada Sesepuh Upacara ..."

Pempimpin Upacara :
Laporan pemimpin upacara dan penghormatan kepada Sesepuh Upacara

Pembawa Acara Putri :
"Kakak sesepuh upacara dapat meninggalkan arena Api Unggun, namun kami masih mengharapkan kehadiran Kakak untuk tetap dalam lingkaran persaudaraan walaupun acara pokok telah selesai ..."

Pembawa Acara Putra & Putri :
"Acara penyalaan api unggun telah selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan limpahan taufik dan hidayah kepada kita semua. Amin ya robbal alamin. Terimakasih. Wassalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh.  Salam sejahtera bagi kita semua. Salam Pramuka ..."

Catatan :
  • Upacara penyalaan api unggun selesai, dilanjutkan dengan acara atraksi yang biasanya dipimpin oleh Pembawa Acara yang lain.
  • Contoh naskah di atas hanya untuk upacara api unggun, bukan untuk upacara-upacara resmi. Untuk upacara resmi tetap mengacu kepada paraturan yang berlaku.

Lihat Entri/Topik Terkait
Api Unggun sebagai media pendidikan kepramukaan

Sumber :
Naskah di atas ditulis oleh  Ayah Absar (Pelatih) atau Kak Abdullah Sarie Kapusdiklatcab Gerakan Pramuka Kota Jambi, untuk keperluan  KML 2000/KOTA JAMBI.

Kamis, 03 Oktober 2013

Afirmasi Alat Bantu Pendidikan Nilai



Pengantar
 Dalam pendidikan kepramukaan  seyogyanya janganlah bermain hanya untuk permainan itu sendiri. Gunakanlah permainan sebagai media pendidikan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan, mengubah perilaku dan meningkatkan ketrampilan. Demikian pula   bernyanyi, tepuk tangan, menari, bercerita, menggambar dan berbagai aktivitas lain janganlah hanya berhenti sebagai sebuah nyanyian, sebuah tepuk tangan, sebuah cerita dan sebuah gambar tanpa makna. apa-apa.

Contoh : salah satu tolok  ukur  “mendongeng” dapat  menjadi media pendidikan yang efektif  dalam kepramukaan,  jika setelah kegiatan mendongeng  para Siaga dapat merumuskan kata-kata  :

“Saya bangga menjadi Siaga yang jujur kerena pribadi yang jujur adalah pribadi yang tidak merugikan sesama”.

Rumusan kalimat  di atas yang disebut dengan “afirmasi”

Afirmasi sebagai Alat Bantu  Pendidikan Nilai


Pasal 11, Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka menyatakan bahwa pada hakikatnya semua kegiatan dalam Gerakan Pramuka diarahkan untuk membina watak, kepribadian dan akhlak mulia serta keterampilan, dan kesehatan anggota muda. Pembinaan watak, kepribadian dan akhlak mulia dilakukan melalui kegiatan: Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, Kesadaran berbangsa dan bernegara, Pengamalan moral Pancasila, Pemahaman sejarah perjuangan bangsa, Rasa percaya diri, Kepedulian dan tanggung jawab serta disiplin.

Pembinaan watak  merupapakan  salah satu bentuk pendidikan nilai atau termasuk proses pendidikan “affective domain”  atau pendidikan dalam ranah afektif.  Pendidikan ranah afektif berorientasi pada pengembangan sikap dan  perilaku-perilaku individu agar menjadi pribadi-pribadi yang positip berguna bagi diri, lingkungan dan masyarakatnya. Namun demikian pendidikan perilaku ternyata merupakan proses pendidikan yang tidak mudah karena terkait langsung dengan upaya mengubah dan menanamkan nilai-nilai. Pendidikan nilai tidak bisa melalui ceramah namun harus ada keteladanan, contoh nyata, dan upaya merangsang sikap positip secara terus menerus.    Salah satu bentuk merangsang sikap  positip dimaksud adalah dengan  “afirmasi”.

Afirmasi (Inggris : Affirmation) atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan penegasan. Afirmasi mirip seperti doa, harapan atau cita-cita, hanya saja afirmasi lebih terstruktur dan personal dibandingkan dengan doa dan lebih spesifik. Dengan kata lain afirmasi merupakan  rumusan penryataan positip mengenai siapa diri kita dan kita bisa menjadi apa dalam kaitan kita sebagai mahluk individu, mahluk yang relegius dan mahluk sosial.

Afirmasi berguna sebagai pembawa perubahan kearah sikap positip atau sebagai sarana untuk mendorong dan memunculkan apa yang kita inginkan dalam pemikiran dan pengalaman kita. Perubahan itu terjadi baik pada tataran keyakinan, kemauan untuk berubah dan kesadaran akan adanya tanggungjawab terhadap diri sendiri, lingkungan dan Tuhan yang maha kuasa. Oleh sebab itu afirmasi biasaya digunakan sebagai penutup atau puncak sebuah proses pembelajaran atau pelatihan.

Pendidikan adalah proses mengembangkan kesadaran kearah perubahan  yang lebih baik dan sikap positip.  Keyakinan atau kesadaran pada dasarnya tersimpan di alam pikiran bawah sadar yang berbentuk emosi, ketakutan, keraguan, fakta, kejadian yang sebenarnya dan opini orang lain yang bisa diterima. Keyakinan dengan mudah menerima pikiran-pikiran negative maupun positip yang kemudian membentuk apa yang dirasakan sebagai kebenaran.

Afirmasi adalah sebuah proses yang membantu seseorang untuk terbebas dan mampu melawa pandangan-pandangan negative yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Sebagai mahluk yang sempurna pada dasarnya dalam diri manusia  terkandung potensi sikap positip. Afirmasi berfungsi untuk menumbuhkan sikap positip tersebut agar seseorang bisa menjadi pribadi-pribadi yang sehat secara jasmani dan rohani.

Afirmasi membutuhkan Stimulus

Sebagai sebuah proses pendidikan afirmasi membutuhkan stimulus atau perangsang. Dalam pendidikan kepramukaan stimulus ini bisa berbentuk nyanyian, tepuk tangan, permainan, cerita, kegiatan di alam bebas dsb. Yang terpenting stimulus tersebut  harus mampu merangsan daya pikira dan daya rasa seseorang untuk menumbuhkan  kesadarannya membangun sikap positip terhadap lingkungannya.

Stimulus atau perangsang  tersebut  haru mampu melahirkan afirmasi yang penuh  komitmen, keyakinan, pengharapan dan antusiasme sehingga mendorong  lahirnta  pengaruh yang sangat kuat pada keyakinan, emosi, kesehatan dan kehidupan.  Alam raya  dan seisinya adalah  mesin afirmasi raksasa yang juga dapat dijadikan stimulus.  Merenungi kebesaran dan kesempurnaan alam raya sebaai ciptaan Tuhan dengan penuh kesadaran akan menumbuhkan pikiran positif, dan   memurnikan akal budi.  Disitulah afirmasi terletak, karena otak dan pikiran dapat tercerahkan dan dibersihkanbak membersihkan rambut dengan  shampoo.

Cara Merumuskan Afirmasi

  •  Afirmasi yang kuat  disusun secara personal dengan menggunakan nama “saya” atau nama “langsung”, misalnya : “Saya bisa …”  atau “Budi adalah …”
  • Rumuskan kalimat afirmasi yang seolah-olah  kita  telah melakukan perubahan sesuai dengan yang diinginkan atau sudah menjadi orang sesuai dengan yang diinginkan. Misal “Saya selalu ingat bahwa menjadi sahabat yang jujur dan baik akan lebih bermakna bagi sesama"
  • Gunakan keterangan waktu sekarang sebab kalimat dengan keterangan waktu mendatang bisa merusak nilai sebuah afirmasi. Pikiran bawah sadar sangat harfiah dan jika afirmasi disusun dengan kalimat yang akan datang maka akan mencerminkan bahwa sesuatu itu akan terjadi di masa datang juga. Oleh sebab itu hindari rumusan afirasi seperti “Saya akan …” dan ungkapan sejenis. Afirmasi harus mengindikasikan bahwa anda telah mencapai hasil bukan “sedang berusaha”  mencapainya.
  • Afirmasi akan berhasil jika disertai dengan gambaran mental. Lebih mudah menggambarkan sesuatu yang sudah dicapai daripada proses pencapaian sesuatu yang tidak jelas. Misal : "Saya mencintai  ayah bunda sebagaiman saya mencintai bangsa dan negaraku"
  • Afirmasi harus menggambarkan sikap yang akan ditumbuhkan bukan sikap yang akan dijauhi. Gunakan sikap positip jagan sikap negatif. Lebih baik mengatakan “saya tenang ...” daripada “saya marah... ”.
  • Jangan gunakan perbandingan dalam afirmasi seperti “Saya tidak bisa menulis sebaik Budi”. Pusatkan pada diri sendiri seperti “Saya bisa menyanyi  dengan baik”.
  • Sebutkan secara spesifik tingkat yang ingin dicapai, missal  “saya bisa menyanyikan Indonesia Raya minggu depan” atau “Saya bisa menulis 1 buah buku tentang cerita rakyat".
  • Masukan kata-kata yang bermuatan perasaan kedalam afirmasi  untuk memberi bobot emosi, seperti “Saya senang dapat mengerjakan matematika hari ini” atau  “saya bangga dengan kemahiran saya mendirikan tenda".

 Berbagai jenis Afirmasi

  • Afirmasi lisan :  perkataan adalah pikiran yang diekspresikan.  Afirmasi jenis adalah afirmasi yang diekspresikan dengan kata-kat baik diucapkan dengan berbisik, bergumam maupun berteriak disertai keyakinan akan dapat dicapai dengan baik.
  • Afirmasi dalam hati : Afirmasi dalam hati adalah afirmasi yang tersimpan dan terucap dalam hati secara terus menerus sehingga menjadi kesadaran positip. Dengan terus  memusatkan perhatian dan berkonsentrasi penuh pada hal apa yang tercantum dalam afirmas maka umumnya akan dapat  terwujud. Hal itu karena semua yang ada diawali dengan pikiran dalam akal budi seseorang.
  • Afirmasi dalam bentuk perasaan (Keyakinan) : Keyakinan adalah tindakan akal budi yang berkaitan dengan sebuah gagasan, keinginan atau afirmasi yang diterima sebagai kebenaran dan bekerja berdasarkan keinginan atau afirmasi itu sendiri. Bila dalam kehidupan ini ada keyakinan, dan ketetapan hati, berarti seseorang hidup dalam tingkat mental dan emosional, yang akan dimiliki bila keinginan itu  telah terpenuhi, walaupun bila tanggapan perasaan memberikan petunjuk kearah sebaliknya. Sangatlah penting untuk menambahkan unsur keyakinan ke dalam setiap afirmasi.
  • Tindakan :  Bertindaklah dan tuliskan afirmasi  pada selembar kertas, dengan menggunakan indera jasmaniah. Ini akan membawa mereka ke alam kesempatan dan letakkanlah di alam kenyataan, berikan wujud dan bentuk. Tiupkan napas dan kehidupan kedalam afirmasi Anda dengan melakukan tindakan lain yang diperlukan.
  • Tuliskan Afirmasi Anda : Ketika Anda menuliskan afirmasi Anda, berarti Anda berbicara kepada diri Anda sendiri atau berpikir pada kertas. Proses afirmasi terbentuk oleh afirmasi tertulis. Ketika Anda menulis Anda meninggalkan sebuah kesan, sebuah bentuk, atau sebuah gambaran pada kertas, kanvas atau yang lain. Di saat Anda menuliskan afirmasi Anda, maka afirmasi itu sedang dalam perjalanan menuju kenyataan. Kata-kata tertulis merupakan satu langkah lebih dekat menuju perwujudan afirmasi Anda.

Mewujudkan afirmasi
  • Mewujudkan Afirmasi : Adakanya afirmasi dapat segera terwujud dan adakalnya hasilnya begitu lama. Oleh sebab itu ada baiknya afirmasi selalu dimunculkan di setiap kesempatan atau dengan merancang stimulus agar afirmasi tersebut dapat dimunculkan.
  • Penting  untuk menemukan  cara untuk mengoptimalkan akal budi Anda agar selalu  mempercayai dan menerima bahwa afirmasi yang telah disusun itu benar dan tepat.
  • Afirmasi juga dapat cepat diwujudkan dengan cara menuliskannya dan ditempel di dinding atau tempat-tempat yang sering dilihat, mengucapkannya berulang-ulang, menyanyikannya dengan nada-nada riang dan menarikannya.
  • Semakin riang emosi yang disertakan dalam sebuah afirmasi akan semakin efektif.  Baik perasaan positip maupun negatif memiliki kekuatan formatif.
  • Pengulangan juga merupakan salah satu jalan keberhasilan afirmasi.

Selamat Memandu, Salam Pramuka.

Lihat topik/entri terkait
Taksonomi Bloom : Alat Bantu Merumuskan Tujuan Latihan Pramuka

Sumber
  • "Apa Itu Afirmasi?" oleh : Anne Marie Evers dalam : http://pranaindonesia.wordpress.com/  diakses tanggal 4 Oktober 2013
  • "Memupuk dan Mengembangkan Nilai-nilai Spiritual Pada Anak", Oleh : Peggy Joy Jenkins, Ph.D. Penrbit : Kompas Gramedia, Jakarta, 2010.

Jumat, 08 Februari 2013

Area Pengembangan Pramuka Pandega

 


 01. Pengantar 
  • Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya.
  • Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam demensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian. Area pengembangankepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.
  • Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai. Kompetensi akhir peserta didik dalam Gerakan Pramuka adalah Kompetensi Pramuka Pandega,
  • Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masingserta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap dari setiap jenjang peserta didik dalam menempuh syarat kecakapan umum.

02. Area Pengembangan Spiritual
 

Pengertian  :  
  • Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan memahami kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Meyakini bahwa spiritual menjadi pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan serta menghargai spiritual pilihan orang lain.
  • Pengembangan spiritual memberikan motivasi hidup dan penghidupan untuk diamalkan agar menjadi manusia seutuhnya.
  • Pengembangan spiritual pada Pramuka Pandega merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Tujuan
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Pandega adalah membantu memperdalam dan
memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan
melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya secara bertahap.
 

Sasaran
  • Meningkatnya ketaatan beribadah dengan selalu mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya
  • Mampu memimpin kegiatan keagaaman
  • Mampu menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan spiritual Pramuka Pendega adalah ketaatan beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya, dapat memimpin kegiatan keagamaan, serta mampu membina kerukunan hidup antar umat beragama.

03. Area Pengembangan Emosional  

Pengertian
Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan
keragaman cara mengungkapkan emosi, keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai
dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang
membantu pembentukan pribadi seseorang.
 

Tujuan
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Pandega untuk menumbuh
kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai perasaan orang lain
serta dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.
 

 Sasaran
  • Mampu menentukan pilihan hidupnya serta memahami konsekuensinya
  • Mampu mengelola emosi
  • Mampu mengungkapkan dan menghargai perasaan oranglain
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan emosional Pramuka Pendega adalah mampu menentukan jalan hidup dan membangun masa depannya.

04. Area Pengembangan Sosial 

Pengertian
Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan saling ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin.

TujuanTujuan pengembangan Sosial adalah membantu Pramuka Pandega dalam mengembangkan hubungan dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

Sasaran
  • Mampu membangun kerjasama dalam sebuah kelompok
  • Mampu membuat perbedaan dengan melakukan perubahan
  • Mampu membangun komunikasi yang baik dengan teman.
  • Mampu mandiri, memimpin dan toleransi dengan orang lain
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan sosial Pramuka Pendega adalah mampu memahami konsep saling ketergantungan dengan orang lain dan membangun kerjasama serta mengadakan perubahan dalam kelompok dan lingkungannya.
05. Area Pengembangan Intelektual 

Pengertian
Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang secara sederhana diartikan sebagai kecerdasan. Dengan kecerdasan yang dimilikinya Pramuka Pandega dapat membuat hubungan untuk mengumpulkan informasi, berfikir secara kritis dalam memecahkan masalah secara kreatif.
Tujuan
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Pandega adalah membantu menumbuhkan keingintahuan
sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses dan memecahkan masalah. 


Sasaran
  • Mampu berinovasi dan berfikir kreatif
  • Mampu menggunakan informasi dan menyikapi dengan cara yang berbeda
  • Mampu menerapkan teknologi tepat guna
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan sosial Pramuka Pendega adalah mampu mengembangkan daya berpikir kreatif, inovatif dan memanfaatkan informasi untuk digunakan dalam situasi yang berbeda serta mampu menerapkan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

06. Area Pengembangan Fisik 


Pengertian
Pengembangan Fisik adalah pengembangan yang berkaitan pengembangan tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar.
 

TujuanTujuan pengembangan fisik adalah Pramuka Pandega mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaganya agar sehat, kuat dan bugar.

Sasaran
  • Mampu meningkatkan kebugaran tubuhnya dengan berolahraga
  • Mampu bersikap sportif
  • Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir pengembangan fisik adalah meningkatkan ketahanan fisik (melakukan olah raga), dan menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup bersih dan sehat.

Lihat entri/topik terkait :

Pandega/Kepandegaan
Struktur Organisasi Racana Pandega
Tanda Kecakapan Pramuka Pandega
Peran Pembina Pramuka Pandega

Sumber :
Buku : "Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Golongan Pandega", Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 2011

Sabtu, 05 Januari 2013

Area Pengembangan Pramuka Penegak



Pengantar
  • Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam dimensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian. Area pengembangan kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.
  • Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai di tingkat Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
  • Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka Penegak sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap Pramuka Penegak menempuh syarat kecakapan umum.

Area Pengembangan Spiritual
Pengertian

  • Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan pemahaman kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Agama diyakini sebagai pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan  serta menghargai spiritual pilihan orang lain. Spiritual memberikan motivasi dalam kehidupan dan merupakan alat pengembangan yang diamalkan agar menjadi manusia yang bertanggungjawab. Agama mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup manusia. Pengembangan spiritual pada Pramuka Penegak merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
Tujuan
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Penegak adalah membantu memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.
 

Sasaran  
  1. Mampu melaksanakan kewajiban agamanya secara teratur
  2. Mampu menyampaikan rasa syukur dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  3. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan spiritual Pramuka Penegak terdiri atas :

  1. Kompetensi Akhir : taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
  2. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a) Penegak Bantara : Mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai spiritual. Mampu melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai dengan keyakinannya. (b) Penegak Laksana : Mampu memahami terhadap perbedaan keyakinan yang dianut oleh orang lain. Mampu bersikap konsisten terhadap pelaksanaan agama yang diyakininya.
Area Pengembangan Emosional

Pengertian

  • Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan bagaimana cara mengungkapkan emosi. Sikap dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang.
  • Kondisi dari perubahan anak menjadi seorang remaja juga mengakibatkan terjadinya pengembangan emosi, perlunya penghargaan atas sebuah pribadi yang utuh yang tidak dianggap remeh dan dihargai atas segala pendapatnya merupakan kebutuhan remaja. Bila hal ini tidak diperoleh maka remaja akan mudah mencari pelampiasan lain yang mungkin baik kadang pula tidak baik.
  • Saat ini banyak cara seorang remaja mengekspresikan emosi dan perasaannya, salah satunya melalui media pertemanan “facebook” dan “twitter”. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi salah memilih kawan bahkan terjerumus ke hal-hal yang negatif.
  • Keluarga merupakan sumber utama pengembangan emosi remaja.
  • Terjalinnya akan menumbuhkan pribadi dengan emosi yang stabil. Pembina Pramuka harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat membantu keseimbangan emosi peserta didiknya.
Tujuan
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Penegak untuk menumbuhkembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai perasaan orang lain serta dapat mengelola emosinya dengan baik.
 

 Sasaran
  • Mampu menjalin komunikasi yang cukup baik diantara anggota keluarga dan masyarakat disekitarnya
  • Mampu mengendalikan emosi diri dan emosi orang lain.
  • Menghargai pendapat orang lain
Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan emosional Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :(a) Penegak Bantara : Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun. Mampu mengendalikan emosi dan berfikir secara logis. Mampu menyampaikan pendapat dan menerima perbedaan pendapat dengan tidak menyinggung perasaan orang lain. (b) Penegak Laksana : Mampu menyampaikan gagasan dalam berbagai bentuk yang santun. Mampu berempati terhadap pendapat orang lain.

Area Pengembangan Sosial  

Pengertian
  • Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin.  Pengakuan terhadap remaja sebagai individu merupakan wadah belajar untuk mengungkapkan perasaan dan eksistensi diri kepada orang lain dengan cara yang benar dan santun.
Tujuan
Tujuan pengembangan sosial adalah membantu Pramuka Penegak dalam mengembangkan hubungan sosial dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

Sasaran

  • Mampu bekerjasama dan berinteraksi dengan orang lain di dalam sebuah kelompok
  • Mematuhi aturan kelompok dan sanggup menerima konsekuensinya
  • Peduli terhadap orang lain, lingkungannya
Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a)  Penegak Bantara : Mampu mengenal kepribadian orang lain dan tidak berprasangka buruk. Mampu memimpin kelompoknya dan memberikan kontribusi terhadap organisasi sosial lain yang dilakukan secara individu maupun kelompok. (b) Penegak Laksana : Mampu memahami perbedaan strata sosial di masyarakat. Mampu memimpin dan bekerjasama. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip hak asasi manusia beserta contoh konkret.

Area Pengembangan Intelektual
Pengertian

Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan.

Tujuan
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Penegak adalah membantu menumbuhkan keingintahuan akan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses, mengambil keputusan dan memecahkan masalah. 
Sasaran
  • Mampu menghimpun dan memproses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam mengambil keputusan.
  • Mampu berinovasi dan berkreasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kegiatan keterampilan kepramukaan.
  • Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya.
  • Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna kepada masyarakat.
Standar Kompetensi  
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan intelektual Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas yang tinggi dalam mengaplikasikan pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepramukaan yang dimilikinya.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a) Penegak Bantara : mampu memilih bidang pengetahuan yang diminati untuk menunjang cita-citanya. Mampu membuat kesimpulan, kritik dan saran terhadap hal yang dipelajari. Mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan teknologi tepat guna. (b) Penegak Laksana : mampu menambah pengetahuan dan wawasannya. Mampu belajar secara sistematis sesuai dengan arah cita-citanya. Mampu menceritakan suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Area Pengembangan Fisik  

Pengertian
  • Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar.
  • Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Untuk itu, kita wajib memelihara tubuh sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara anggota dan organ tubuh agar sehat dan kuat. Pramuka Penegak wajib mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaganya agar tetap sehat dan bugar.

Tujuan
Tujuan pengembangan fisik adalah tumbuhnya kesadaran hidup sehat dan bersih serta dimilikinya kemampuan fisik yang prima sesuai kondisi.
 

Sasaran
  • Mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh antara lain dengan berolahraga yang teratur.
  • Mampu memanfaatkan kemampuan fisiknya.
  • Mampu menjelaskan perkembangan fisik dan psikologis manusia.

Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan fisik Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan prima serta memanfaatkan kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan perbedaan perkembangan fisik dan psikologis antara lelaki dan perempuan.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a) Penegak Bantara : mampu melindungi kesehatan dan menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat.  (b) Penegak Laksana : mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna.
Selamat memandu.


Lihat entri/topik terkait
Pola Pembinaan Pramuka Penegak Pandega
Penegak (Filosofi, Kiasan Dasar, Sifat & Bentuk Kegiatan)
Fungsi Pembina Pramuka Penegak
Tanda Kecakapakan Pramuka Penegak Pandega
Ambalan Penegak
Struktur Organisasi Ambalan Penegak


Sumber :
Lampiran III : Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka  No. 199 Tahun 2011
Tentang Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Penegak

Jumat, 09 November 2012

Area Pengembangan Pramuka Penggalang





Pengantar
Gerakan Pramuka dalam perkembangannya berupaya memenuhi standar kurikulum pendidikan berupa syarat kecakapan baik kecakapan umum maupun kecakapan khusus mengikuti area pengembangan individu. Gerakan Pramuka mengidentifikasi area pengembangan terbagi menjadi 5 area pengembangan yang terdiri atas:
  1. Area Pengembangan Spiritual;
  2. Area Pengembangan Emosional;
  3. Area Pengembangan Sosial;
  4. Area Pengembangan Intelektual;
  5. Area Pengembangan Fisik;

Area Pengembangan Spiritual

Pengertian
  • Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan memahami kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Agama diyakini sebagai pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan serta menghargai spiritual pilihan orang lain. Spiritual memberikan motivasi dalam kehidupan dan merupakan alat pengembangan yang diamalkan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa serta bertanggungjawab.Agama mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup manusia. Pengembangan spiritual pada Pramuka Penggalang merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta untuk mewujudkan tujuan Gerakan Pramuka.
  • Pada usia Pramuka Penggalang merupakan saat terjadinya perubahan dari pola berfikir anak-anak menjadi remaja, terjadi sebuah pemikiran yang sangat ekstrim dimana remaja menjadi tidak mudah menurut dan lebih mudah percaya terhadap teman sebayanya.
  • Dengan pola pendekatan pembinaan pramuka peggalang, hal ini dapat tercapai apabila penemuan ketaqwaan dan keimanan diperoleh secara bersama-sama dengan dukungan orang dewasa yang menghantarkan remaja memperoleh sebuah penemuan akan ketuhanan.
  • Keteladanan adalah sebuah cara penemuan yang lain yang dapat diperoleh seorang remaja. Figur teladan ini akan menjadi panutan sehingga mudah bagi remaja untuk menerima saran dan pendapat.
Tujuan
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Penggalang adalah membantu menanamkan, memperdalam, memperkuat keimanan ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Sasaran Pramuka Penggalang mampu :
  1. Menjalankan Ibadah sesuai dengan Agama atau Kepercayaannya
  2. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
  3. Mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya
  4. Menghormati Agama lain
  5. Menyayangi sesama mahluk dan alam ciptaan Tuhan

Area Pengembangan Emosional

Pengertian
  • Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan bagaimana cara mengelola dan mengungkapkan emosi.
  • Sikap dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang.
  • Kondisi dari perubahan anak menjadi seorang remaja juga mengakibatkan terjadinya pengembangan emosi, perlunya penghargaan atas sebuah pribadi yang utuh yang tidak dianggap remeh dan dihargai atas segala pendapatnya merupakan kebutuhan remaja. Bila hal ini tidak diperoleh maka remaja akan mudah mencari pelampiasan lain yang mungkin baik kadang pula tidak baik.
  • Saat ini banyak cara seorang remaja mengekspresikan emosi dan perasaannya, salah satunya melalui media pertemanan "facebook" dan "twitter". Hal ini sangat dimungkinkan terjadi salah memilih kawan bahkan terjerumus ke hal-hal yang negatif.
  • Keluarga merupakan sumber utama terjadinya pengembangan emosi remaja, apabila terjadi komunikasi yang cukup diantara anggota keluarga maka remaja akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki emosi yang stabil, bila hal ini tidak didapat dirumah maka Pembina Pramuka harus memiliki kemampuan pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan remaja yaitu Pramuka Penggalang.
Tujuan
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Penggalang untuk menumbuh-kembangkan dan mengelola perasaan serta pengungkapannya secara wajar sehingga dapat menghargai orang lain dan dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.

Sasaran
Sasaran  pengembangan  emosional  adalah  agar  Pramuka  Penggalang  mampu  :
  1. Mengelola emosi dan perasaannya untuk kesetabilan dirinya
  2. Mengenal dan menerima berbagai perasaan serta emosi
  3. Menghargai perasaan orang lain
  4. Mengendalikan emosi diri dan lingkungannya

Area Pengembangan Sosial
Pengertian
Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin. Pengakuan terhadap seorang remaja sebagai individu yang memerlukan individu lain atau teman ataupun lawan jenis merupakan wadah belajar untuk mengungkapkan perasaan dan eksistensi diri kepada orang lain dengan cara yang benar dan santun.

Tujuan
Tujuan pengembangan sosial adalah membantu Pramuka Penggalang dalam mengembangkan hubungan dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

Sasaran
Sasaran   pengembangan   sosial   adalah   agar   Pramuka   Penggalang   mampu   :
  1. Menerima dan mematuhi peraturan yang diciptakan masyarakat dengan rasa tanggungjawab
  2. Melaksanakan   norma-norma   yang   berada   di   masyarakat   lingkungannya
  3. Berperan aktif membantu masyarakat membina kehidupan yang rukun dan damai
  4. Bekerjasama dengan orang lain
  5. Memimpin dan dipimpin orang lain

Area Pengembangan Intelektual

Pengertian
Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan. Kecerdasan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai hal anatar lain dengan cara memecahkan masalah-masalah yang harus dihadapi dalam masa pertumbuhan dan kehidupannya

Tujuan
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Penggalang adalah membantu menumbuhkan keingin tahuan dan meningkatkan kecerdasan dengan menghimpun informasi dan ilmu pengetahuan.
Sasaran Sasaran  pengembangan  Intelektual  adalah  agar  Pramuka  Penggalang  mampu  :
  1. Mengikuti perkembangan iptek dan ketrampilan kepramukaan
  2. Menggunakan IT dan menjelaskan manfaatnya
  3. Mengaplikasikan Iptek dan ketrampilan kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari

Area Pengembangan Fisik

Pengertian
  • Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaannya agar menjadi sehat dan kuat.
  • Pramuka Penggalang wajib mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan, perkembangan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaga agar tetap sehat, bugar dan menjadi sosok Pramuka Penggalang dengan tubuh yang sehat dan kuat.
  • Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Untuk itu, kita wajib memelihara tubuh sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara anggota dan organ tubuh agar sehat dan kuat.

Tujuan
Tujuan pengembangan fisik Pramuka Penggalang adalah untuk membantu menumbuhkembangkan fisik dan psikis agar tumbuh dengan baik

Sasaran
Sasaran   pengembangan   Fisik   adalah   agar   Pramuka   Penggalang   mampu   :
  1. Memiliki pengetahuan membentuk tubuh yang kuat, menjaga kesehatan pribadi dan lingkungannya
  2. Melakukan kegiatan pemeliharan pertumbuhan perkembangan tubuh secara teratur dengan baik
  3. Mengenali    perubahan    yang    terjadi    perubahan    fisik    dan    psikisnya

 Lihat entri/topik terkait :
Penggalang (Filosofi, Kiasan Dasar & Model Kegiatannya)
Pembina Penggalang (Peran, Tanggungjawab & Profilenya)
Tanda Kecakapan Penggalang & Penggalang Garuda

Sumber :
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR:  199 TAHUN 2011 TENTANG PANDUAN PENYELESAIAN SYARAT KECAKAPAN UMUM















Rabu, 03 Oktober 2012

Area Pengembangan Pramuka Siaga





Pengertian
Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala  dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan  area-area perkembangan,  mencakup keragaman yang luas dalam demensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian.  Area pengembangan kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.

Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai.  Kompetensi akhir dijabarkan  secara berkesinambungan dan meningkat. menjadi kompetensi dasar yang  harus dicapai di tingkat Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata. Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan  Pramuka Siaga sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi.  Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap Pramuka Siaga menempuh syarat kecakapan umum.

Area Pengembangan Spiritual
1.    Pengertian :
  • Pengembangan spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam untuk memahami dan menghayati kekayaan spiritual yang dimiliki masyarakat.  Pembina wajib meyakini bahwa spiritual menjadi pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan untuk menghargai spiritual pilihan orang lain.
  • Pengembangan spiritual memberikan motivasi hidup sebagai alat untuk  diamalkan agar menjadi manusia seutuhnya. 
  • Agama mengatur hubungan antara Tuhan dengan manusia, hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan  hidup manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai kemajuan  lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Pengembangan spiritual pada Pramuka Siaga merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar  Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
2.    Tujuan :
       Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Siaga adalah membantu memperdalam dan
       memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
       dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

3.    Sasaran
  •  Sasaran Umum
           a.   Menanam memupuk, menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
                Yang Maha Esa.
           b.  Setiap Pramuka Siaga meyakini pentingnya hidup beragama dalam bingkai NKRI,
                yang berdasarkan Pancasila.
           c.  Bersyukur/ berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
           d.  Menghormati penganut agama dan kepercayaan lain.
           e.  Mendorong untuk mencapai SKU dan SKK bidang spiritual.
  •  Sasaran Khusus.
           a.    Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa
           b.    Memahami ajaran agama masing-masing sesuai dengan usia.
           c.    Kecintaan pada Tuhan Yang Maha Esa dan Rosul Nya.
           d.    Rasa berkewajiban berbudi pekerti yang baik terutama terhadap kedua orang tua.
           e.    Setiap hari berbuat kebaikan.

4.    Kompetensi
  • Kompetensi  akhir yang diharapkan dapat dicapai dalam Area Pengembangan Spiritual untuk Pramuka Siaga adalah  dapat melaksanakan aturan-aturan agama dilingkungannya dengan benar, melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya, berperilaku jujur serta setiap hari berbuat kebaikan.
  • Kompetensi dasar  Pramuka Siaga diatur secara berkesinambungan untuk Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata sebagai berikut:
          a.   Siaga Mula, mengenal aturan agama yang dianutnya dan  agama serta budaya lain;
          b.   Siaga Bantu, memahami aturan aturan agama yang dianutnya dan toleransi terhadap
                penganut agama dan budaya lain;
          c.   Siaga Tata, melaksanakan aturan-aturan agama yang dianutnya dan menghormati
                penganut agama dan budaya lain.

Area Pengembangan Emosional
1.    Pengertian
  • Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan cara mengungkapkan emosi, keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi.
  • Dalam pengembangan ini Pramuka Siaga mendapatkan kesempatan mengenali, memahami dan mengungkapkan nilai-nilai kepramukaan, belajar mengendalikan kepekaan yang berlebihan, mengatasi rasa malu, rasa tidak aman dan sifat memberontak.   
2.   Tujuan
      Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Siaga untuk menumbuh
       kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai orang lain serta
       dapat mengendalikan emosinya dengan  seimbang.

3.   Sasaran
      Sasaran pengembangan emosional adalah Pramuka Siaga mampu:
  • memahami nilai-nilai kepramukaan;
  • mengenali, mengakui dan menerima dirinya;
  • mengetahui dan menyampaikan identitas dirinya;
  • menyampaikan  dan mengekspresikan perasaan hati;
  • mengendalikan perasaan dan emosi dalam rangka menghargai   orang lain;
  • mengubah sikap dan perilaku lebih positif.
4.    Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan dapat dicapai dalam   Pengembangan Emosional adalah dapat mengenal, menyikapi, mengekspresikan nilai-nilai kepramukaan, keindahan dan harmoni yang dicerminkan dengan perubahan sikap dan perilaku.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan golongan Pramuka Siaga adalah sebagai berikut:
          a.    Siaga Mula  :    mengenal Dwisatya dan Dwidarma
          b.    Siaga Bantu :    memahami Dwisatya dan Dwidarma.
          c.    Siaga Tata    :     mengamalkan Dwisatya dan Dwidarma.

Area Pengembangan Sosial
1.    Pengertian
  • Pengembangan sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan saling ketergantungan dengan orang lain dan membangun kemampuan untuk bekerjasama serta memimpin.
  • Sesuai kiasan dasar pembinaan Pramuka Siaga yaitu keluarga bahagia,  para Siaga dibina untuk saling mencintai, menghormati,  ketergantungan baik terhadap keluarga, sesama teman maupun terhadap yanda, bunda, pakcik dan buciknya. Satu cara untuk membuat diri bahagia adalah membahagiakan orang lain.  Mereka hidup damai saling tolong menolong,  peduli dengan lingkungan sekitarnya, menaati aturan di kelompoknya, aturan keluarga/di rumah, dan aturan di lingkungannya.  Di masyarakat, Siaga mengetahui tempat-tempat penting yang dapat membantu memberikan pertolongan jika diperlukan dan dapat bekerja sama dengan siapapun.
 2.  Tujuan
       Tujuan pengembangan  sosial adalah membantu Pramuka Siaga dalam mengembangkan
       hubungan dengan keluarga, teman, orang-orang di sekitarnya, komunikasi, kepemimpinan,
      kemandirian, kerjasama dan solidaritas.

3.   Sasaran
      Sasaran pengembangan Sosial adalah Pramuka Siaga mampu:
  • berkomunikasi lebih baik dengan keluarga, teman maupun orang lain;
  • menghargai orang lain;
  • bekerjasama;
  • berperan dalam barung, perindukan maupun kelompok;
  • sebagai warga Negara Indonesia yang patuh.
4.    Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial adalah taat pada aturan keluarga, perindukan dan sekolah, serta lingkungannya, menghormati sesama serta mengetahui wawasan kebangsaan.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
          a.  Siaga Mula: mengenal anggota keluarga, teman satu barung dan mengenal teman
               satu Perindukkan.
          b.  Siaga Bantu: mengenal lingkungan dan mengetahui aturan-aturan sosial yang ada
               di lingkungannya.
         c.   Siaga Tata: menaati aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya dan melaksanakan
               tugas-tugas yang diberikan dengan penuh tanggungjawab serta mengetahui wawasan
               kebangsaan.

Area Pengembangan Intelektual
1.   Pengertian
  • Pengembangan intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, berinovasi dan menggunakan informasi untuk situasi yang berbeda.
  • Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, pramuka Siaga dapat membuat hubungan untuk mengumpulkan informasi, berfikir secara kritis untuk memecahkan masalah secara kreatif.  Intelektual yang diperoleh dalam perindukan berbeda dengan intelektual yang diperoleh dari sekolah karena kecerdasan yang diperoleh berdasar hasil diskusi dan pengalaman di lapangan/latihan.
2.   Tujuan
  • Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Siaga adalah membantu menumbuhkan keingintahuan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses dan memecahkan masalah.
  • Siaga didorong dapat mengembangkan diri untuk mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif, menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan. 
3.  Sasaran
     Sasaran pengembangan Intelektual adalah Pramuka Siaga mampu:
  • mengaktualisasikan keingin-tahuannya;
  • mengumpulkan dan memproses  informasi;
  • memecahkan masalah dengan semangat dan kreatif;
  • mendapatkan hal-hal baru yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi.
4.   Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan adalah mengenal, menyikapi dan mengapresiasi (menghargai) pengetahuan dan teknologi serta membiasakan berfikir dan berperilaku yang kritis dan kreatif.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
          a.   Siaga Mula: mengenal pengetahuan, teknologi  dan keterampilan kepramukaan.
          b.   Siaga Bantu: melaksanakan pengetahuan teknologi  dan keterampilan kepramukaan
                serta dapat memanfaatkannya.
          c.   Siaga Tata:  dapat menceritakan pengetahuan dan teknologi  serta keterampilan
                kepramukaan yang dimilikinya dalam barung dan perindukan.  

Area Pengembangan Fisik
1.    Pengertian
  • Pengembangan Fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, serta pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar.
  • Tuhan telah menciptakan manusia sebagai mahluk yang sempurna di dunia sehingga kita wajib untuk mensyukuri hal tersebut. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara tubuh agar sehat dan kuat.
2.   Tujuan
      Tujuan pengembangan fisik  Pramuka Siaga adalah mengenali tubuhnya,
       bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaga agar tetap
       sehat dan bugar.

3.    Sasaran
       Sasaran pengembangan fisik adalah Pramuka Siaga mampu:
  • mengenali tubuhnya;
  • memahami fungsi organ tubuh;
  • memelihara dan menjaga kesehatan;
  • berperilaku hidup bersih dan sehat;
  • makan makanan yang bergizi seimbang;
  • melakukan olah raga secara rutin;
  • menggunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat.
4.   Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan adalah meningkatkan potensi fisik (melakukan olah raga), dan menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup bersih dan sehat.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
          a.    Siaga Mula: mengenal organ tubuh, gerakan dasar olah raga, kebersihan dan kesehatan.
          b.   Siaga Bantu: memahami fungsi organ tubuh, gerakan dasar olah raga, kebersihan dan
                kesehatan.
          c.   Siaga Tata: membiasakan hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan, berolah
                raga secara teratur dengan mematuhi aturannya, minum cukup dan makan dengan menu
                gizi seimbang.


Lihat entri/topik terkait :
Perindukan Siaga, Dewan Siaga, Pembina Siaga, Tata Upacara Perindukan Siaga, Permainan Siaga, SKU Siaga Mula, SKU Bantu, SKU Tata, SKK Siaga.

Sumber :
Kwarnas Gerakan Pramuka, Panduan SKU Siaga,  2011 










Selasa, 14 Agustus 2012

Adat Ambalan Penegak/Racana Pandega



Latar Belakang
  1. Dalam sistem pendidikan kepramukaan, tata adat ambalan merupakan salah satu alat pendidikan. 
  2. Tata adat ambalan/racana dirumuskan dan diterapkan oleh para anggota ambalan/racana itu sendiri   untuk menciptakan cara, budaya dan nilai-nilai pergaulan antar anggota ambalan/racana agar tercipta    lingkungan pergaulan yang sehat, etis, berbudaya dan atas dasar prinsip-prinsip persaudaraan bakti.
  3. Penyusunan tata adat ambalan/racana diinspirasi oleh tata pergaulan dan pola kehidupan  masyarakat Indonesia yang  ideal yang menceriminkan cipta, rasa dan karsa sebagai masyarakat yang modern,   berbudaya dan penuh toleransi. Karena terus diterapkan dan dijaga bersama maka tata pergaulan  tersebut selanjutnya membentuk sistim nilai, kearifan dan kebijakan yang berbentuk ketentuan- ketentuan yang disepakati bersama dan mengikat seluruh anggota masyarakat itu sendiri.
  4. Mengacu pada hal di atas maka tata adat ambalan/racana dirumuskan  dengan mengacu pada    tata nilai pergaulan dan tata nilai persaudaraan bakti yang mencerminkan cipta, rasa dan karsa para  anggota ambalan/racana. Nilai-nilai tersebut harus bisa disepakati bersama dan diterapkan dalam   pergaulan antar anggota ambalan/racana sehingga tercipta lingkungan pembinaan yang khas, etis, sehat,   harmonis, menyenangkan dan saling menghargai.
  5. Tata nilai pergaulan dan persaudaraan bakti tersebut diterapkan dalam lingkungan yang dinamis, konsisten memberikan "punishment" bagi yang melanggar dan "reward" bagi yang berdisiplin, terus dikoreksi dan disesuaikan dengan aspirasi dan semangat zaman serta dijaga bersama oleh seluruh warga ambalan/racana sehingga kemudian tata nilai tersebut akan dapat menjelma menjadi aturan adat tradisi ambalan/racana yang kokoh dan menjadi kebanggaan bersama.
    Metode merumuskan dan mengembangkan adat tradisi ambalan/racana
    1. Adat tradisi ambalan/racana merupakan operasionalisasi sistem kode kehormatan Gerakan pranuka.
    2. Adat tradisi ambalan/racana tidak boleh bertentangan dengan semua tata aturan dalam Gerakan Pramuka.
    3. Adat tradisi ambalan/racana harus berpijak dan tidak boleh bertentangan dengan tata nilai masyarakat dimana ambalan/racana itu berada dan tata nilai masyarakat Indonesia pada umumnya.
    4. Adat tradisi ambalan/racana dirumuskan, diterapkan dan dikembangkan atas dasar aspirasi, cipta, rasa dan karsa dari para anggota ambalan/racana itu sendiri.
    5. Adat tradisi ambalan/racana mengandung nilai-nilai pendidikan dan dapat dijadikan sebagai salah satu alat utama pendidikan kepramukaan yang khas di amabalan/racana yang bersangkutan.
    6. Adat tradisi ambalan/racana tidak mengarahkan para Pramuka Penegak/Pandega untuk menjadi  kelompok yang eksklusif, tertutup dan intoleran.
    7. Perumusan, revisi, evaluasi dan pengembangan aturan adat/racana ambalan/racana menjadi salah satu agenda pokok dalam musyawarah ambalan/racana.
      Penerapan Adat dan Tradisi Ambalan/Racana :
      1. Tata pergaulan sehari-hari antar warga ambalan/racana
      2. Tata persaudaraan bakti terutama pada penyelenggaraan kegiatan bakti dan kegiatan       ambalan/racana
      3. Upacara-upacara yang diselenggarakan oleh ambalan/racana
      4. Tata kerjasama dengan ambalan/racana lain atau dengan organisasi kepemudaan non      kepramukaan.
      5. Dalam hal "mengadili" pelanggaran aturan adat oleh anggota, ambalan/racana dapat membentuk dewan kehormatan ambalan/racana atas persetujuan pembina satuan.
        Komponen Adata Ambalan/Racana
        1. Nama ambalan/racana yang dipilih merupakan sumber inspirasi, keteladanan, semangat juang   dan cita-cita yang harus bisa menjadi acuan pergaulan dan arah pengembangan ambalan/ racana kedepan.
        2. Amsal ambalan/racana adalah semboyan yang disusun berdasarkan kehendak, cita-cita dan semangat warga ambalan/racana untuk berkarya, berbakti dan berprestasi. Amsal ambalan/racana harus dapat membangun ikatan batin, kebanggaan, kesatuan pandangan dan semangat persaudaraan bakti warga ambalanr acana didalam bina diri, bina satuan dan bina lingkungan. Amsal ambalan/racana  umumnya disusun dalam bentuk untaian kata mutiara dengan kata-kata yang terpilih, misalnya : rela darma bakti luhur darma bakti,  rela darma berbudi bawa laksana,  dll.
        3. Sandi ambalan/racana merupakan kode etik atau pedoman tingkah laku dan gambaran watak warga ambalan/racana yang diinginkan sebagai perwujudan Kode Kehormatan Pramuka. Didalam sandi ambalan/racana hendaknya mencerminkan cita-cita luhur, kata dan kehendak hati, tanggungjawab moral yang ingin diraih oleh para anggota ambalan/racana yang bersangkutan. Isi sandi ambala/racana sebaiknya mencerminkan pula nama dari ambalan/acana yang dipilih.
        4. Sandi ambalan/racana digunakan dalam berbagai kegiatan dan berbagai jenis upacara ambalan/racana, termasuk upacara pembukaan dan penutupan latihan rutin. Mangacu pada konsensus nasional pada waktu PW dan MUSPPANITERA I di Gisting Lampung tahun 1971, ditetapkan dua sikap dalam pembacaan sandi ambalan/racana :  (a) Sikap untuk putra : menundukan kepala seraya telapak tangan kanan diletakan di dada atau  di atas detak jantung. (b) Sikap untuk putri : menundukan kepala seraya tangan dilipat bersedekap di atas perut.
        5. Namun demikian sesuai dengan sifat ada yang berbeda-beda maka setiap ambalan/racana pada dasarnya dapat merumuskam sikap dalam pembacaan sandi ambalan/racana sesuai dengan aspirasi dan cara terbaik yang disepakti bersama oleh warga ambalan/racana.
          Contoh Sandi Ambalan  (Sandi  DKD DIY)

          Sandi Wirajaya
          Di hadapan Sang Merah Putih nan diliputi keagungan
          Penegak Pandega putik bunga yang siap berkembang
          Mewangi sekujur tubuh Indonesia
          Siaga membela keagungannya
          Sampai hirup nafas terakhir
          Bisik Ketuhanan
          Menggugah sukma patriotisme
          Menyapu jelaga keonaran
          Keteguhan dan kejujuran adalah keutamaan
          Rona cerah di wajah dan di hati memancar ke persada Pertiwi
          Penegak Pandega
          Raga……
          Kalbunya…
          Penuh air kasih…menyiram alam
          Kokoh… teguh...mantap
          Menolong sesama
          Bercakap benar
          Sederhana warna hidupnya
          Bersopan santun tinggi
          Satria Jaya
          Trap Susila Berbudi Bawa Laksana semboyannya
          Itulah kehendak kita
           Rela Darma Bakti Diri budi Luhur Darma Bakti


          Perlamabang  & Pusaka Adat Ambalan/Racana
          1. Ambalan/Racana juga dapat memiliki perlambang baik yang berupa badge ambalanb/racana maupun panji ambalan/racana.Penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan PP Kwarnas      terkait yang mengatur hal tersebut.
          2. Ambalan/Racana juga dapat memiliki Pusaka Ambalan/Racana yang dapat menjadi alat pemersatu dan menjadi lambang persaudaraan bakti. Pusaka ini hanya sekedar simbol dan tidak boleh dikeramatkan, misalnya kapak, keris, rencong, tombak, panah, dsb. Pusaka Ambalan digunakan dalam berbagai upacara adat dan penggunaannya dipimpin oleh Pemangku Adat Ambalan/Racana.

            Sumber : Buku Rujukan KPDK DKD DIY, tahun 1988.

            print this page Print this page

            Sabtu, 04 Agustus 2012

            Anggota Organisasi Kepanduan Nasional Se Dunia

             f

            Organisasi Kepanduan Sedunia mengakui banyak organisasi kepanduan di setiap negara. Beberapa negara memiliki beberapa organisasi yang digabungkan sebagai sebuah federasi, dengan kelompok yang berbeda dibagi atas dasar agama (misalnya, Perancis dan Denmark), identifikasi etnis (misalnya, Bosnia dan Israel) atau bahasa (misalnya, Belgia). Kanada adalah satu-satunya negara yang diakui memiliki dua asosiasi yang berbeda, yang terbagi oleh bahasa.

            Negara Anggota
            (from 2010) 
            Nama Organisasi Kepanduan Tahun Bergabung dengan WOSM  Tahun Didirikannya Organisasi  Pengakuan terhadap anggota putera / puteri 
            Albania 1,730 Beslidhja Skaut Albania 2005 2004 ya
            Algeria 24,750 Scouts Musulmans Algériens 1963 1934 ya
            Angola 13,777 Associação de Escuteiros de Angola 1998 1998 ya
            Argentina 42,812 Scouts de Argentina 1922 1912 ya
            Armenia 2,303 Hayastani Azgayin Scautakan Sharjum Kazmakerputiun 1997 1912 ya
            Australia 73,523 Scouts Australia 1953 1908 ya
            Austria 10,277 Pfadfinder und Pfadfinderinnen Österreichs 1922/1946 1912 ya
            Azerbaijan 1,677 Azərbaycan Skaut Assosiasiyasi 2000 1997 ya
            The Bahamas 1,060 The Scout Association of the Bahamas 1974 1913 ya
            Bahrain 2,301 Boy Scouts of Bahrain 1970 1953 hanya putera
            Bangladesh 1,015,116 Bangladesh Scouts 1974 1972 ya
            Barbados 2,738 Barbados Boy Scouts Association 1969 1912 hanya putera
            Belarus 1,200 Belarusian Republican Scout Association 1989 1909 ya
            Belgium 96,837 Guides and Scouts Movement of Belgium (federation of several organizations) 1922 1911 ya
            Belize 3,041 The Scout Association of Belize 1987 1911 ya
            Benin 5,259 Scoutisme Béninois 1964 1932 ya
            Bhutan 18,170 Bhutan Scout Tshogpa 1999 1991 ya
            Bolivia 7,898 Asociación de Scouts de Bolivia 1950 1915 ya
            Bosnia and Herzegovina 1,250 Savjet izviđačkih organizacija u Bosni i Hercegovini (federation of several organizations) 1999 1999 ya
            Botswana 2,075 The Botswana Scouts Association 1958 1936 hanya putera
            Brazil 53,055 União dos Escoteiros do Brasil 1922 1910 ya
            Brunei 2,086 Persekutuan Pengakap Negara Brunei Darussalam 1981 1933 ya
            Bulgaria 2,109 Organizatsia Na Bulgarskite Skauty 1999 1911–1913 ya
            Burkina Faso 9, 398 Fédération Burkinabé du Scoutisme (federation of several organizations) 1972 1943 ya
            Burundi 6,661 Association des Scouts du Burundi 1979 1940 ya
            Cambodia 5,404 National Association of Cambodian Scouts 2008 2000 ya
            Cameroon 4,561 Les Scouts du Cameroun 1971 1937 ya
            Canada 107,798 Scouts Canada, with which is affiliated the Association des Scouts du Canada 1946 1908 ya
            Cape Verde 733 Associação dos Escuteiros de Cabo Verde 2002 2002 NA
            Chad 14,500 Fédération du Scoutisme Tchadien (federation of several organizations) 1974 1960 ya
            Chile 19,476 Asociación de Guías y Scouts de Chile 1922/1974 1909 ya
            Republic of China (Taiwan) 49,457 Scouts of China 1937 1912 ya
            Colombia 11,057 Asociación Scouts de Colombia 1933 1917 ya
            Comoros 1,725 Wezombeli 1990 1975 ya
            Democratic Republic of the Congo 71,486 Fédération des Scouts de la République démocratique du Congo 1963 1924 ya
            Costa Rica 5,319 Asociación de Guías y Scouts de Costa Rica 1925 1915 ya
            Côte d'Ivoire 23,213 Fédération Ivoirienne du Scoutisme (federation of several organizations) 1972 1937 ya
            Croatia 3,827 Savez izviđača Hrvatske 1993 1915 ya
            Cyprus 5,926 Cyprus Scouts Association 1961 1913 ya
            Czech Republic 19,196 Junák-Svaz Skautů a Skautek 1922/1990/1996 1911 ya
            Denmark 40,813 Fællesrådet for Danmarks Drengespejdere (federation of several organizations) 1922 1909 ya
            Dominica 1,100 The Scout Association of Dominica 1990 1929 ya
            Dominican Republic 1,278 Asociación de Scouts Dominicanos 1930 1926 ya
            Ecuador 3,220 Asociación de Scouts del Ecuador 1922 1920 ya
            Egypt 79,611 Egyptian Federation for Scouts and Girl Guides (federation of several organizations) 1922 1914 ya
            El Salvador 2,820 Asociación de Scouts de El Salvador 1940 1938 ya
            Estonia 1,337 Eesti Skautide Ühing 1922/1996 1911/1989 ya
            Ethiopia 19,001 Ethiopia Scout Association 2002 1950 ya
            Fiji 3,926 Fiji Scouts Association 1971 1914 ya
            Finland 55,686 Suomen Partiolaiset - Finlands Scouter ry 1922 1910 ya
            France 76,342 Scoutisme Français (federation of several organizations) 1922 1910 ya
            Gabon 3,809 Fédération Gabonaise du Scoutisme (federation of several organizations) 1971 1936 ya
            Gambia 18,448 The Gambia Scout Association 1984 1921 ya
            Georgia 1,343 Sakartvelos Skauturi Modzraobis Organizatsia 1997 1994 ya
            Germany 115,944 Ring deutscher Pfadfinderverbände (federation of several organizations) 1950 1910 ya
            Ghana 3,919 The Ghana Scout Association 1960 1912 ya
            Greece 18,482 Soma Hellinon Proskopon 1922 1910 ya
            Grenada 1,378 The Scout Association of Grenada 1979 1924 ya
            Guatemala 6,020 Asociación de Scouts de Guatemala 1930 1928 ya
            Guinea 10,592 Association Nationale des Scouts de Guinée 1990/2005 1984 NA
            Guyana 424 The Scout Association of Guyana 1967 1909 ya
            Haiti 43,618 Scouts d'Haïti 1932/1940 1916 ya
            Honduras 3,031 Asociación de Scouts de Honduras 1957 1952 ya
            Hong Kong 95,877 The Scout Association of Hong Kong 1977 1914 ya
            Hungary 8,145 Magyar Cserkészszövetség 1922/1990 1912 ya
            Iceland 1,741 Bandalag Íslenskra Skáta 1924 1912 ya
            India 2,886,460 The Bharat Scouts and Guides 1938 1909 ya
            Indonesia 17,103,793 Gerakan Pramuka 1953 1912 ya
            Ireland 37,692 Scouting Ireland 1949 1908 ya
            Israel 21,920 Hitachdut Hatsofim Ve Hatsofot Be Israel (federation of several organizations) 1951 1920 ya
            Italy 102,778 Federazione Italiana dello Scautismo 1922/1946 1912 ya
            Jamaica 2,539 The Scout Association of Jamaica 1963 1910 ya
            Japan 156,420 Scout Association of Japan 1922/1950 1913 ya
            Jordan 15,521 Jordanian Association for Boy Scouts and Girl Guides 1955 1954 ya
            Kazakhstan 1,223 Organization of the Scout Movement of Kazakhstan 1992 2008 ya
            Kenya 323,929 The Kenya Scouts Association 1964 1910 ya
            Kiribati 1,333 Kiribati Scout Association 1993 1993 ya
            South Korea 201,455 Korea Scout Association 1953 1922 ya
            Kuwait 6,061 Kuwait Boy Scouts Association 1955 1952 hanya putera
            Latvia 466 Latvijas Skautu un Gaidu Centrālā Organizācija 1993 1917 ya
            Lebanon 14,040 Lebanese Scouting Federation (federation of several organizations) 1947 1912 ya
            Lesotho 371 Lesotho Scouts Association 1971 1936 hanya putera
            Liberia 2,418 Boy Scouts of Liberia 1922/1965 1922 hanya putera
            Libya 13,698 Public Scout and Girl Guide Movement 1958 1954 ya
            Liechtenstein 799 Pfadfinder und Pfadfinderinnen Liechtensteins 1933 1931 ya
            Lithuania 2,311 Lietuvos Skautija 1997 1918 ya
            Luxembourg 5,275 Luxembourg Boy Scouts Association (federation of several organizations) 1922 1914 ya
            Republic of Macedonia 1,988 Sojuz na Izvidnici na Makedonija 1997 1921 ya
            Madagascar 14,905 Firaisan'ny Skotisma eto Madagasikara (federation of several organizations) 1960 1921 ya
            Malawi 4,000 The Scout Association of Malawi 2005 1996 NA
            Malaysia 48,394 Persekutuan Pengakap Malaysia 1957 1911 ya
            Maldives 5,538 The Scout Association of Maldives 1990 1963 ya
            Malta 2,936 The Scout Association of Malta 1966 1908 ya
            Mauritania 3,790 Association des Scouts et Guides de Mauritanie 1983 1947 ya
            Mauritius 2,782 The Mauritius Scout Association 1971 1912 ya
            Mexico 33,509 Asociación de Scouts de México, A.C. 1926 1920 ya
            Moldova 2,430 Organizaţia Naţionala A Scouţilor Din Moldova 1997 1921 ya
            Monaco 61 Association des Guides et Scouts de Monaco 1990 1990 ya
            Mongolia 8,822 Mongolyn Skautyn Kholboo 1994 1992 ya
            Montenegro 1,100 Savez Izviđača Crne Gore 2008 2006 ya
            Morocco 12,304 Fédération Nationale du Scoutisme Marocain 1961 1933 ya
            Mozambique 15,644 Liga dos Escuteiros de Moçambique 1999 1960 ya
            Namibia 2,845 Scouts of Namibia 1990 1917 ya
            Nepal 19,952 Nepal Scouts 1969 1952 ya
            Netherlands 53,324 Scouting Nederland 1922 1910 ya
            New Zealand 18,649 Scouting New Zealand 1953 1908 ya
            Nicaragua 1,509 Asociación de Scouts de Nicaragua 1946 1917 ya
            Niger 3,202 Association des Scouts du Niger 1996 1947 ya
            Nigeria 46,701 Boy Scouts of Nigeria 1961 1915 hanya putera
            Norway 17,348 Speidernes Fellesorganisasjon (federation of several organizations) 1922 1911 ya
            Oman 8,892 The National Organisation for Scouts and Guides 1977 1948 ya
            Pakistan 526,626 Pakistan Boy Scouts Association 1948 1947 hanya putera
            Palestinian Authority 18,738 Palestinian Scout Association 1996 1912 ya
            Panama 1,775 Asociación Nacional de Scouts de Panamá 1924/1950 1924 ya
            Papua New Guinea 6,284 The Scout Association of Papua New Guinea 1976 1926 hanya putera
            Paraguay 369 Asociación de Scouts del Paraguay 1962 1960 ya
            Peru 4,852 Asociación de Scouts del Perú 1922 1916 ya
            Philippines 1,464,765 Boy Scouts of the Philippines 1946 1923 ya
            Poland 61,394 Związek Harcerstwa Polskiego 1996 1918 ya
            Portugal 75,359 Federação Escotista de Portugal 1922 1913 ya
            Qatar 4,208 The Scout and Guide Association of Qatar 1965 1955 ya
            Romania 2,278 Cercetaşii României 1993 1914 ya
            Russia 14,130 Russian Association of Scouts/Navigators 2004 1909 ya
            Rwanda 18,884 Association des Scouts du Rwanda 1975 1940 ya
            Saint Lucia 393 The Saint Lucia Scout Association 1990 1910 ya
            Saint Vincent and the Grenadines 549 The Scout Association of Saint Vincent and the Grenadines 1990 1911 ya
            San Marino 152 Associazione Guide Esploratori Cattolici Sammarinesi 1990 1973 ya
            Saudi Arabia 19,269 Saudi Arabian Boy Scouts Association 1963 1961 hanya putera
            Senegal 9,966 Confédération Sénégalaise du Scoutisme (federation of several organizations) 1963 1930 ya
            Serbia 3,773 Savez Izviđača Srbije 1995 1915 ya
            Seychelles 372 Seychelles Scout Association 1927 2002 ya
            Sierra Leone 11,749 Sierra Leone Scouts Association 1964 1909 ya
            Singapore 10,292 The Singapore Scout Association 1966 1910 ya
            Slovakia 3,157 Slovenský skauting 1922/1990/1997 1913 ya
            Slovenia 5,179 Zveza tabornikov Slovenije 1994 1915 ya
            South Africa 15,781 South African Scout Association 1937 1908 ya
            Spain 53,184 Federación de Escultismo en España 1922/1978 1912 ya
            Sri Lanka 36,297 Sri Lanka Scout Association 1953 1912 ya
            Sudan 14,868 Sudan Scouts Association 1956 1935 hanya putera
            Suriname 2,601 Boy Scouts van Suriname 1968 1924 ya
            Swaziland 6,850 Swaziland Boy Scouts Association 1968 1928 hanya putera
            Sweden 49,196 Svenska Scoutrådet (federation of several organizations) 1922 1911 ya
            Switzerland 23,994 Swiss Guide and Scout Movement 1922 1912 ya
            Suriah 9,358 Pramuka Suriah 2008 1912/1949 ya
            Tajikistan 511 Ittihodi Scouthoi Tojikiston 1997 1991 ya
            Tanzania 91,057 Tanzania Scouts Association 1963 1929 ya
            Thailand 1,257,645 The National Scout Organization of Thailand 1922 1911 ya
            Togo 9,727 Association Scoute du Togo 1977 1920 ya
            Trinidad and Tobago 5,234 The Scout Association of Trinidad and Tobago 1963 1911 ya
            Tunisia 24,080 Les Scouts Tunisiens 1957 1933 ya
            Turkey 33,974 Türkiye İzcilik Federasyonu 1950 1923 ya
            Uganda 116,465 The Uganda Scouts Association 1964 1915 ya
            Ukraine 4,650 National Organization of Scouts of Ukraine 2008 2007 ya
            United Arab Emirates 5,522 Emirates Scout Association 1977 1972 hanya putera
            United Kingdom 446,557 The Scout Association 1922 1907 ya
            United States 3,968,206 Boy Scouts of America 1922 1910 ya
            Uruguay 1,549 Movimiento Scout del Uruguay 1950 1946 ya
            Venezuela 14,801 Asociación de Scouts de Venezuela 1937 1913 ya
            Yemen 6,481 Yemen Scouts and Guides Association - Scout branch 1980 1927 hanya putera
            Zambia 7,396 Zambia Scouts Association 1965 1930 ya
            Zimbabwe 5,932 The Boy Scouts Association of Zimbabwe 1980 1909 hanya putera


            print this page Print this page