Tampilkan postingan dengan label I. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label I. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Oktober 2013

Ice Breaker : "Jika - Maka"



Pengantar
  • Kerjasama kelompok yang efektif membutuhkan pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan para anggota kelompok satu sama lain. Hakekat kerjasama kelompok adalah mensinergikan semua kekuatan dan  saling menutup kekurangan yang dimiliki oleh tiap individu untuk mencapai tujuan bersama.
  • Salah satu pilar dalam pembentukan kelompok yang efektif adalah komunikasi yang sehat, terbuka dan jujur. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melatih  kemampuan berkomunikasi secara sehat, jelas dan jujur sehingga  dapat menjadi  "salah satu sikap positip" seorang anggota pramuka.

Tujuan
  • Memberikan pengalaman kepada anggota kelompok bahwa komunikasi yang sehat, terbuka dan jujur membutuhkan kemauan dan kebersamaan. 
  • Memberikan dasar-dasar pentingnya membangun suasana kehidupan kelompok yang cair, penuh kegembiraan, saling mengisi dan saling menginspirasi.   
  • Melatih konsentrasi, kerjasama dan pentingnya keterbukaan

Alat yang Dibutuhkan
Alat yang dibutuhkan : Selembar kertas dan spidol

Waktu
15 - 30 menit

Prosedur

Putaran 1 :
  • Kakak Pembina membuka acara degan permainan tepuk tangan, bernyanyi bersama, sulap/permainan lucu atau juka joke dan stand up comedy.
  • Kakak Pembina membagi peserta didik dalam dua kelompok - duduk dan saling berhadapan
  • Kakak Pembina membagikan kertas kosong kepada dua kelompok peserta masing-masing 4 lembar dengan 4 spidol.
  • Kakak Pembina memberikan nama kelompok pertama dengan nama  “Kelompok Jika”, kelompok dua dengan nama “Kelompok Maka”
  • Setelah siap, Kakak Pembina memberi perintah kepada masing-masing kelompok untuk membuat 4 jenis kalimat pendek dengan "kata awal" sesuai nama kelompoknya. Misalnya kelompok "jika" menulis kalimat "jika aku jadi pak lurah", sedangkan kelompok "maka" menulis kaliman "maka saya akan tidur"
  • Waktu membuat kalimat batasi waktu untuk menulis, 2-3 menit.
  • Setelah selesai menulis. Kakak pembina menunjuk 4 orang dari  masing-masing kelompok untuk siap membacakan berdidi dan siap membacakan kalimat hasil kerja kelompoknya. 
  • Kakak  Pembina menjelaskan kepada para peserta : “Jika,  Kakak  bilang silakan BACA!", maka seorang yang saya tunjuk dari “kelompok Jika” membaca tulisannya dengan lantang, kemudian langsung disusul oleh seorang yang ditunjuk dari “kelompok Maka”.
  • Kakak Pembina menjelaskan bahwa permainan ini ada hadiahnya bagi pasangan yang kalimatnya cocok yaitu antara "jika ...."   dan  "maka ...." sambung.
  • Kakak Pembina memulai permainan dengan memberi perintah "Jika silakan BACA" ... kemudian kelompok "MAKA" melanjutkan.
  • Ulangi beberapa kali sehingga terdapat pasangan  kalimat yang sambung dengan  peserta lainnya sampai selesai atau sampai Kakak Pembina menganggap cukup.
  • Terdapat beberapa kemungkinan : (1)  kalimat tidak sambung sama sekali sehingga menjadi lucu, misalnya, "jika saya lapar" - "maka saya akan berlari-lari". (2) Kalimat cukup sambung tapi aneh "jika cita-cita saya tercapai" - "maka saya akan ke langit".  (3) Kalimat sambung "jika saya ingin sukses" - "maka saya akan rajin belajar".
    Putaran 2 :
    • Jika pada putaran pertama merupakan tugas kelompok, maka pada putaran kedua merupakan tugas individu.
    • Kakak Pembina membagikan kertas kepada tiap peserta kemudian memberikan perintah, peserta di kelompok pertama membuat kalimat dengan awalan "jika" peserta pada kelompok kedua membuat kalimat denga awalan "maka"
    • Waktu membuat kalimat dibatasi dalam 2 - 3 menit.
    • Setelah semua selesai membuat kalimat. Kakak Pembina memerintahkan kelompok "jika" dan kelompok "maka" untuk berbaur mencari pasangan kalimat yang pas. Waktu dibatasi 5 menit.
    • Setelah 5 menit selesai, Kakak Pembina memerintahkan untuk membuat kelompok baru yaitu : (1) kelompok yang kalimatnya sambung dan masuk akal. (2) kelompok yang kalimatnya sambung tetapi tidak masuk akal, misalnya "jika saya pramuka" - "maka saya akan ke langit". (3) kelompok yang kalimatnya tidak sambung sehingga menjadi lucu. Dan kelompok-kelompok lainnya.
    • Kakak Pembina memberi kesempatan secara acak kelompok masing-masing anggota kelompok untuk membacakan kalimatnya.
    • Pasangan-pasangan kalimat yang dihasilkan selanjutnya ditempel di papan tulis/karton dan dipasang selama pelatihan berlangsung.

    Diskusi :

    • Perbedaan apa yang ditemukan antara permainan pada putaran 1 dan putaran 2 ?
    • Apa kesulitan yang dihadapi pada permainan putaran 1 dan putaran 2 ?
    • Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang terjadi ?
    • Apa makna keterbukaan, diskusi, tukar informasi, saling konfirmasi dalam sebuah proses kerjasama kelompok ?
    • Apa hikmah dari permainan di atas?
    Selamat Memandu. Salam Pramuka


    Lihat entri/topik terkait :
    Ice Breaker sebagai Media Pendidikan Kepramukaan

    Sumber :
    Dari berbagai sumber - ditulis ulang dan diadaptasi untuk keperluan "ensiklopediapramuka on line" (-aiw)


    Jumat, 04 Oktober 2013

    Ice Breaker sebagai Media Pendidikan Kepramukaan




    Pengantar

    Sistem pendidikan kepramukaan yang menekankan pentingnya sistem beregu memerlukan pembentukan suasan latihan/belajar dalam kelompok yang baik dan nyaman. Kelompok yang dinamis dengan para anggota yang bersedia  saling mengisi, saling bekerjasama, saling memotivasi, saling menginspirasi dan saling memuliakan akan sangat menentukan keberhasilan sebuah latihan kepramukaan baik dalam bentuk latihan mingguan, perkemahan, gladian satuan, latihan pengembangan kepemimpinan, kursus-kursus  dan berbagai jenis pertemuan lainnya.

    Pengelolaan kehidupan beregu atau kehidupan kelompok harus selalu menjadi perhatian oleh Para Pembina sebelum sebuah proses latihan kepramukaan dilaksanakan. Permainan "ice breaker" adalah salah satu cara yang cukup  efektif untuk memulai sesi pelatihan atau "team building"  sebelum proses utama pelatihan dilaksanakan. "Ice breaker" dapat mencairkan suasan kebekuan, sifat saling menunggu, sifat menjaga jarak, sifat enggan bekerjasama dan beragam sifat lainnya yang umumnya terjadi pada setiap kerja kelompok.

    Fungsi Ice Breaker

    Sesi  "ice breaker"  yang dirancang dengan baik dan dilaksanakan secara teoat guna akan membantu pembentukan kehidupan kelompok yang dinamis dan partisipatif.  Dengan para anggota kelompok mengenal satu sama lain, memahami tujua kehidupan kelompok, memahami arti penting pertemuan dan  mengenal Kakak Pembina/Fasilitator  para anggota pramuka akan lebih terlibat dalam proses pelatihan sehingga  pertemuan menjadi lebih efektif  dan sukses menggapai tujuan.

    Namun demikian sesi "ice breaker" yang tidak disiapkan dengan baik akan dapat menjadi bencana dan mendemotivasi kehidupan kelompok. Ibarat mobil pemecah es raksasa jika sukses memecah es maka akan memuluskan jalan bagi siapa saja yang akan lewat, sebaliknya jika mobil itu gagal maka akan dapat menjadi bencana bagia siapa saja. "Ice breaker" yang buruk hanya akan membuang-buang waktu, menimbulkan kesalahpahaman, ketidakpercayaan, menurunkan motivasi dan partisipasi.

    Merancang ice breaker yang efektif

    Seperti namanya, sesi ice breaker dirancang untuk "memecahkan es"  atau "memecahkan kebekuan" pada sebuah acara atau pertemuan. Kesederhaan merupakan kunci sukses menerapkan metode ini, disamping itu perhatikan pula susun  tujuan yang ingin dicapai, kenali motivasi peserta dan pastikan bahwa sesi  yang akan diberikan nyaman dan sesuai  untuk semua orang yang terlibat.

    Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan ketika akan merancang dan menggunakan sesi "ice breaker" adalah :
    • Anggota kelompok umumnya berasal dari  berbagai latar belakang.
    • Perlu adanya adaptasi dalam kelompok  sehingga masing-masing indivisu dapat bekerja sama menuju tujuan bersama.
    • Adakalnya kelompok yang ada adalah kelompok yang baru terbentuk.
    • Adakalnya kelompok yang terbentuk sudah lama namun agenda pelatihan yang akan dikerjalan merupakan hal baru sehingga perlu kelompok perlu dimotivasi ulang.
    • Penting, sebagai Pembina/Fasilitator  harus mengenal dengan baik para partisipannya, sebaliknya para partisipan harus diberi peluang untuk mengenal dengan baik Pembina/Fasiitatornya..

    Faktor-faktor terbentuk  Es/Penghalang dalam Kelompok
     
    Untuk dapat merancang dan menggunakan "ice breaker" atau  pemecah es yang efektif maka perlu dikenali terlebih dahulu karateristik  "es" yang akan dipecah.

    • Jika anggota kelompok adalah orang-orang yang  perbedaan sudut pandang atau pikiran terhadap sebuah hal, maka yang jadi es atau penghalang kemungkinan karena adanya perbedaan fakta atau data yang dimiliki
    • Jika anggota kelompok adalah orang-orang yang memiliki nilai dan tingkat jabatan dalam organiasi maka yang jadi es atau penghalang kemungkinan adalah karena  perbedaan status antara peserta.
    • Jika anggota kelompok adalah orang orang-orang yang bekerja dalam komunitas yang berbeda, maka yang jadi es atau penghalang kemungkinan berasal dari perbedaan persepsi orang satu dengan yang lain, dsb.

    Berbagai perbedaan di atas harus ditangani dan dipecahkan karena sensitif dan dapat menganggu dinamika kelompok.  Pembina/Fasilitator harus  fokus pada apa yang penting dan berguna untuk mendukung sesi latihan berikutnya. Fokus yang terlalu luas akan memecahkan konsentrasi dan mengaburkan tujuan sebab yang ingin hanyalah ingin memecahkan dan mengungkap es/penghalang bukan ingin memecahkan/mengungkap seluruh gunung es. Ice breaker yang efektif  fokus pada kesamaan bukan pada perbedaan individu), seperti kepentingan bersama dalam hasil acara.

    Merancang Icebreaker Anda

    Setelah mengenali sumber terbentukny es/penghalang maka langkah berikutnya adalah menentukan kunci yang pas untuk memecahkannya. Salah satu kunci dimaksud adalah fokus  pada upaya mencapai tujuan dan sesuai dengan kebutuha kelompok orang yang terlibat. Tujuan harus dirumuskan secara spesifik, terukur dan berdasar pada masalah yang akan dipecahkan.

     Sebagai contoh, ketika ada kebutuhan untuk  memecahkan masalah dalam kehidupan regu penggalang yang Kakak-kakak bina, mungkin tujuan "ice breaker" yang dapat dirancang adalah :


        "Untuk menciptakan lingkungan kerja kelompok yang baik dalam regu, maka hari ini kita semua anggota yang terlibat pada hari ini harus mau melepaskan ego, latar belakang keluarga, peran dan prestasinya di sekolah, kita harus angga semua sama"

    Dengan tujuan yang jelas, maka langkah berikutnya adalah merancang model permainan dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memecah kebekuan. Siapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengungkap kebekuan dalam kelompok, misalnya
    • "Hal apa yang menjadikan orang nyaman dalam kelompok sehingga mau berkontribusi?
    • "Bagaimana cara mengatasi perbedaan motivasi dan keinginan tiap anggota kelompok yang berbeda-beda?"
    • "Tujuan semacam apa yang bisa mengikat komitmen seluruh anggota?", dsb.
    Berbagai pertanyaan tersebut  disusun dalam sebuah check list untuk melakukan evaluasi dan mperbaikan-perbaikan sesi ice breaker berikutnya:



    Lihat topik/entri terkait
    Ice Breaker : Wortel, Kopi & Kelereng
    Ice Breaker : Jika Maka

    Sumber :
    • www.mindtools.com 
    •  "Ice Breaker Permainan Interaktif Edukatif untuk Pelatihan Menejemen", DR. Adi Soenarno, MBA, diterbitkan oleh  Penerbit Andi, Yogyakarta, tahun 2005

    Rabu, 02 Oktober 2013

    Ice Breaker : Wortel, Kopi & Kelereng


    Spesifikasi 
    • Format    : Perorangan atau kelomPok
    • Waktu     : 10-30 menit
    • Tempat   : Di dalam ruangan
    • Materi    :Wortel,biii kopi, kelereng, mangkuk
    • Peserta   : 10-50 orang,

      Deskripsi 
      Trainer memberikan ilustrasi kepada peserta dengan menunjukkan wortel, biji kopi, dan kelereng. Setelah benda tersebut dipertunjukkan satu persatu, peserta diminta untuk memilih benda yang paling disukai atau yang paling sesuai dengan hidup atau keinginan peserta pelatihan. Trainer kemudian menanyakan kepada semua peserta satu persatu. Setelah semua peserta menjawab, trainer menerangkan makna ketiga benda yang dipertunjukkan tersebut.

      Tujuan 
      Menyegarkan pikiran peserta sebelum mengikuti pelatihan dan mengingatkan peserta supaya betul-betul berkonsentrasi dan bersikap positif selama mengikuti pelatihan.

      Prosedur 
      • Sebelum acara dimulai, trainer menyiapkan beberapa bahan ilustrasi, yakni berupa wortel, beberapa biji kopi, dan beberapa kelereng. Setelah itu trainer menunjukkan kepada seluruh peserta pelatihan bahwa di atas meja telah tersedia wortel (sambil diangkat untuk diketahui oleh peserta), biji kopi, dan kelereng.
      • Peserta diminta membayangkan sejenak ketiga jenis barang tersebut, kemudian , trainer mengajukan  pertanyaan kepada semua peserta pelatihan mengenai benda yang paling disukai peserta. Masing-masing peserta hanya boleh memilih salah satu diantara tiga barang tersebut, misalnya kelereng. Peserta bias menghubungkan benda yang dipilih dengan pilihan dalam hidupnya, kesesuaian dengan sejarah hidupnya, yang paling disukai atau pengalaman yang  mengesankan. Setelah mereka semua menyatakan sudah mempunyai pilihan, maka trainer akan menanyakan masing-masing jumlah peserta yang memilih wortel, biji kopi, dan kelereng.
      • Akhirnya trainer menjelaskan ketiga bahan tersebut satu persatu, mulai dari sikap positif sampai dengan menjadi teladan yang baik.

      Diskusi
      • Apa yang pertama kali muncul di pikiran peserta ketika melihat benda tersebut?
      • Mengapa yang dipakai ilustrasi adalah ketiga bahan tersebut?
      • Apa reaksi peserta setelah tahu jawaban yang diberikan trainer?
      • Mengapa peserta pilihannya berbeda-beda?
      • Mengapa alasan setiap peserta memilih benda tersebut tidak dibahas?

      Pembahasan 
      Pilihan dalam aktivitas kerja merupakan hal yang dihadapi setiap hari. Setiap pengambilan keputusan merupakan rangkaian prorit untuk memilih satu dari pilihan yang ada. Dalam kenyataannya, banyak tolak ukur dan acuan untuk memilih sesuatu. Terkadang seseorang melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan walaupun data acuannya sudah dipersiapkan secara lengkap. Hal itulah yang disebut dengan learning process.Untuk menjadi matang, seseorang terkadang harus melewati beberapa kegagalan yang dikombinasikan dengan keberhasilan dan diulang sampai beberapa kali. Akhirnya, orang bisa menjadi maturedan bijaksana dalam pengambilan keputusan yang tidak popular. Namun, karena mempunyai argumen dan landasan berpikir yang bijaksana, maka dia berani melakukan hal tersebut untuk kebaikan di masa yang akan datang.


      Variasi
      Benda yang dipilih bisa diubah, tetapi biji atau bubuk kopi masih ada sebagai benda yang mencerminkan bau, harus semangat, dan penuh perhatian.

      Kunci 
      • Kesemuanya dihubungkan dengan air panas mendidih.
      • Kelereng yang tidak berubah menunjukkan sikap yang kaku tidak bergeming.
      • Wortel menunjukkanan sifat yang lembek jika terkena panas, tidak baik untuk orang yang mudah patah semangat. Jika tidak mendapatkan kesempatan bagus dalam diskusi, orang tersebut kemudian ngambek.
      • Kopi adalah simbol yang perlu diteladani, jika terkena panas, hancur, dan menjadi harum. Demikianlah harapan ketika seminar atau pelatihan berlangsung, semua peserta hendaknya menjadi kopi yang terus harum memenuhi ruang pelatihan sampai akhir sesi.
      • So what? Peserta harus nice, saling toleransi, saling menopang dan mendukung, serta saling menerima dan memberi.


       Lihat topik/entry terkait :

       Sumber  :

       Ice Breaker Permainan Interaktif Edukatif untuk Pelatihan Menejemen, DR. Adi Soenarno, MBA, diterbitkan oleh  Penerbit Andi, Yogyakarta, tahun 2005

      Minggu, 18 November 2012

      Isyarat Tangan & Peluit dalam Kegiatan Kepramukaan




      Pengantar
      Isyarat Tangan & Peluit merupakan alat pendidikan kepramukaan yang sangat menarik dan dapat dijadikan sebagai media meningkatkan kemampuan banyak aspek seperti kemampuan konsentrasi, kerjasama, komunikasi dengan tanda, aktivitas olah fisik, emosi (riang, gembira, berhasil, gagal, sedih, dll), dan berbagai kemampuan lainnya.

      Penguasaan para Pembina terhadap Isyarat Tangan & Peluit juga akan menjadikan latihan kepramukaan lebih menarik karena perintah atau instruksi tidak bersifat verbal. Kombinasi satu perintah  isyarat dengan perintah isyarat lain akan menjadikan latihan pramuka menjadi dinamis dan tidak membosankan.


      Isyarat Tangan

      Berkumpul :

      Kedua belah tangan direntangkan ke samping kemudian secara cepat disilangkan di depan dada seperti bersedekap. Ulangi beberapa kali sampaing seluruh regu berkumpul dengan rapi. (gambar 1).

      Bubar/Berpencar :


      Kedua tangan disilangkan di depan dada kemudian cepat direntangkan ke samping. Telapak tangan di buka dan menghadap ke bawah. Ulangi beberapa kali hingga seluruh regu bubar. (gambar 2)





      Maju Terus/Ikuti Aku


      Tangan kanan diacungkan lurus ke atas, kemudian digerakkan ke depan sampai setinggi bahu. Diulang beberapa kali sampai semua regu mengikuti perintah. (gambar 3).







      Lari


      Tangan kiri mengepal diacungkan lurus ke atas, kemudian digerakan ke bawah dan ke atas beberapa kali sampai setinggi bahu. Diulang beberapa kali sampai semua regu mengikuti perintah. (gambar 4).







      Berhenti



      Tangan kakan diacungkan lurus ke atas dengan telapak tangan terbuka. (gambar 5).






      Kembalilah




      Membuat lingkaran dengan tangan kanan, di atas kepala, berputar beberapa kali hingga semua regu sudah kembali di depan pembina. (gambar 6).






      Berjongkoklah



      Kedua tangan dengan telapaknya menghadap ke bawah, digerak-gerakan antara pinggang dan dada, diulang beberapa kali hingga semua anggota regu berjongkok sesuai perintah. (gambar 7).






       Bangun/Berdiri

       


      Kedua tangan dengan telapaknya menghadap ke atas, digerak-gerakan antara pinggang dan dada, diulang beberapa kali hingga semua anggota regu bangun/bediri sesuai perintah. (gambar 8).






      Berbaringlah




      Tangan kanan di acungkan lurus ke atas dan kemudian dilambaikan ke depan sampai ke lutut, diulang beberapa kali hingga semua anggota regu berbaring sesuai perintah. (gambar 9).





      Isyarat Peluit
      Isyarat peluit adalah panggilan/informasi yang disampaikan melalui bunyi peluit. Para pramuka dilatih untuk memahami isyarat melalui bunyi peluit disamping untuk melatih berbagai kemampuan menangkap bunyi isyarat juga dapat digunakan untuk menolong atau meminta bantuan ketika sedang melakukan penjelajahan di alam terbuka.


      Selamat berlatih. Salam Pramuka.
        

      Sabtu, 03 November 2012

      Indikator Pencapaian SKU Siaga Mula




      Pengantar :
      Indikator Pencapaian SKU Siaga Mula, merupakan formulasi  yang mengintegrasikan antara areal pengembangan pramuka siaga, kompetensi dasar, standar kompetensi, materi SKU dan pencapaian pengisian SKU. Formulasi ini menjadi salah satu rujukan utama  para Pembina Pramuka Siaga didalam merancang agenda latihan rutin untuk mencapai tujuan pembinaan dan pendidikan Pramuka Siaga khususnya dan mecapai tujuan pendidikan Gerakan Pramuka pada umumnya.

      Indikator : Pencapaian SKU Siaga Mula



      Areal Pengembangan

      Kompetensi Dasar
      Standar Kompetensi
      Materi SKU
      Pencapaian Pengisiann SKU






      SPIRITUAL




      Mengenal aturan agama yang dianutnya dan mengenal agama serta budaya lain





      Melakanakan aturan-aturan di lingkungan-nya dengan benar dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya, berperilaku jujur serta setiap hari berbuat kebaikan

      1. a. Islam
      • Dapat menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam
      • Dapat mengucapkan Syahadat dan menyebutkan  artinya
      • Dapat menghafal Surat Al-Fatihah dan menyebutkan artinya
      • Dapat menghafal 3 surat pendek dan menyebutkan artinya
      • Dapat mengetahui tatacara berwudhu beserta doanya
      • Dapat melaksanakan gerakan sholat dan bacaannya
      • Dapat menghafal sedikitnya 3 do'a harian.

      Untuk pengisian pencapaian mata SKU Keagamaan ini, diusulkan untuk dilakukan oleh Pempimpin Umat dari golongan agamanya masing-masing.


        
       b. Katolik
      • Dapat membuat tanda salib
      • Dapat mengucapkan do'a harian dan menyanyikan tiga buah lagu gereja
      • Dapat menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah, dan memberikan contoh-contohnya
      • Dapat mengasihi keluarganya
      • Dapat mengasihi teman, guru dan sesamanya baik di gugus depan, di sekolah dan di sekitarnya.


         c. Protestan
      • Dapat menghafal Johanes 3:16 dan berdoa sederhana
      • Dapat mewujudkan ucapan syukur atas keberadaan dirinya di dunia ini sebagai ciptaan Allah, sedikitnya tiga hal
      • Dapat mengasihi keluarganya
      • Dapat mengasihi teman, guru dan sesamanya baik di gudep, di sekolah dan di sekitarnya
      • Telah Mengikuti sekolah minggu 4 kali berturut-turut.









      Untuk pengisian pencapaian mata SKU Keagamaan ini, diusulkan untuk dilakukan oleh Pempimpin Umat dari golongan agamanya masing-masing.



















      Untuk pengisian pencapaian mata SKU Keagamaan ini, diusulkan untuk dilakukan oleh Pempimpin Umat dari golongan agamanya masing-masing.



        
      d.  Hindu
      • Dapat menunjukkan sikap Anjali serta dapat mengucapkan salam Panganjali
      • Dapat memperagakan sikap/ tatacara sembahyang
      • Dapat menyebutkan nama-nama bunga yang bisa dipakai sembahyang
      • Dapat menyebutkan nama tempat suci untuk melaksanakan sembahyang
      • Dapat menyebutkan  jam atau waktu untuk melaksanakan persembahyangan /Puja Tri Sandhya.



      Untuk pengisian pencapaian mata SKU Keagamaan ini, diusulkan untuk dilakukan oleh Pempimpin Umat dari golongan agamanya masing-masing.









      e.  Buddha
      • Dapat mengucapkan salam Buddhis
      • Dapat bersikap Anjali.
      • Dapat melakukan Namaskara

      Untuk pengisian pencapaian mata SKU Keagamaan ini, diusulkan untuk dilakukan oleh Pempimpin Umat dari golongan agamanya masing-masing.










      EMISIONAL 








      Mengenal dwisatya dan dwidarma






      Mengenal, menyikapi, mengekspresikan  dan mengapresiasi nilai-nilai kepramukaan, keindahan dan harmoni yang dicerminkan dengan perubahan sikap dan perilaku.












      2. Dapat menghafal Dwisatya dan Dwidarma
      • Siaga menyebutkan isi dwisatya dan dwidarma
      • Siaga menyebutkan perbuatan-perbuat- an yang tidak sesuai dengan dwisatya & dwidarma

      3.    Dapat menyebutkan jenis-jenis Salam Pramuka.
      • Siaga menyebutkan jenis - jenis salam pramuka.
      • Siaga menguraikan jenis - jenis salam pramuka.
      • Siaga dapat mela- kukan salam pramuka.

      4. Telah memiliki buku tabungan, sekurang - kurangnya dalam waktu 6 minggu terakhir.
      • Siaga memiliki buku tabungan.
      • Siaga dapat memperlihatkan keteraturan menabung dengan memperlihatkan buku tabungannya.
      • Siaga mampu me- nyisihkan uang sakunya untuk di tabung
      5. Setia membayar uang iuran kepada gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperoleh dari usahanya sendiri.
      • Siaga memiliki kartu iuaran gudep
      • Siaga mampu menyisihkan uang sakunya untuk di tabung
      6. Dapat menyebutkan lambang Gerakan Pramuka dan Penciptanya
      • Siaga dapat menggambar dan menguraikan kiasan lambang Gerakan Pramuka.
      • Siaga dapat meng- uraikan manfaat pohon kelapa.
      7. Dapat menyebutkan  salah satu seni budaya di daerah tempat tinggalnya
      • Siaga menyebutkan macam seni budaya yang ada di Indonesia
      • Siaga menyebutkan salah satu seni budaya yang ada di daerahnya.
      • Siaga dapat melakukan salah satu seni budaya yang ada di daerahnya.
      8. Selalu bersikap hemat dan cermat dengan segala miliknya
      • Siaga dapat bersikap hemat
      • Siaga dapat ber- sikap cermat dalam menggunakan segala milikya
      9. Dapat menyebutkan identitas diri dan Keluarganya
      • Siaga  melihat film anak-anak / legenda atau mendengarkan ceritera rakyat.
      • Siaga menyebutkan hal - hal yang tidak sesuai dengan Dwi- satya dan Dwidrma setelah melihat film atau mendengarkan ceritera
      • Siaga mencerite- rakan kembali filem atau legenda setelah melihat, mendenga- rkannya.
      10. Dapat membedakan perbuatan baik dan perbuatan buruk
      • Menyebutkan perbuatan baik
      • Menyebutkan perbuatan buruk
      SOSIAL
      Mengenal anggota keluarga, teman satu barung, teman satu perindukan

      Taat pada aturan keluarga,  perindukan dan sekolah, serta lingkungannya, menghormati sesama serta mengetahui wawasan kebangsaan .

      11. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut

      12. Dapat dengan hafal menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di depan perindukannya..

      13. Dapat menyebutkan arti kiasan warna Sang Merah Putih

      14. Dapat menyebutkan sedikitnya 3 hari besar nasional dan 3 hari besar keagamaan

      15. Dapat menyebutkan 5 peraturan keluarga

      16. Dapat menyebutkan 3 peraturan di lingkungannya

      17. Dapat menyebutkan 2 macam adat/budaya di lingkungannya

      18. Dapat menyampaikan ucapan dengan baik dan sopan serta hormat kepada orangtua, sesama teman dan orang lain



      INTELEKTUAL


      Dapat mengenal pengetahuan, teknologi sederhana dan ketrampilan kepramukaan.



      Mengenal, menyikapi dan mengapresiasikan  pengetahuan dan teknologi, membiasakan berfikir dan berprilaku yang kritis,dan kreatif.
      .

      19. Dapat menyebutkan nama dan alamat Ketua RT, Ketua RW, Lurah dan Camat di sekitar tempat tinggalnya

      20. Dapat menyebutkan sila-sila Pancasila

      21. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan dan dapat menginformasikan kepada orang dewasa disekitarnya.

      22.  Dapat membaca jam digital dan analog

      23.   Dapat menunjukan 4 arah mata angin

      24. Dapat berbahasa Indonesia dalam mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga

      25. Dapat menyebutkan sedikitnya 2 macam alat komunikasi tradisional dan modern

      FISIK
      Mengenal : organ tubuh,  gerakan dasar olah raga,  kebersihan dan kesehatan,


      Meningkatkan potensi fisik (melakukan olah raga), dan menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup sehat.
      .
      .

      26.     Dapat menyebutkan  organ tubuh 
      • Menunjukan gam- bar organ tubuh
      • Menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
      • menggambar 3 buah anggota tubuh.

      27.    Dapat menyebutkan  gerakan dasar olah raga
      • melakukan gerakan dasar olah raga
      • melakukan gerakan dasar olah raga sambil berlomba.
      8.    Dapat melipat selimut dan merapikan tempat tidurnya
      • melibatkan peran serta orang tua dalam kebiasaan putera/i nya
      • waktu tidur maupun waktu bangun dilakukan dengan kesadaran sendiri
      • Menyebutkan perlengkapan tidurnya
      29.    Selalu berpakaian rapih dan memelihara kebersihan pribadi
      • Seragam Pramuka sesuai PP
      • pemasangan atribut Pramuka sesuai tempatnya dan lengkap
      • Memiliki dan membawa saputangan, rambut dan kuku terpotong rapi
      30.    Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan, dapat melempar dan menerima bola dengan tangan kanan dan kiri sedikitnya 5 kali tangkapan.
      • Jarak lemparan bola: 1) 4 mtr, 2) 6 mtr, dilakukan dari bawah, ditangkap dengan tangan kanan maupun kiri
      • Jarak lemparan bola: 1) 4 mtr, 2) 6 mtr, dilakukan dari atas, ditangkap dengan tangan kanan maupun kiri
      • berjalan di atas sebilah papan, lebar 20 cm, panjang 3 mtr, dengan ketinggian 50 cm
      31. Dapat menyebutkan makanan dan minuman yang bergizi (4 sehat 5 sempurna).
      • mengandung apa saja makanan sehat itu?
      • makanan apa yang mengandung karbohidrat?
      • makanan apa yang mengandung protein nabati?
      32. Dapat memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 1 bulan
      • tanaman atau binatang yang akan dipelihara, diketahui namanya
      • pertumbuhan yang dipelihara tampak adanya perkembangan
      33. Dapat melipat kertas yang dibentuk menyerupai pesawat, kapal, flora dan fauna
      • Lipatan-lipatan yang terjadi, tampak rapi dan lurus
      • hasil yang diperoleh, serupa atau mendekati bentuk yang diminta 
      • Disebut apa seni melipat kertas?
      34. Dapat membuat simpul mati, simpul hidup, simpul anyam,simpul pangkal dan simpul jangkar.
      • Simpul yang dibuat, benar dan tahu kegunaannya
      • Dapat membuat simpul dalam keada-an mata tertutup



      Lihat entri/topik terkait :
      SKU Siaga Mula, Area Pengembagan Pramuka Siaga, Pembina Siaga (Peran dan Fungsinya), Cara Menilai & Menguji Syarat  Kecakapan Pramuka Siaga, Perindukan Siaga.


      Sumber :
      Buku, Panduan Penyelesain SKU Siaga, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 2011.