Pengantar
- Kerjasama kelompok yang efektif membutuhkan pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan para anggota kelompok satu sama lain. Hakekat kerjasama kelompok adalah mensinergikan semua kekuatan dan saling menutup kekurangan yang dimiliki oleh tiap individu untuk mencapai tujuan bersama.
- Salah satu pilar dalam pembentukan kelompok yang efektif adalah komunikasi yang sehat, terbuka dan jujur. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melatih kemampuan berkomunikasi secara sehat, jelas dan jujur sehingga dapat menjadi "salah satu sikap positip" seorang anggota pramuka.
Tujuan
- Memberikan pengalaman kepada anggota kelompok bahwa komunikasi yang sehat, terbuka dan jujur membutuhkan kemauan dan kebersamaan.
- Memberikan dasar-dasar pentingnya membangun suasana kehidupan kelompok yang cair, penuh kegembiraan, saling mengisi dan saling menginspirasi.
- Melatih konsentrasi, kerjasama dan pentingnya keterbukaan
Alat yang Dibutuhkan
Alat yang dibutuhkan : Selembar kertas dan spidol
Waktu
15 - 30 menit
Prosedur
Putaran 1 :
- Kakak Pembina membuka acara degan permainan tepuk tangan, bernyanyi bersama, sulap/permainan lucu atau juka joke dan stand up comedy.
- Kakak Pembina membagi peserta didik dalam dua kelompok - duduk dan saling berhadapan
- Kakak Pembina membagikan kertas kosong kepada dua kelompok peserta masing-masing 4 lembar dengan 4 spidol.
- Kakak Pembina memberikan nama kelompok pertama dengan nama “Kelompok Jika”, kelompok dua dengan nama “Kelompok Maka”
- Setelah siap, Kakak Pembina memberi perintah kepada masing-masing kelompok untuk membuat 4 jenis kalimat pendek dengan "kata awal" sesuai nama kelompoknya. Misalnya kelompok "jika" menulis kalimat "jika aku jadi pak lurah", sedangkan kelompok "maka" menulis kaliman "maka saya akan tidur"
- Waktu membuat kalimat batasi waktu untuk menulis, 2-3 menit.
- Setelah selesai menulis. Kakak pembina menunjuk 4 orang dari masing-masing kelompok untuk siap membacakan berdidi dan siap membacakan kalimat hasil kerja kelompoknya.
- Kakak Pembina menjelaskan kepada para peserta : “Jika, Kakak bilang silakan BACA!", maka seorang yang saya tunjuk dari “kelompok Jika” membaca tulisannya dengan lantang, kemudian langsung disusul oleh seorang yang ditunjuk dari “kelompok Maka”.
- Kakak Pembina menjelaskan bahwa permainan ini ada hadiahnya bagi pasangan yang kalimatnya cocok yaitu antara "jika ...." dan "maka ...." sambung.
- Kakak Pembina memulai permainan dengan memberi perintah "Jika silakan BACA" ... kemudian kelompok "MAKA" melanjutkan.
- Ulangi beberapa kali sehingga terdapat pasangan kalimat yang sambung dengan peserta lainnya sampai selesai atau sampai Kakak Pembina menganggap cukup.
- Terdapat beberapa kemungkinan : (1) kalimat tidak sambung sama sekali sehingga menjadi lucu, misalnya, "jika saya lapar" - "maka saya akan berlari-lari". (2) Kalimat cukup sambung tapi aneh "jika cita-cita saya tercapai" - "maka saya akan ke langit". (3) Kalimat sambung "jika saya ingin sukses" - "maka saya akan rajin belajar".
- Jika pada putaran pertama merupakan tugas kelompok, maka pada putaran kedua merupakan tugas individu.
- Kakak Pembina membagikan kertas kepada tiap peserta kemudian memberikan perintah, peserta di kelompok pertama membuat kalimat dengan awalan "jika" peserta pada kelompok kedua membuat kalimat denga awalan "maka"
- Waktu membuat kalimat dibatasi dalam 2 - 3 menit.
- Setelah semua selesai membuat kalimat. Kakak Pembina memerintahkan kelompok "jika" dan kelompok "maka" untuk berbaur mencari pasangan kalimat yang pas. Waktu dibatasi 5 menit.
- Setelah 5 menit selesai, Kakak Pembina memerintahkan untuk membuat kelompok baru yaitu : (1) kelompok yang kalimatnya sambung dan masuk akal. (2) kelompok yang kalimatnya sambung tetapi tidak masuk akal, misalnya "jika saya pramuka" - "maka saya akan ke langit". (3) kelompok yang kalimatnya tidak sambung sehingga menjadi lucu. Dan kelompok-kelompok lainnya.
- Kakak Pembina memberi kesempatan secara acak kelompok masing-masing anggota kelompok untuk membacakan kalimatnya.
- Pasangan-pasangan kalimat yang dihasilkan selanjutnya ditempel di papan tulis/karton dan dipasang selama pelatihan berlangsung.
Diskusi :
- Perbedaan apa yang ditemukan antara permainan pada putaran 1 dan putaran 2 ?
- Apa kesulitan yang dihadapi pada permainan putaran 1 dan putaran 2 ?
- Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang terjadi ?
- Apa makna keterbukaan, diskusi, tukar informasi, saling konfirmasi dalam sebuah proses kerjasama kelompok ?
- Apa hikmah dari permainan di atas?
Lihat entri/topik terkait :
Ice Breaker sebagai Media Pendidikan Kepramukaan
Sumber :
Dari berbagai sumber - ditulis ulang dan diadaptasi untuk keperluan "ensiklopediapramuka on line" (-aiw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar