Selasa, 21 Mei 2013

Kompas, Penggunaannya dalam Kegiatan Kepramukaan





Pengantar

Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet. Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya. Magnet tersebut biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk tersebut berada dalam keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Inilah yang dijadikan dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain.

Umumnya kompas terdiri dari 3 komponen kompas, yaitu badan kompas, jarum magnet, dan skala arah mata angin. Badan kompas berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung komponen utama kompas. Jarum magnet dipasang sedemikian rupa agar bisa berputar bebas secara horizontal. Skala penunjuk umumnya berupa lingkaran 360° dan arah mata angin.

Kompas sebagai alat penunjuk  arah mata angin sangat penting untuk para Pramuka dalam hal :
  • Membantu kelancaran dan keselamatan dalam pengembaraan karena para  Pramuka akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam peta sehingga tidak tersesat dijalan.
  • Membantu menentukan arah kiblat untuk kesempurnaan beribadah di alam bebas/di perkemahan bagi yang beragama Islam.
  • Menentukan arah datangnya sinar matahari untuk menentukan arah mendirikan tenda dan arah lokasi kegiatan di di pagi atau sore hari.
  • Membantu dalam pembuatan dan pembacaan peta pita dan atau peta perjalanan
  • Membaca peta medan atau peta topografi
Oleh sebab kegunaannya yang sangat beragam tersebut maka para Pramuka seyogyanya memiliki kemampuan untuk menggunakan dan membaca kompas secara benar dan tepat. Disamping itu kegiatan menggunakan dan membaca kompas merupakan kegiatan yang menyenangkan, melatih ketelitian, kerjasama dan pengenalan medan/lokasi di alam bebas.


Macam dan jenis kompas

Kompas terdiri dari 3 jenis, yaitu kompas bidik (kompas prisma), kompas orientering (kompas silva), dan kompas biasa.

  • Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing).


  • Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.


  • Kompas biasa adalah kompas yang hanya digunakan sebagai penunjuk arah dan bentuknya sederhana.

Bagian-bagian penting dari Kompas Bidik :
  • Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
  • Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
  • Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
  • Jarum Penunjuk, adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
  • Tutup Dial, dengan dua garis bersudut 45° yang dapat diputar.
  • Alat Penyangkut, adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

Cara Mempergunakan Kompas Bidik
  • Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut akan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
  • Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
  • Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai : (a) Membidik ke arah Visir, membidik sasaran, (b) Mengintai derajat Kompas pada Dial.
  • Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
  • Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°
  • Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30°.
  • Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab rute ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari rute) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
  • Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali ke pangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.

Rumus back azimuth/back reading

1.    Apabila sasaran kurang dari 180° = di tambah 180° maka akan menjadi  180° = X + 180°
2.    Apabila sasaran lebih dari 180° = di kurang 180°
3.    Contoh : Sasaran balik dari
  • 30°      adalah    :    30° + 180°  = 210°
  • 240°    adalah    :    240° - 180°  = 60°
  • 45°, 34’, 20’’      adalah   : 225°    34’    20’’
  • 178°,  54’ , 14’’  adalah   : 001°    05’    45’’



    Arah mata angin dalam kompas
      • U         =   Utara                           : 0° atau 360°
      • UTL    =   Utara Timur Laut        : 22°     30’
      • TL       =   Timur Laut                  : 45°
      • TTL     =   Timur Timur Laut       : 67°    30’
      • T          =   Timur                          : 90°   
      • TMG    =   Timur Menenggara     : 112°    30’
      • TG       =   Tenggara                      : 135°
      • SMG    =   Selatan Menenggara   : 157°    30’
      • S          =   Selatan                        :180°
      • SBD    =   Selatan Barat Daya     : 202°    30’
      • BD      =   Barat Daya                  : 225°
      • B         =   Barat                           : 270°
      • BBL    =   Barat Barat Laut         : 292°    30’
      • BL       =   Barat Laut                  : 315°
      • UBL    = Utara Barat Laut          : 337°    30’

    Benda-benda lain yang dapat di gunakan untuk menentukan arah Mata Angin :
    • Matahari, terbit di Timur dan terbenam di Barat.
    • Masjid, sebagai kiblat menghadap Barat Laut.
    • Bintang, Rasi-rasi bintang pada malam hari.
    • Kuburan Islam, batu nisan membujur dari Utara Selatan.
    • Silet, jika diapungkan di atas air.

      Selamat Berlatih. Salam Pramuka

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar