Sabtu, 03 November 2012

Permainan sebagai Media Pendidikan Kepramukaan





Pengantar 
Permainan sudah sejak lama digunakan sebagai media untuk melath kecerdasan baik kecerdasan intelektual, emosional, spiritual maupun social. Secara khusus Gerakan Pramuka didalam melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan kepada para peserta didik juga menggunakan media permainan dalam beragam bentuk.  
Keunggulan Permainan sebagai Media Belajar 
Permainan memiliki berbagai keunggulan sebagai media melatih kecerdasan, diantaranya :
  1. Permainan bersifat fleksibel. Permainan bisa dilaksanakan di luar maupun di ruang kelas,  dapat dimainkan dengan durasi panjang atau pendek,  dapat digunakan untuk mengungkapkan berbagai pesan dan juga dapat didesain untuk berbagai tujuan pelatihan. Permainan juga dapat membangun sentuhan-sentuhan kreativitas  baik untuk individu maupun kelompok. 
  2. Permainan  menanamkan nilai-nilai tertentu. Peraminan untuk keperluan pendidikan dan pelatihan bukanlah bermain untuk sekedar bermain, namun permainan yang didesain untuk mencapai tujuan  tertentu.  Permainan juga dapat digunakan untuk  menanamkan nilai-nilai tertentu, apalagi jika diikuti penyampaian feedback yang tepat. Beberapa nilai-nilai yang bias ditanamkan lewat game adalah kerja sama, kepercayaan diri, tolong-menolong, kepercayaan kepada orang lain, dan sebagainya.
  3. Permainan  mampu menunjukkan sifat asli. Situasi belajar yang formal dan klasikan seringkali tidak mampu mengungkap sifat asli peserta didik sehingga guru/pengajar  tidak bisa mengenal  peserta didikna secara mendalam.  Permainan sebagai representasi kehidupan nyata  mampu mengungkap perilaku seseorang dapat tampil tanpa bias ditutup-tutupi sehingga tampak  sifat asli seseorang. Adakalanya sifat tersembunyi dalam diri seseorang dapat keluar melalui permainan , misalnya sifat penakut, suka menang sendiri, terlalu banyak pertimbangan, egois, tidak mau percaya kepada orang lain dan sebagainya.
  4. Permainan mampu memberikan surprise-surprise. Permainan yang baik mampu  menghadirkan dan mengungkap  surprise-surprise.  Kita dapat melihat sejauh mana seseorang dapat bermain peran dengan baik dalam permainan,  kita juga dapat melihat sifat asli seseorang yang tak sengaja diperlihatkan saat ikut permainan. Dalam permainan  juga dapat dilihat  sejauh mana seseorang bisa memecahkan persoalan. Disamping itu permainan juga seringkali dapat memperlihatkan  potensi  pada diri seseorang lewat.
  5. Permainan  mampu mendorong individu menjadi makhluk sosial. Permainan-permainan baik yang bersifat individual maupun kelompok  selalu melibatkan adanya  interaksi dengan individu lain diluar dirinya.  Dengan demikian individu-individu dapat saling berinteraksi dengan sesama, menghilangkan batas-batas ke-aku-an dalam diri seseorang. Seseorang dapat belajar bagaimana menghadapi lingkungan sosial. Dimana mereka akan menemukan banyak orang dengan beragam pendapat, pemikiran dan beragam karakter.
  6. Permainan mampu  mendorong munculnya potensi tertentu yang masih terpendam. Adakalanya dalam metode belajar biasa, hanya beberapa jenis kecerdasan yang terasah. Tidak demikian halnya dengan permainan.  Terkadang seseorang tidak menyadari bakat dan potensi yang ada di dalam dirinya. Dengan metode  permainan  dapat membuat seseorang tampil apa adanya, tak perlu terlalu menjaga diri, dan menjadi orang lain. Situasi yang lebih rileks dan apa adanya, dapat mendorong munculnya kreativitas dan potensi kecerdasan tertentu dalam diri seseorang.
Permainan dalam Pendidikan Kepramukaan  
Permainan merupakan satu cara yang tidak kelihatan, cara yang amat halus dalam pembentukan watak anak. Maka itu setiap pembina harus memahami dan menyadari macam-macam arti dari permainan.
  1. Permainan Kelompok : Anak belajar bermain tidak untuk dirinya sendiri tetapi ia bermain untuk nama kelompoknya. Anak perlu diberi pengerian bahwa ia bermain bukan untuk dirinya, tetapi untuk kelompoknya, meskipun sahamnya untuk mencapai kemenangan sangat besar, tetapi kemenangan untuk kelompoknya. Dalam hal ini Pembina harus memberikan pengertian kepada anak agar tidak egoistis.
  2. Permainan Ramai : Kebiasaan anak, baik di rumah maupun di sekolah biasanya dilarang untuk ribut atau berbuat gaduh. Dalam permainan ini, para Siaga diberi kesempatan untuk berbuat gaduh, tetapi mereka juga dapat DIAM bila diperlukan. Dengan berbuat gaduh anak akan melepaskan energi yang berlebihan dalam dirinya, hal itu baik untuk keseimbangan tubuh anak agar tetap sehat.
  3. Permainan Tenang  : Permainan ini dimakudkan untuk meningkatkan penguasaan diri. Bagi seorang anak adalah sukar untuk diminta diam sejenak, tetapi adi baiknya anak untuk mencoba. Dengan menguasai diri berarti pula menguasai fikiran dan hati nuraninya.
  4. Permainan Indra : Ini juga permainan tenang, tetapi dipermainan ini anak harus betul-betul diam, mendengarkan dengan seksama, memakai ujung jarinya dari pada matanya dan sebagainya. Kita mempunyai Lima Indra, mengapa tidak dikembangkan sebanyak-banya knya?
  5. Pernainan untuk mencapai syarat SKU : Permainan ini sangat penting bagi anak Siaga, karena apa yang diajarkan kepadanya akan dilaKanakan dalam praktek. Mereka mulai menyadari artinya pengetahuan teknik kepramukaan. Disini tumbuh percaya diri karena tahu arti yang diajarkan kepadanya.

 Sumber :
Buku, 284 permainan Siaga, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, 1990
Buku, Koleks Game Asyik , Malahayati, S.Psi, Moco Media, Jakarta 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar